"Akan ku kerahkan semuanya. Aku tak akan khawatir. Aku akan menemukan diriku sendiri."
BLACKPINK❤❤
Kejadian dua hari lalu cukup membuat Kepala Sekolah serta guru-guru murka. Kebohongan berkedok kebakaran yang membuat semua orang panik.Tentu saja pelaku tidak diketahui keberadaannya. Malahan sekarang mereka sedang asik sarapan soto Mang Hanbin di kantin dengan bercanda gurau.
"Untung semua bukti udah dihancurin," ucap Rosie mengawali.
"Yaps, pertama kali aku sedikit gerogi menjalankan misi," jawab Sooya.
Ini adalah kali keenam BLACKPINK melakukan hal semacam itu. Bermula dari ide luar biasa Sooya untuk menghilangkan kejenuhan, berlanjut sampai sekarang.
Sooya, Jane, Rosie, dan Lalice adalah sahabat sejak bangku Sekolah Dasar. Meskipun berbeda umur dan kelas, efek seringnya pertemuan tanpa sengaja lah mereka menjadi akrab lalu bersahabat.
"Untung bisa dapetin pasword. Kalau ngga kan CCTV mengetahui pergerakan kita" Jane mengatakannya seraya menyeruput es teh manis di depannya.
"Duh berasa ternotice, tingkat ke-PDan gue jadi meningkat" Gadis berponi itu mengibaskan rambut dengan ekspresi memuakkan. Membuatnya mendapatkan jitakan dari ketiga sahabatnya.
"Aw! Sakit."
Sooya tidak peduli, sedangkan Jane melanjutkan makannya.
Tidak menghiraukan Lalice, Rosie mengatakan sesuatu, "Oke kita serius. Sesuai jadwal mulai lagi besok? Waktunya pakai rencanaku, 'kan?" Rosie benar-benar tidak sabar melakukan serentetan rencana ajaib di otaknya.
"Hmm.."
Bagus, sudah diputuskan. Bersiaplah! Kegilaan BLACKPINK akan comeback sebentar lagi.
❤❤
KRINGG!!
Bel masuk berbunyi. BLACKPINK pun berpisah arah menuju kelasnya masing-masing.
Jansoo position
Senyum manis milik Sooya menghiasi sepanjang dirinya dan Jane kembali ke kelas. Saat bertemu murid lain di koridor, dia melemparkan senyuman.
Jane memutar bola matanya melihat tingkah Sooya.
"Please, jangan jadi orang gila untuk sekarang"
Sooya tidak menjawab sampai mereka masuk ke dalam kelas. Pemandangan pertama yang mereka temukan adalah wajah serius teman-temannya membaca buku yang diketahui buku biologi bab 4. Mereka baru ingat jika hari ini ada Ulangan Harian di mata pelajaran Pak Daesung.
"Sooya, Jane ajarin gue belajar dong" Sana berteriak dengan wajah memelasnya.
Kelas 11A bisa diibaratkan dengan dua jempol untuk bidang akademik, tapi yang terjadi saat ini adalah efek panik karena berita mendadak 30 menit lalu yang membuat saraf otak seketika berhenti bekerja yang menyebabkan kelumpuhan ilmu sementara.
Disaat Sooya berjalan menghampiri Sana, tangan Jane ditarik Booby untuk dibawa ke mejanya.
"Lo ajarin gue."
"Yeee...kok maksa" Meski begitu Jane tetap membantu Bobby dan lainnya yang berkumpul di meja Bobby tentang materi bab 4.
"Ekhem!"
Tanpa dilihat pun mereka mengetahui jika sang guru yang berdehem barusan. Dalam hitungan detik penduduk di kelas itu berbondong-bondong menuju bangku masing-masing.
"Sebelum Ulangan Harian dimulai, kelas kita kedatangan murid baru. Kalian yang di luar silahkan masuk."
Seperti biasa, Pak Daesung orangnya kelewat serius tidak perlu basa-basi langsung gass...
Saat murid baru itu memasuki kelas, seperti bensin yang diberi api langsung menunjukkan reaksi, ada dua orang gadis yang kaget tertahan. Berusaha menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Meminimalisir keterkejutan.
Jane dan Sooya saling menatap, lalu setelahnya menggeleng pelan.
Rolice position
"Jalmandoemyeon naeil-eun maekkeu leobda" -semoga besok lancar. Ucap Lalice di tengah perjalanan.
"Ne" -iya. Jawab Rosie.
Sesampainya mereka di depan kelas 10A dan membuka pintu,
"SELAMAT PAGI BU"
Baru satu langkah memasuki kelas, Lalice dan Rosie dikejutkan dengan suara teman-teman mereka yang terlewat keras
"Lah, kirain Bu Yoona," seru satu kelas saat tahu jika yang datang bukan yang diharapkan.
"Kalau jantung gue sampai bermasalah kalian yang tanggung jawab." Tatapan Lalice memincing ketika menatap satu persatu teman sekelasnya.
"Tuh, beberapa langkah lagi Bu Yoona sampai." Setelah mengatakannya Rosie menarik Lalice menuju bangku mereka.
Benar apa kata Rosie. Tak lama setelahnya Bu Yoona datang. Dengan penggaris kayu panjang yang menjadi ciri khasnya dalam mengajar.
"Selamat pagi"
"PAGI"
"Terlepas dari kejadian beberapa hari lalu, kegiatan belajar mengajar akan tetap dilaksanakan. Juga hari ini kelas kita kedatangan anggota baru, silahkan masuk," jelas Bu Yoona.
Mata dua orang gadis di bangku paling kiri belakang membulat sempurna. Langsung saja mereka menutup wajah dengan buku tulis yang kebetulan sudah mereka keluarkan dari tas.
Sial!
Keduanya menoleh bersamaan ke arah masing-masing lalu saling menatap, seakan memberi kode.
Sepertinya kehidupan BLACKPINK tidak akan selancar dulu.
W a k t u T i m e
Haloha>o<
Pendapat tentang part ini?
Pendek ya? I know
Siapa ya murid baru itu? Sampai BLACKPINK kaget cem begitu
Tinggalkan jejak!!
Terimakasih udah baca+coment+vote
callmeRIES
KAMU SEDANG MEMBACA
WaktuTime (BLACKPINK)
Fanfic[Only on Wattpad!] "Disaat nanti kamu tidak lagi menemukan senyuman di bibirku itu artinya yang lama telah menjadi masa lalu." - Sooya "Lo baik gue baikin. Lo jahat gue baikin. Sesimple itu, tapi sesusah itu juga lo menghargai gue." -Jane "Titik ter...