"Ada kalanya senyumku hanya topeng untuk menutupi keadaanku."
BLACKPINK❤❤
Setelah pernyataan kekhawatiran Sooya, Rosie merasa eonninya itu menjaga jarak darinya. Sooya tetap memberikan senyuman, dia tetap menanggapi leluconnya, hanya saja semua terasa asing. Seolah ada salah satu pengait jembatan penghubung antara mereka terputus.
"Jane, kamu mau menemaniku beli buku besok?" Tanya pelan Sooya, mengingat posisi mereka di perpustakaan kota.
"Duh, sorry Soo. Kayaknya besok gue nggak masuk sekolah, dan pastinya gue nggak bisa nemenin lo," sesal Jane. Gadis itu memang tidak akan bersekolah besok, bahkan surat ijin pun telah dia persiapkan.
Sooya memayunkan bibirnya lucu. Kemudian tersenyum menenangkan, "Oke, nggak apa-apa. Kamu gimana Lice?" Sekarang Sooya bertanya pada Lalice.
Lalice menampilkan ekspresi tidak suka, "Besok gue di jemput eon, biasa di suruh ke dapur." Yang diakhiri dengan dengusan kesal.
"Maaf eon," lanjut Lalice.
Sooya mengangguk beberapa kali. Dia maklum, karena memang kedua sahabatnya tidak bisa.
"Ku temani saja, eonni," usul Rosie.
Sooya menatapnya beberapa detik. Lalu segera mengalihkan pandangan. Jujur dia bingung, sehingga membuatnya memilih diam tidak menanggapi.
"Bener tuh Soo, sama Rosie aja," ucap Jane. Lalice menunjukkan kedua jempol tangannya, pertanda sepemikiran.
Rosie tersenyum di tempat. Mencoba bersikap biasa saja. Meskipun dia tahu jika dari gelagat Sooya, gadis itu tidak nyaman ketika bersamanya.
"Ti-tidak perlu. Aku tidak jadi beli buku, aku memanfaatkan browser saja."
Lalu Sooya kembali membaca bukunya.
Jane dan Lalice saling memandang. Berfikir dan memikirkan, apa yang mereka berdua lewatkan sampai kedua sahabatnya seperti ini. Ada yang tidak beres rupanya.
Sedangkan Rosie tersenyum canggung. Sama dengan Sooya dia juga mengalihkan fokusnya pada buku. Sungguh dia ingin menangis sekarang.
❤❤
"Em, berhubung gue mau mampir ke rumah Jane eonni. Sooya eonni sama Rosie barengan ya. Biar Rosie yang anterin Sooya eonni pulang. Okeyy?" Jelas Lalice. Sekedar info, sebetulnya ini adalah rencana mereka berdua untuk memberi ruang pada Sooya dan Rosie mengobrol berdua. Menyelesaikan masalah mereka.
"Nggak! Aku naik bus aja kalau gitu." Tolak Sooya. Kedua tangannya bergetar dan mengepal erat.
Jane menyadarinya, sehingga dia menyentuh tangan Sooya, mengelus pelan untuk menenangkan. Setiap Sooya takut, gelisah, dan berbohong selalu seperti itu.
"Kenapa? Bisa ngehemat ongkos padahal." Jane berniat melucu, tapi sepertinya tidak berhasil. Justru dia terlihat konyol sekarang.
"Aku nggak mau dia ke rumahku. Aku pergi"
Sooya berlari menjauhi ketiganya. Dia merasa jahat pada Rosie, tapi saat ini dia tidak bisa mengendalikan perasaannya. Gadis dengan sejuta senyum itu tidak ingin melihat, berbicara, ataupun mempedulikan Rosie untuk sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
WaktuTime (BLACKPINK)
Hayran Kurgu[Only on Wattpad!] "Disaat nanti kamu tidak lagi menemukan senyuman di bibirku itu artinya yang lama telah menjadi masa lalu." - Sooya "Lo baik gue baikin. Lo jahat gue baikin. Sesimple itu, tapi sesusah itu juga lo menghargai gue." -Jane "Titik ter...