4. Kemunculan Mereka

3.9K 347 3
                                    

"Perubahan dimulai dari diri sendiri. Untuk menuju yang lebih baik atau sebaliknya."
BLACKPINK

❤❤


Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian para mantan kembali ke ruang lingkup BLACKPINK. Berada di kelas yang sama tidak membuat Sooya, Jane, Rosie, maupun Lalice terganggu. Karena mereka melaksanakan sikap--

Lo siapa, gue siapa, nggak kenal.

Sesuai yang dipikirkan, BLACKPINK sama sekali tidak menganggap keberadaan empat makhluk itu ada di sekitar mereka. Bersikap acuh dan tidak peduli.

Sedangkan saat ini Jane dan Rosie berada di UKS. Dengan posisi Rosie sedang meletakkan sesuatu di setiap kolong bawah ranjang UKS dan Jane yang mengawasi untuk memberitahu kondisi di luar sana.

"Sipp, udah beres." Rosie berjalan mendekati Jane. Lalu mengangguk. Mereka pun segera keluar dari sana, menuju Lapangan Utama.

❤❤

"Eon, cepat. Keburu murid lain datang," ucap Lalice di sela kegiatannya menoleh ke kanan dan kiri.

Tanpa menjawab Sooya semakin cepat menaburkan kelereng di sepanjang koridor kelas 12. Kebetulan kelas 12 masuk pukul 8, sehingga tingkat keberhasilan 95%.

Setelah selesai, Sooya menarik tangan Lalice dan membawanya meninggalkan koridor itu. Berjalan tergesa menuju Lapangan Utama.

❤❤

"Beres!" ucap mereka bersamaan, lalu disusul tawa.

"Gue suka rencana lo, Ros." Lalice bertepuk tangan sekilas. Diikuti Jane dan Sooya yang mengangguk mengiyakan.

Rosie tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya.

Hari Sabtu, saat nanti jam menunjukkan pukul 8 semua akan terlaksana. Rencana Rosie yang sempat tertunda beberapa hari akhirnya terwujud. Kejahilan pagi memang tepat jika dilaksanakan di hari ini.

Mereka duduk di sebelah tiang bendera. Memperhatikan murid juga guru yang mulai berdatangan dari arah gerbang masuk. Mereka memang datang terlalu pagi.

"Gue tobat, ah...nanti pas kelas dua belas," Jane memecah keheningan di antara ke empatnya.

"Rencana aku sih juga gitu" balas Sooya.

Keduanya yang kurang beberapa bulan lagi berganti kelas, mulai memikirkan langkah apa yang seharusnya mereka ambil. Masa depan sudah di depan mata, tidak mungkin Sooya dan Jane rela mengambil langkah yang salah.

"Kalian tobat aku dan Lalice juga tobat"

"Yapss...kan kita best friend forever." Lalice menaik turunkan alisnya.

BLACKPINK kembali tertawa, kemudian ber-tos ala mereka.

❤❤

"Arrgghh!!"

Teriakan dari koridor kelas 12 mengalihkan perhatian seluruh peserta apel pagi. Teriakan keras yang saling menyahuti cukup menganggu kegiatan tersebut.

Satu persatu guru meninggalkan tempat untuk menuju sumber teriakan. Para petugas PMR yang berjaga di belakang juga mengikuti langkah guru di depan mereka.

"ADA APA INI?" Pak Sooman --guru kesiswaan-- kaget melihat murid-muridnya tergeletak di lantai dengan berbagai keluhan yang di lontarkan mereka.

"Kaki gue sakit"

"Nggak bisa gerak"

"Siapa sih yang main kelereng? Kurang kerjaan banget"

"Gue kutuk tuh yang punya"

Dengan tanggap petugas PMR membopong satu-persatu kakak kelas mereka menuju UKS. Guru yang ikut melihatnya juga turut membantu.

Pak Sooman yang telah habis kesabaran menggeram sebelum teriakan murka memenuhi setiap sudut SMA YeGe.

"SIAPA LAGI YANG BERBUAT ULAH?!!"

BLACKPINK yang tadi menyelinap keluar dari barisan tanpa sepengetahuan siapapun dapat mendengar teriakan sang guru ter-killer di SMA YeGe, sebelum kaki mereka membawa keempatnya semakin jauh dari Lapangan Utama. Menuju markas.

❤❤

Tawa itu menggelegar di sudut Lapangan Basket. Beberapa jajanan ada di sekitar mereka setelah mengeluarkannya dari tempat rahaisa, sebagai tanda merayakan keberhasilan untuk yang ketujuh kalinya.

"Ekhem!"

Sooya, Jane, Rosie, dan Lalice menoleh. Mendapati tujuh laki-laki sedang menatap tajam ke arah mereka. Reflek mereka berdiri.

Bangtan Boys. Kelompok siswa laki-laki yang menjadi kaki tangan guru kesiswaan SMA YeGe. Sang pemberantas murid pembuat ulah. Seokjin, Yoongi, Hose, Namjoon, Jimin, Jungkook, dan--

"Tae?!" Sooya sempat terkejut beberapa saat.

"Hi, Soo. Gue juga bagian dari Bangtan." Tae tersenyum manis.

"Bisa jelasin kenapa kalian berada disini padahal sekolah sedang panik?" Namjoon bertanya dengan wibawanya.

Ini yang paling BLACKPINK benci. Hampir ketahuan.

"Karena kalau kami disana pun nggak akan membantu," jawab kalem Jane.

Ssssstttt... Drama dimulai.

Saat Seokjin akan bersuara, suara kaki berlarian mengintrupsi mereka. Menampakkan tiga laki-laki.

BLACKPINK menghela nafas lelah.

Jin, Bam, dan Chan. Mereka berlarian menuju BLACKPINK dan Bangtan.

"Eh, Hyung? Kenapa kesini?" tanya Tae.

"Gue lihat lo kesini, kami ikutin," jawab Chan.

BLACKPINK saling berpandangan beberapa saat. Ide gila muncul di kepala mereka.

"Kalian Bangtan, 'kan?" Pertanyaan Rosie membuat mereka semua kembali fokus ke BLACKPINK.

"Gue ramal pasti ada yang mau kalian bahas sama kami. Jadi kemon sekarang." Sooya, Jane, Rosie, dan Lalice mendorong pelan punggung Seokjin, Yoongi, Hose, Namjoon, Jimin, dan Jungkook untuk segera meninggalkan Lapangan Basket juga jajanan mereka.

"Tentu saja kecuali lo," Jane mengucapkannya seraya menatap Tae.

Sepeninggalan BLACKPINK dan keenam anggota Bangtan, empat orang yang tersisa masih menunggu waktu untuk kesadaran jiwa mereka.

"Lah, kami ditinggal."

W a k t u T i m e










Haloha >o<

Pendapat tentang part ini?

Kemunculan cast baru guyss...

Tinggalkan jejak!!

Terimakasih yang udah baca+vote+coment

callmeRIES

WaktuTime (BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang