6 : Ayah

186 46 4
                                    


Untuk pengalaman lebih baik, dengerin nih video di atas plus pakek headset ya:D

HAPPY READING <3

*****

Grisella hanya berdiri disana, di sebuah halte sepi sembari menunggu Gavin untuk menjemputnya pulang. Langit juga sudah berubah menjadi abu-abu pertanda akan jatuhnya rintik hujan. Dan hari ini ... Betul-betul hari yang melelahkan bagi Grisella.

Banyak sekali rangkaian peristiwa baru yang terjadi hanya dalam sehari, benar-benar berbeda dari hari-hari yang biasanya Grisella lalui. Padahal biasanya hanya hari yang memang biasa aja! Tapi hari ini kok tiba-tiba jadi disaster?!

Dari ketemu cowok sedingin es lah, sampai hampir di grepe-grepe cowok playboy mesum! Grisella hanya menghela nafasnya lega, sadar bahwa ia tetap bisa melewati hari ini dengan keadaan harga dirinya masih suci. Dan ada juga kakak kelas yang namanya Axelle, Axelle itu seperti versi cowok dari Grisella. Sama-sama punya wajah tembok dengan sikap teramat dingin.

Tetapi yang membedakan mereka hanya satu, pupil mata Axelle bewarna cokelat muda yang mempesona sangat berbeda dengan kedua mata Grisella yang serba kosong. Tetapi dari segi sikap, tentunya keduanya seperti es batu yang tidak bisa meleleh!

Tiit ...!

Suara klakson mobil menyadarkan Grisella dari lamunannya. Ia pun langsung menoleh kearah sumber suara, yang ternyata berada tepat di depannya itu. Dari pintu si pengemudi mobil, turun seorang pria paruh baya memakai jas serba hitam. 

"Nona Grisella??" Tanya pria tersebut.

"Oh pak Petro toh ... Bang Gavin kemana pak?" Tanya Grisella sembari berjalan menuju pintu jok mobil belakang.

"Katanya pak Gavin lagi sibuk sama kuliahnya, jadi dia tidak sempat untuk menjemput nona ...," Ucap Petro sang supir sembari membuka pintu mobil untuk Grisella.

Grisella hanya ber-oh-ria saja. Ia maklum kalau abangnya itu sibuk, namanya juga orang kuliahan. 

Setelah keduanya sudah masuk kedalam mobil, pak Petro pun melajukan mobilnya meninggalkan kawasan SMA Mekar Bangsa dan kembali ke kediaman Agustine.

*****

Grisella sudah kembali ke rumahnya. Sekarang ia sedang merebahkan tubuhnya yang kewalahan di kasurnya yang empuk itu. Siang ini rumahnya sepi, karna ibunya, Gina sedang meeting bersama anggota staf perusahaannya itu. Perusahaan yang dikelola Gina merupakan perusahaan dalam bisnis asuransi, namanya adalah Agustine Life Insurance. Perusahaan itu dibangun oleh mendiang kakeknya dan lalu diwarisi ke anak sulungnya, yaitu ayah Grisella.

Ayah Grisella memimpin perusahaan itu dengan baik, sebelum sebuah kecelakaan menimpa nasib pria tersebut. Tabrakan mobil di jalan menewaskan dua orang, salah satunya Ayah Grisella yang saat itu duduk di jok belakang mobil.

Kecelakaan itu terjadi tepat di hari ulang tahun Grisella ke sepuluh. Ayahnya yang baru selesai dan dalam dalam perjalanan pulang dari perjalanan bisnisnya tidak mengetahui bahwa itulah perjalanan bisnis terakhirnya  sebelum ia akan pergi ke surga.

Bukannya Grisella disuguhkan dengan ucapan selamat ulang tahun, melainkan hanya berita dukacita atas wafatnya ayahnya yang tercinta itu. Pesta ulang tahun kesepuluh yang seharusnya menjadi hari terbaik dalam setahun akhirnya berubah menjadi hari penuh duka untuk selamanya!

Heartless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang