*Esok harinya di SU high school*
Yeji sedang mengobrol dengan teman-teman baik nya di dalam kelas. Ada lia, yuna, chaeryeong.
Tak lama kemudian muncul ryujin yang langsung bergabung dengan mereka.
"ih kebiasaan deh, main comot makanan orang aja." gerutu yuna.
"ih roti seribuan doang. Eh ji, gimana hyunjin? Gue ga boong ji sumpah. Dia sama nancy di mall."
"iya gue tau kok jin."
"Hah?" tanya ryujin kaget.
"kemaren gue nanya ke dia, dan dia bilang emang bener dia ketemu sama nancy di mall. Dan yaudah mamanya hyunjin ajak nancy bareng." jelas yeji santai.
"masa sih? Tapi gue galiat ada mama nya hyunjin tu."
"ya mana tau lagi ke wc, atau lagi asik shoping gtu." ucap yeji sambil mengangkat ke atas bahunya.
"iya kali ya."
"makanya lo jangan asal nuduh aja." hardik lia.
"apasih lo. Iyuh."
Yeji dan yang lainnya hanya geleng kepela melihat ryujin yang bar bar itu.
--Love In The Dark--
Tak ada yang spesial hari ini bagi yeji. Semua berjalan normal seperti biasanya.
Lagi-lagi yeji harus pulang sekolah tanpa Hyunjin. Pacarnya kembali mengiriminya pesan dan meminta maaf karena tidak bisa mengantarkan yeji pulang. Katanya sih ada latihan basket.Saat keluar kelas, yeji berniat untuk melihat kekasihnya itu di lapangan basket. Namun nihil, tak ada satupun orang yang berlatih disana.
"kok sepi ya." gumam yeji.
Tak lama ia melihat sunwoo dan memanggilnya.
"kenapa?" tanya sunwoo.
"liat Hyunjin gak?"
"ga tuh, udah pulang kali."
"loh, bukannya kalian ada latihan basket?"
"ah engga kok. Basket latian kan sabtu minggu ji."
Yeji hanya mengangguk paham dan tak mau menanyai sunwoo lebih lanjut.
Kemudian yeji keluar sekolah dengan berbagai macam pertanyaan yang muncul di kepalanya. Saat ingin keluar gerbang, langkanhnya terhenti, dan yeji kembali memasuki gedung sekolah.
Yeji mencoba mencari dimana kekasihnya berada, yeji yakin hyunjin masih berada disekolah. Karena yeji menemukan motor hyunjin masih terparkir di sekolah.
Hampir sejam mencari kekasihnya di gedung sekolah yang sangat luas itu, akhirnya yeji melangkahkan kakinya menuju atap sekolah. Tempat yang paling nyaman, niatnya yeji ingin bersantai dulu disana karena ia sangat lelah.Cklek--
Pintu yang ada di atap telah di buka oleh yeji, namun belum sepenuhnya ia buka. Karena yeji sangat terkejut melihat hyunjin sedang asik berciuman dengan nancy. Tangannya juga sudah masuk kedalam seragam yang nancy gunakan.
Yeji terpaku, tak bisa melakukan apa apa. Ia sangat tidak percaya dan tidak sanggup atas apa yang ia saksikan saat ini.
Bagaimana bisa orang yang sangat ia cintai, orang yang sangat ia percaya bisa menyakitinya seperti ini. Yeji menangis dalam diam, bahkan untuk sekedar menutup pintu kembali tangannya tak berdaya. Tubuhnya sangat lemas saat ini, dan kedua sejoli yang asik berciuman itu juga tidak menyadari keberadaan yeji. Tidak, lebih tepatnya hyunjin yang tidak menyadari keberadaan yeji karena posisinya yang membelakangi pintu dimana yeji berdiri. Nancy sudah tertawa sangat keras di dalam hatinya, ia senang melihat yeji seperti orang tak berdaya, ia merasa menang dari yeji.
Nancy semakin gencar menggoda hyunjin dengan membukan kacing atas bajunya. Merasa diberi akses lebih, hyunjin pun membuka seluruh kancing seragam sekolah nancy dan menikmari leher jenjang milik nancy. Tak tahan atas apa yang dilihatnya, yeji langsung saja berlari pergi dari sana. Hatinya hancur, ia berlari secepat yang ia bisa. Beberapa kali tersandung dan menimbulkan banyak luka di bagian lutut dan sikunya, namun ia hiraukan rasa sakitnya, karena itu tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya saat ini. ia terus mencoba bangkit lagi dan berlari keluar sekolah, walau ia sendiri sudah sangat kesusahan berlari.Karena kedua matanya dipenuhi genangan air mata, cukup membuat pandangannya sedikit buram.
Sehingga yeji tidak menyadari ada motor yang berlaju sangat kecang dari arah kanan jalan, kakinya lemas, langkahnya otomatis terhenti melihat motor dengan kecepatan tinggi itu sudah sangat dekat dengan dirinya. seketika tubuhnya langsung saja dihantam sangat keras. Hantaman itu membuat tubuh yeji terpental jauh.--Love In The Dark--
JYP Hospital, 7pm
"bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya mama sana ketika dokter Kim keluar dari ruangan yeji.
Dokter kim lalu mengajak papa dan mama yeji untuk ikut ke ruangannya.
"untuk saat ini, saya belum bisa mengatakan apapun pada tuan dan nyonya, sampai hasil tes pemeriksaan yeji keluar."
"kapan hasilnya keluar dokter?"
"tidak lama kok, besok sudah bisa di ambil di labor. Saya akan menghubungi anda nanti jika sudah keluar hasilnya."
"apa yeji bakal baik-baik aja dok?" tanya sana yang masih menangis.
"entahlah, saya harap begitu dan semoga saja prediksi saya salah. doakan yang terbaik untuk yeji."
"prediksi apa dok?" tanya sana lagi. Jaebum mengusap lembut tangan istrinya yang ada digenggaman mencoba untuk menenangkan.
"seperti yang saya bilang tadi, saya tidak bisa mengatakan apapun sebelum hasil nya keluar." final sang dokter.
"baik dok. Kalau gitu kami permisi." kali ini jaebum yang bicara
Esoknya..
Dokter kim terlihat buru-buru berjalan menuju kamar tempat yeji dirawat. Ia memasuki ruangan itu dan melihat kedua orang tua yeji yang masih setia mengenggam kedua tangan anak nya di sisi kiri dan kanan.
Menyadari kedatangan dokter kim, sana dan jaebum segera berdiri menghampiri dokter kim. Dokter kim mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada yeji, dan mencoba menenangkan pasangan suami istri yang tampak tak kuasa menahan air matanya.
Tak lama, dokter kim melihat ada pergerakan pada yeji. Langsung saja dokter kim memeriksa keadaan yeji, dan mengotak atik peralatan yang ada disana.
"Ma?" yeji akhirnya tersadar setelah satu hari tak sadarkan diri.
"iya sayang?" kata sana menangis sambil menggenggam erat tangan yeji.
"kok gelap ma?"
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc![LOVE IN THE DARK : CHAPTER 2]