Jangan lupa vote & comment nya ♡
[Love in The Dark]
[Yeji pov]
Pagi-pagi sekali, aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke pemakaman. Aku ingin mengunjungi Heejin serta mengirimnya doa. Tak lupa sebelum ke pemakaman, aku berhenti disalah satu toko bunga dan membeli bunga lili, orang tua heejin pernah mengatakan padaku bahwa ia sangat menyukai bunga itu. Tepat tiga hari yang lalu, heejin menghembuskan nafas terakhirnya. Selama hidupnya ia telah melalui hal yang berat, kini ia sudah bebas dan sembuh dari segala penyakit berat yang sudah bertahun-tahun menggerogoti tubuhnya.Aku meletakkan bunga itu tepat disamping foto nya yang dipajang disana. Dapat kulihat wajah cantik heejin dengan senyumnya yang manis, seakan menunjukkan bahwa ia adalah seseorang paling bahagia di foto itu. Aku pun turut tersenyum melihat itu. Aku sangat berterima kasih pada heejin atas kebaikannya. Aku mulai berdoa, berharap agar ia ditempatkan di sisi terbaik oleh tuhan.
Omong-omong, ini sudah terhitung dua minggu sejak penglihatan ku kembali. Dan sampai sekarang sosok lelaki yang ku tunggu-tunggu juga belum menampakkan dirinya. Choi yeonjun! Entah kemana dia pergi, kenapa ia menghilang begitu saja tanpa meninggalkan pesan apapun padaku. Kepergian yeonjun dariku membuat banyak pertanyaan muncul di benakku. Tidak tau kesalahan apa yang telah aku lakukan padanya sampai-sampai dia pergi begitu saja.
Jujur saja aku sangat merindukan yeonjun. bagaimana tidak, dia adalah penyemangatku selama ini saat aku terpuruk dan mulai menyerah pada hidupku. Dia yang selalu menemani dan menyemangatiku, tapi sekarang dia pergi entah kemana. Aku bahkan sudah mendatangi universitas-nya, tetapi aku tidak mendapatkan info apapun. Sekarang aku sudah putus asa, aku benar-benar tidak memiliki info lagi tentang yeojun.
Kini aku sudah bisa melihat, tetapi aku merasa disini gelap sekali. Aku merasa tidak ada sepercik cahaya pun di sekelilingku, karena cahaya terpancar dari diri yeonjun bagiku. Bahkan saat aku tidak bisa melihat seperti sebelumnya, keberadaan yeonjun di sisi ku mampu membuatku sangat bahagia dan melupakan segala kesedihan ku begitu saja. Sekarang semuanya berubah, ku kira ketika penglihatan ku kembali aku akan mendapatkan lebih kebahagiaan, tapi ternyata dugaan ku salah.
Setelah kembali dari pemakaman, terlintas di pikiran ku Toko Es krim yang sering aku kunjungi bersama yeonjun. Ini bukan pertama kalinya aku kesini, tapi ini pertama kalinya aku bisa melihat bagaimana unik dan menggemaskannya suasana di dalam sini. Jangan heran kenapa aku bisa tau tempat ini, tentu saja itu dari yeonjun yang menyebutkan alamatnya.
Aku mulai memesan es krim yang biasa ku pesan bila sedang bersama yeonjun. Tak hanya itu, aku memesan dua cup es krim, satu rasa kesukaan ku dan yang satunya rasa kesukaan yeonjun yaitu mint chocolate. Hanya ini yang dapat kulakukan untuk mengurangi rasa rindu ku pada nya.
Sudah terlalu banyak kenangan yang kami buat selama kurang lebih setahun ini. Selama mengenalnya aku sudah bergantung padanya, aku sudah terbiasa padanya. Tentu hal itu yang membuatku susah untuk melupakan yeonjun. tidak! Jangankan itu, sebenarnya hanya untuk sekedar berfikir melupakan yeonjun pun aku tidak mau. Bagaimana bisa melupakan seseorang yang dicintai?Mungkin kalian tidak percaya bahwa aku telah jatuh cinta pada yeonjun, karena aku bahkan tidak tau bagaimana rupanya. Tapi percayalah, tidak peduli bagaimana dengan keadaannya, cintaku tulus padanya. Karena aku juga merasakan bagaimana tulusnya yeonjun padaku, dia selalu berhati-hati saat menjagaku. Ah sungguh aku merindukan bocah nakal itu, aku sangat merindukan tingkah nakal nya saat menjahiliku.
"yeji?"
Aku kemudian menoleh ke sumber suara itu. Sungguh dia membuat suasana hatiku semakin memburuk. Aku tidak menjawab panggilannya, aku hanya menatapnya dengan senyum terpaksa ku.
"kamu udah bisa ngelihat lagi?" tanyanya dan mulai berjalan mendekat ke arahku.
"seperti yang kamu lihat." tiba-tiba saja dia memelukku sangat erat.
"aku kangen banget sama kamu yeji, aku sedih banget karena kecelakaan itu. Sekarang kamu sehat-sehat aja kan?" dia bertanya sambil memasang wajah sok khawatirnya.
"ah iya, tadinya sehat tapi sekarang tiba-tiba jadi mules. Yaudah aku pergi dulu ya." sungguh lelaki itu muka tembok sekali. Setelah dia selingkuh dariku, dan memutuskan ku begitu saja dengan tidak tau malunya dia memelukku dan mengatakan bahwa ia merindukan ku.
"coba aja ada yeonjun, udah babak belur tu orang. Nyebelin banget sih. Hyunjin sialaannn." karena kesal, aku pun melemparkan kaleng soda kosong yang ada ditanganku, dan sialnya itu mengenai seseorang. Oh tuhan, apalagi ini.
"ah maaf, saya gak sengaja." ucapku berulang kali sambil menundukkan tubuhku ke pada lelaki itu. Merasa tak ada respon yang ia berikan, aku pun kembali berdiri tegap sambil melihat ke arahnya.
Lalu dia hanya menganggukan kepalanya dan pergi begitu saja."apa dia gak marah? Pergi gitu aja? Huh aneh."
Tak lama aku kembali melihat hyunjin yang baru saja keluar dari toko es krim tadi. Tak ingin bertemu dengannya lagi, aku pun langsung berlari cepat ke arah mobilku dan pergi secepatnya meninggalkan toko itu.
"sayang banget, padahal es krim nya belum habis."
Sebenarnya sejak saat tadi, ada satu hal yang terus muncul di kepalaku. Lelaki yang kutemui tadi, lelaki dengan kaus hitam dilengkapi dengan bucket hat yang ia kenakan sampai-sampai hampir menutup seluruh wajahnya, Aroma nya sangat familiar untukku, aroma yang sangat kurindukan.
"mungkin parfum nya sama kaya yang yeonjun pake kali ya."
Ah, seperti ini ternyata rasanya kehilangan seseorang yang kita sayangi. Perasaan ini bahkan tidak sama seperti yang aku rasakan saat aku kehilangan hyunjin. Karena aku tau, yeonjun itu lebih berarti.
.
.
.
.
.
.
Tbc[Love in the Dark]