"Aku terdiam dalam sepi. Menunggu kehadiran seseorang untuk membawaku keluar dari rasa paling menyesakkan di dunia. Kesepian."
BLACKPINK❤❤
"Kemana Lalice? Dia nggak balik dari tadi...jangan-jangan bolos? Haishh"
Rosie mengerucutkan bibirnya, lalu menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tangan di atas meja. Perlahan matanya terpejam, dia mengantuk. Entahlah, hari ini suasananya sangat pas untuk tidur. Semoga para guru pada mogok ngajar.
"Eh, lo tau nggak kalau 'mereka' nyebut dirinya The King?"
"Si pelaku sepeda keramat Pak Yesung dulu? Tau dari mana lo?"
"Lihat aja mading. Dengan gampangnya mereka nulis identitas mereka di mading sekolah."
"Ada namanya dong?"
"Ya, nggak lah. Nyari mati itu artinya. Cuma inisial, E, N, A, O dan M. Tapi, tau sendiri kan, murid disini ribuan."
"Iya juga ya..."
Rosie menajamkan pendengarannya. Dia sangat sensitif terhadap sesuatu yang sekiranya membutuhkan peran BLACKPINK di dalamnya. Dan bingo! Nama BLACKPINK seakan-akan terpanggil untuk mengurusi masalah 'orang kedua' itu.
"Lima orang. E, N, A, O, dan M" gumannya sebelum tertidur.
❤❤
Gadis tinggi dengan tubuh kurusnya membawa dua tas ransel yang cukup berat. Siapa lagi kalau bukan Rosie yang sedang membawakan tas Lalice. Gadis berponi itu benar-benar tidak datang sampai jam pelajaran terakhir.
Rosie mendengus sepanjang jalan. Setidaknya ajak-ajak jika sahabatnya itu ingin membolos, kan sendiri tidak enak.
"Jane eonni nggak masuk, Sooya eonni bolos, Lalice pun juga bolos. Hadehh, sepertinya aku yang paling rajin di antara mereka."
Di koridor yang sudah sepi itu Rosie duduk di bangku depan salah satu kelas. Mengeluarkan sebuah jaket dari dalam tas lalu memakainya, saat di kelas tadi dia tidak sempat. Setelah selesai Rosie pun bangkit untuk melanjutkan perjalanan menuju gerbang sekolah. Biarlah tas milik Lalice menginap di rumahnya dulu.
Brukk!!
Belum ada dua puluh langkah, Rosie dikejutkan dengan suara bantingan dari arah yang tidak jauh dari jangkauannya. Kepalanya menoleh, tapi tidak ada orang.
Brukk!!
Rosie membulatkan mata mendengar bunyi itu lagi, jika menggunakan insting sepertinya dari dalam kelas yang saat ini posisinya di depan tubuhnya, XII BAHASA 4. Gadis itu melirik papan nama yang menggantung di atas pintu.
Jiwa kekepoan Rosie mulai menampakkan aura. Dibuktikan dengan rasa penasarannya yang teramat tinggi sekarang. Dengan otak pintarnya Rosie bergeser ke sebelah jendela kelas, mengamati keadaan sebentar sebelum melirikkan mata ke dalam kelas.
Rasanya Rosie ingin mengumpat sekarang, jendelanya tertutup tirai. Kalau begini bagaimana bisa dia mengintip?
Tapi, percayalah setiap masalah ada solusi. Rosie tetap memposisikan tubuhnya berdiri disana.
Tidak bisa melihat orangnya, bukan berarti dia tidak tahu apa yang terjadi. Dia melihat bayangan yang tercipta akibat lampu di kelas itu yang tidak dimatikan. Ditambah waktu yang menunjukkan pukul 17.00 menandakan hari mulai petang.
"BRENGSEK LO!"
Rosie menutup mulutnya.
"The king nggak butuh pengkhianat macem lo! Kita berenam udah janji buat sembunyiin identitas, tapi lo ngebocorin itu seenak jidat."
"Dan apa maksud lo cuma nulis inisial nama gue dan empat anggota lain, tapi inisial nama lo sendiri nggak lo sebutin?! HAHH!"
"Gue keluar."
Blamm!!
Pukulan mendarat lagi di sudut bibir laki-laki yang terdiam pasrah di lantai.
"Brengsek emang lo! Pengkhianat! Banci!"
Setelah memberi satu pukulan lagi, laki-laki itu segera berlalu dengan wajah merah padam.
"Gue harap The King bubar dan kalian berubah. Cukup sekolah sebelumnya yang jadi korban, jangan lagi."
Sebelum laki-laki itu keluar, temannya(?) melanjutkan.
"Yang kalian hadapi adalah BLACKPINK. Punya nyali buat ngelawan mereka? Emang sanggup? Emang tega?"
Brakk!!
Pintu yang tertutup keras memutus percakapan mereka.
Rosie yang sudah bersembunyi di balik tembok berharap cemas agar tidak ketahuan. Sungguh, dia sangat terkejut atas yang didengarnya barusan.
Dia mencoba melirik di balik tembok tapi mengurungkannya saat seorang lagi keluar dari dalam kelas. Dirasa aman, dia kembali melirik. Dua punggung laki-laki yang semakin menjauh menyadarkan Rosie akan satu hal.
Siapa? Dan kenapa? Sepertinya BLACKPINK dan The King berhubungan.
Drrtt...drrtt..
Rosie merogoh sakunya cepat, membawa ponsel berpelindung gambar gitar itu ke telinganya setelah menggulir tombol hijau.
"I-iya bu." Rosie mengawali dengan gugup.
"Pulanglah ke alamat yang ibu berikan. Itu rumah calon ayahmu."
W a k t u T i m e
Duarrrr!!!
Haloha>o<
Ries back
Lengkap sudah part individual member BLACKPINK nya
Pendapat tentang part ini?
Terimakasih yang udah baca, klik bintang, dan comment, juga yang udah masukin ini cerita ke reading list kalian.
Tinggalkan jejak (Gratis kok_*)
callmeRIES
----------------------------------------
Eh, guiss...
Kalau aku buat cerita baru gimana?
Ada yang minat ngga ya?
Hehe, boleh dong commentnya
Terimakasih:)
![](https://img.wattpad.com/cover/187055545-288-k849179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WaktuTime (BLACKPINK)
Фанфик[Only on Wattpad!] "Disaat nanti kamu tidak lagi menemukan senyuman di bibirku itu artinya yang lama telah menjadi masa lalu." - Sooya "Lo baik gue baikin. Lo jahat gue baikin. Sesimple itu, tapi sesusah itu juga lo menghargai gue." -Jane "Titik ter...