12. Danger!!

2.6K 253 22
                                    

Fyi : itu foto mulmed karya orang lain ya, aku cuma sekedar ss dari youtube, dan aku pun lupa nama channelnya apa...soalnya udah cukup lama :(

------------------

"Belum ada sehari?"
BLACKPINK

❤❤

"HAH!!"

Terkejutnya seorang Rosie dan Sooya menjadikan mereka sebagai titik perhatian penghuni lapangan basket. Dari para pemain basket, coach, pemandu sorak, dan penonton di dalam lapangan.

Lalice yang malu pun menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ada sedikit penyesalan pada diri Lalice, kenapa dia menceritakan suatu rahasia di tempat, waktu, dan saat yang tidak tepat.

"Serius kamu?"

"Nggak bohong, 'kan?"

Rosie mengguncang bahu Lalice menuntut penjelasan.

"Gue jelasin kalau lo ngalihin perhatian mereka," Lalice berujar masih dengan menutup wajahnya.

"MAAF, INI PRIVASI KAMI. BISA KALIAN MENGALIHKAN PERHATIAN? KAMI SANGAT TERGANGGU!" Sooya mengeluarkan suara 3 oktafnya yang terpendam. Dan itu cukup membuat seluruh penghuni lapangan basket kembali ke aktivitas masing-masing.

"Jelaskan!" Rosie menekankan katanya.

Lalice menurunkan kedua telapak tangannya, mengambil nafas panjang, lalu mulai menceritakannya. Lihatlah raut wajah milik gadis itu, wajahnya memerah bak kepiting rebus, bahkan menatap mata kedua sahabatnya dia tidak mampu. Dia malu, tapi bahagia.

"Finally, gue jadian sama Jungkook."

Rosie dan Sooya masih menganga di tempat, tidak percaya. Mereka memang tahu kejadian saat Jungkook menembak Lalice, tapi untuk jawaban iya dari Lalice jujur saja keduanya tidak menyangka. Dan andaikan Jane ada disini dia pasti juga melakukan hal yang sama.

Saat kemarin Jungkook menarik Lalice, laki-laki itu membawanya ke Taman Cinta yang posisinya tidak jauh dari cafe tempat mereka bertemu. Disana pertanyaan yang sama kembali di ulang Jungkook, siap tidak siap Lalice harus menjawabnya. Iya adalah jawaban yang dipilihnya, dia menerima Jungkook menjadi kekasihnya.

"Duh, kamu sudah siap ternyata. Aku bahagia untukmu Lice, jaga dia sama seperti dia menjagamu," ucap Sooya dengan senyuman.

Rosie mengangguk, "Kamu harus siap menanggung semua risiko yang berpeluang muncul."

Lalice menatap nanar Sooya dan Rosie setelahnya. Dia bahagia hanya saja, "Masalahnya gue nggak tau perasaan gue sendiri sama Jungkook gimana. Gue bisa bedain antara cinta dengan perasaan lain, yang jelas ini bukan cinta...perasaan itu belum muncul untuk Jungkook."

"Gu-gue merasa jadi pemeran antagonis di kisah ini, apa gue putusin Jungkook aja?" lanjut Lalice dengan panik.

Ctakk...

Ctakk...

Lalice mendapat dua jitakan dari orang yang berbeda. Tatapan tajam yang dihunuskan ke arahnya membuatnya bergidik ngeri untuk sesaat.

"Woy!! Lalice!" teriak Jane dari ponsel.

Mereka hampir lupa jika sedari tadi sambungan telepon masih tersambung dengan Jane.

"I-iya eonni," Entah kenapa Lalice menjadi gugup. Dari nada suara eonninya itu dapat dia dengar jika Jane marah, padanya?

"Iya, iya. Nggak, nggak. Jangan mainin hati cowok hey! Cowok juga punya perasaan, nggak cuma cewek. Terlalu banyak kisah cewek yang disakiti cowok, hingga melupakan fakta kalau potensi cowok disakiti cewek juga ada." Nasihat Jane menggebu-gebu di seberang sana.

WaktuTime (BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang