HappyReading ;v
*****
"Woy! Mana hiasan nih jendela?" Teriak seorang cewek, suaranya mungkin bahkan bisa terdengar bergema di lorong. "Ini, nih! Tangkap!" Sahut seorang cewek lain sembari melempar sebuah gulungan pita kearah cewek yang tadi berteriak.
"Aduh...," Gulungan pita itu malah mendarat di atas kepala Grisella, gulungan itu pun memantul dari kepalanya menuju ke lantai. "Lo sih! Ngapain juga lo bengong disitu?"
Bukannya meminta maaf, ia malah pergi dan memberikan gulungan pita itu kepada cewek tadi. Grisella hanya bisa menghela nafas, melihat kesibukan teman-temannya di kelas.
Kehebohan ini disebabkan karena dua hari yang lalu sang kepala sekolah memberitahukan kepada seluruh murid bahwa akan diadakan festival dalam rangka ulang tahun sekolah. Dari sekian banyak lomba yang akan diadakan, lomba menghias kelas adalah salah satunya.
Makanya dua hari ini masing-masing kelas sibuk membuat kelas mereka menjadi cantik agar menjadi pemenang. Bahkan guru-guru pada malas untuk mengajar karena pasti anak didiknya tidak akan fokus mengikuti pelajaran.
Sungguh merepotkan, itulah yang dipikirkan Grisella. Sedari tadi dia hanya duduk di bangkunya sembari membaca novel favoritnya.
Tapi karena terlalu bising, aktivitasnya tersebut terhenti. Tetapi jika dibandingkan untuk repot menghias kelas, mending ia duduk diam dan melihat temannya bekerja. Tentu saja mereka mengizinkan Grisella untuk duduk-duduk santai, asalkan Grisella rela mengorbankan uangnya yang banyak sebagai donatur untuk kelas mereka.
Uangnya lah yang mengalir di kelasnya itu, hiasan dan perlengkapan segala macam berasal dari dompetnya. Yah... Ia merasa seperti diperas sih, tapi hey! Daripada harus repot.
Baiklah, sudah cukup kebisingan ini ia dengar! Grisella pun beranjak pergi dari tempat duduknya berencana pergi ke taman belakang untuk melanjutkan membaca novelnya.
*****
"Sepertinya sebentar lagi novel ini habis...," Ucap Grisella sembari menggigit kuku jari telunjuknya, tegang karena cerita yang ia baca sangat seru. "Novelnya bagus?"
Suara seorang cowok membuat Grisella refleks melihat kearahnya, ternyata itu Axelle! Cowok itu melihat kearah novel yang Grisella baca. "Hmm... Karya Andrea Hirata ya?"
Grisella pun merespon dengan mengangguk pelan. "Novel-novelnya bagus-bagus sih, gue akui itu." Axelle pun langsung duduk tepat disebelah Grisella, membuat Grisella bertanya-tanya. Nih cowok pasti ada maunya, batin Grisella.
"Nih, ambil." Ia lalu menyodorkan sebungkus biskuit cokelat kepada Grisella. Dengan ragu Grisella mengambilnya dari tangan Axelle. "Untuk saya?" Axelle tidak menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya. "Untuk apa?"
"Mana tau lo lapar...," Jawab Axelle, tetapi ia tidak melihat wajah Grisella. "Oh, ok." Grisella lalu menyobek bungkusannya dan mengambil satu biskuit dan memakannya perlahan. "Lo gak curiga? Kalau misalnya gue kasih racun tuh biskuit?"
Grisella menggelengkan kepalanya. "Gak kok, anda kan orang yang baik. Mengapa saya harus curiga?" Axelle pun terkekeh pelan. "Saran ya, gak semua orang baik itu selalu baik, dan gak semua orang jahat itu selalu jahat. Ngerti?" Grisella pun menganggukkan kepalanya.
Dan tidak terbayangkan Grisella, tiba-tiba rambutnya diusap pelan oleh Axelle! Yap... Si cowok super dingin itu mengusap rambutnya dan bahkan pipinya seperti agak memerah. Kayaknya ini bukan Axelle deh.
Grisella memandang Axelle sembari mengedipkan kedua matanya tidak percaya, tanpa ia sadari rona merah sudah tersebar di pipinya juga. "Kenapa? Ada sesuatu di muka gue?" Ia lalu menurunkan tangannya dan memeriksa sekeliling wajahnya, Grisella dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Ng-nggak kok! Wajah anda tampan ko-EH MAKSUDNYA! itu... itu." Ucap Grisella gugup, tersadar bahwa ia barusan mengatakan Axelle tampan! Grisella sungguh malu luar biasa, ia pun memalingkan wajahnya dari Axelle sembari menutup wajahnya yang memerah. Pasti Axelle bakalan jijik sama aku, batin Grisella gugup.
"Lo lucu ya, kalau lagi gugup...," Axelle lalu mengambil bungkusan biskuit yang berada disebelah Grisella. Grisella lalu perlahan kembali melihat kearah Axelle yang sedang asyik memakan biskuit sembari melihat kearah langit.
"Lo juga lagi malas dekorasi kelas kan? Sama, gue juga sih...," Dengan keberanian yang tersisa Grisella pun akhirnya kembali duduk tegak disebelah Axelle. "Coba lo ceritain tentang diri lo, semenjak kita gak pernah kenalan resmi...,"
Axelle tiba-tiba menjulurkan tangannya seperti hendah berjabat tangan. "Nama gue Axelle, Axelle Abrisam Alvaro," Grisella yang kaget atas aksi Axelle yang gak diluar dugaan, hanya bisa meneguk salivanya gugup. "E-Eh hai... Nama saya Grisella, Grisella Sheba Agustine."
Mereka pun menghabiskan sejam berdua hanya untuk mengobrol satu sama lain.
"Jeniffer tidak akan suka ini...," Gadis yang sedang mengintip dibalik dinding itu lalu berlari meninggalkan taman belakang sekolah untuk melapor kepada bossnya itu.
*****
Author double up yuhuu~~
Ini semacam permintaan maap karena gak up-up minggu lalu. Ya mau gimana? Laptop author lagi ngehang soalnya :'c
Btw chapter kali ini rada pendek, karena author lagi kehilangan kekuatan halu-nya :v
Yaudah, jan lupa VOMMENT nya yee~~
SEE U NEXT CHAPTER!
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless Girl
Teen Fiction[AYOKK KUY DIBACA^^] Ini bukan cerita mengenai gadis yang kejam bin jahat. Bukan juga mengenai gadis yang super duper kalem. Apalagi tentang bad girl yang jatuh cinta, bukan! Ini ceritanya Grisella Sheba Agustine! Seorang gadis yang tidak pandai men...