20 : Bad Dream

100 14 4
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Hari ini adalah hari baru, dan adalah hari terakhir persiapan setiap kelas yang mengikuti lomba menghias kelas. Kelas Grisella adalah salah satu kelas yang berpartisipasi.

Segala hiasan yang terpampang adalah dari dompet Grisella. Memang teman-teman sekelas Grisella tidak menyia-nyiakan uang gratis. Sangking banyaknya hiasan yang ditempel, kelas mereka jadi yang paling mencolok.

"Apa ini sudah cukup?" Tanya bendahara kelas yang kebetulan adalah Dira. Dialah yang mengontrol keuangan di kelas, yang artinya ia juga yang mengatur dan mengelola uang yang terpaksa Grisella beri.

"Kayaknya belum ya?" Tanyanya kepada murid lain yang ada di sampingnya. "Bukankah kita sudah cukup mengurasnya?" Gadis itu jadi sedikit iba karna uang yang mereka gunakan adalah hasil pemalakan teman sendiri.

Dira malah terkekeh, "dia itu orang kaya. Ngapain lo iba? Diambil sedikit juga, masih ada tuh 100 juta di ATM-nya."

"Iya kan tetap aja-"

"Lo membela dia?" Dira malah menatapnya dengan tatapan mengancam. Gadis itu hanya terpaku dan lalu menundukkan kepalanya.

"Bagus! Sekarang, cepat minta lagi duitnya buat tambahin hiasan kelas!" Murid itu langsung mengangguk dan pergi ke meja Grisella.

"Emm... Permisi," ucap gadis itu pelan dan mencoba untuk tidak terlalu menggangu Grisella yang sedang membaca novelnya.

"Kalian mau minta uang saya lagi?" Tanya Grisella dingin tetapi tetap fokus pada novel misteri barunya. Gadis itu memainkan jarinya, tidak nyaman karna diminta hal bejat seperti ini.

"Ma-maaf," gadis itu tipe pemalu, jika diminta melakukan ini, dadanya terasa sesak. Orang mana coba yang gak sedih karena disuruh memalak teman sendiri?

Grisella langsung mengambil beberapa lembaran duit seratus ribu dari saku roknya. Ia lalu menaruhnya di depan mejanya untuk diambil gadis itu. Ia lalu kembali melanjutkan kegiatannya tanpa menunggu respon gadis itu.

Mata gadis itu melirik pada lembaran duit tersebut. A-apa dia beneran gak peduli?

Sekarang gadis itu malah jadi dilema. Apa aku ambil atau... Bagaimana ini?!
Ia malah berasa bersalah, belum pernah seumur-umur ia melakukan hal jahat begini. Tapi kalau ia tak mengambilnya, ia bisa dimarahi Dira!

Gadis itu lalu menghela nafasnya, dan berjalan meninggalkan meja Grisella. Setelah gadis itu pergi, Grisella lalu melirik keberadaan uang yang ada di depan mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heartless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang