Welcome🤗
*****
"Kita sudah sampai non," ucap Pak Petro kepada Grisella. "Makasih pak."
Grisella pun turun dari mobilnya dan melangkahkan kakinya menuju teras rumah besarnya. Hari ini bukannya mama pulang ya?
Ya, 3 hari ini mama Grisella pergi dalam perjalanan bisnis, lagi. Dan hari ini adalah hari kepulangannya. Yang dimana artinya hari 'libur' untuk Grisella sudah habis.
"Aku pulang," ucapan Grisella bergema ke seluruh rumah.
"Yo!" Sahut Gavin dari balik sofa. "Maaf gak bisa jemput ya dek, Abang aja juga baru pulang."
"Dan mau pergi lagi?" Tanya Grisella sembari menaikkan sebelah alisnya. Itu terlihat dari pakaian rapi abangnya itu. Kaos putih berbalut jaket kulit hitam dengan bawahan jeans hitam.
"Hehe... Tau aja lo. Gue mau nge-date soalnya."
"Sama kak Ivanna kan?" Ivanna adalah kekasih Gavin dari SMA. Hubungan keduanya sangat langgeng, tetapi yang tau hubungan mereka hanya Grisella dan Bi Rani, selain itu tak ada yang tau.
"Iya. Lo jangan bilang-bilang sama mama yee. Soalnya mama pulang nanti malam."
Grisella menunjukkan gerakan mengunci gembok dengan mulutnya, "aman."
Gavin lalu tersenyum, "yaudah gue pergi dulu ya! Oh ya, itu ada nasgor di meja makan, harus dimakan! Dan jangan kunci pintu kamar lo kalau lagi tidur." Gavin lalu menatap Grisella serius. "Iya bang."
Gavin lalu menaiki mobil sportnya dan membuka jendelanya, "kalau ada apa-apa telepon gue ya!" Dan dengan itu, kendaraan itu melaju pergi dan hanya meninggalkan asap dibelakangnya.
"Jam berapa ini?" Grisella menutup pintu sembari memeriksa jam tangannya. Oh, masih jam 2 rupanya. Grisella tidak melupakan janjinya dengan Axelle, yaitu menemaninya berbelanja ke mall.
Sebetulnya Grisella malas untuk pergi ke tempat ramai seperti mall, tapi karna Axelle yang memintanya maka Grisella terpaksa menerima ajakan tersebut. Jika saja Axelle tidak pernah berbuat baik, maka Grisella akan mengabaikannya. Karna rasa untuk membalasnya saja makanya Grisella memilih untuk ikut. Toh cuman disuruh di temenin saja.
Asal tidak pulang terlalu malam, kurasa tidak apa-apa, batin Grisella. Grisella agak ragu dan takut. Bagaimana kalau ibunya datang sebelum ia pulang? Atau bagaimana kalau ia nanti tersesat di mall? Atau bagaimana kalau ia diculik?!
Ok, cukup. Grisella menjadi terlalu paranoid. Bukankah ada Axelle yang akan melindunginya? Jadi seharusnya tidak ada yang perlu ditakuti. Tapi tetap saja Grisella tidak akan terlalu berharap Axelle selalu akan ada untuknya. Kekanakan sekali dia. Axelle hanyalah sebatas teman untuknya. No more.
Dan ia tidak tau berapa lama itu akan bertahan, dan membuat Grisella kembali sendirian di tengan lorong gelap hidupnya. Ia harus mengakuinya, Axelle seperti seorang ibu peri untuknya. Selalu datang saat ia membutuhkan.
Agak ironis karna bahkan ibunya saja tidak terlalu begitu. Apa sih yang terjadi di antara mereka? Kenapa sejak ayahnya meninggal, hubungan mereka menjadi merenggang? Grisella ingin sekali menanyakannya. Tapi tau sendiri ibunya yang temperamen. Bisa-bisa ia jadi dibuang lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/197377077-288-k575099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless Girl
Teen Fiction[AYOKK KUY DIBACA^^] Ini bukan cerita mengenai gadis yang kejam bin jahat. Bukan juga mengenai gadis yang super duper kalem. Apalagi tentang bad girl yang jatuh cinta, bukan! Ini ceritanya Grisella Sheba Agustine! Seorang gadis yang tidak pandai men...