10 : Festival Sekolah

129 26 0
                                    

Haee Zheyengg:v

*****

Sudah seminggu sejak kesucian bibir Grisella diambil seseorang, dan sekarang adalah hari senin. Hari yang mudah-mudahan tidak ada acara pembullyan lagi seperti kemarin. Kemarin Grisella dibully habis karena sebuah gosip mengenai dia dan Axelle pacaran, padahal Grisella sendiri bisa mengonfirmasi gosip itu sebagai hoax. Tetapi para fans Axelle sudah keburu naik darah, salah satunya Jeniffer dan komplotannya.

Flashback on.

Baru saja ia keluar dari kamar mandi, Jeniffer dan teman-temannya sudah mencekatnya di lorong depan kamar mandi wanita. Membuat Grisella benar-benar tidak bisa kemana-mana. "Lo udah jagoan ya?! Gue bilang apa?! Lo kan gak boleh dekat ama Axelle! Tapi lo malah jadi pacarnya, lo kurang ajar ya!"

"Itu tidak benar, saya tidak suka dengan kak Axel-Hmphh" Tiba-tiba mulutnya disumpal paksa dengan kaus kaki, dari baunya sih masih baru tapi kan tetap saja jorok. "Mulut lo gak berhak sebut nama pacar gue! Lo gak berhak jadi pacarnya!"

Karena sudah kesal, Jeniffer mengambil cup teh manis dingin yang sedang diminum Dira. Ia berniat menumpahkan minuman itu ke seragam Grisella.

Grisella sudah bersiap-siap sampai ia bahkan menutup matanya, tetapi selang beberapa detik, tidak ada cairan dingin yang terasa membasahi seragamnya. Akhirnya Grisella memberanikan diri untuk membuka matanya, ternyata bukan ia yang terkena air teh manis itu!

"A-Axelle gue gak sengaja, serius gue gak sengaja!" Axelle menatap Jeniffer dingin. Seragam Axelle sekarang menjadi basah. "La-Lagipula lo ngapain ada didepan tuh cewek? Apa emang lo pacaran ama dia?!"

Axelle tidak menjawab, ia malah melihat seragamnya yang sudah basah, menampakkan sebagian perut sixpacknya. Pipi Jeniffer dan komplotannya sudah memerah. "Ma-Maafin gue Xel! Si-Sini biar gue bersihin." Jeniffer mengambil sapu tangan dari saku roknya, ia lalu mendekati Axelle untuk membersihkan tumpahan air di seragamnya.

Yes! Menang banyak gue!, batin Jeniffer senang. Sementara dua temannya iri melihat Jeniffer yang berusaha mengelap seragam Axelle yang basah.

Axelle melirik Grisella yang berada dibelakang punggungnya, ia melihat mulut gadis itu disumpal dengan kaus kaki. Axelle malah memberikannya tatapan datar kepadanya, ia lalu mengambil kaus kaki itu dari mulut Grisella. "Ka-Kan jorok." Gumam Grisella pelan.

Axelle tetap membisu. Setelah itu, Axelle berjalan menjauh dari mereka dengan kaus kaki berliur ditangannya tanpa berkata suatu kata apapun. "Tu-Tunggu Xel! Itu belum kering!" Jeniffer pun lari mengikuti Axelle. Sementara Nova dan Dira mengekor dibelakangnya, meninggalkan Grisella berdiri sendiri di lorong.

Flashback off.

Kalau kamu berpikir ditolong cowok ganteng adalah suatu keajaiban yang tidak boleh disia-siakan, maka tidak dengan Grisella. Grisella malah menggangap itu sebuah 'kutukan'. Penderitaannya dimulai sejak Axelle menolongnya, sejak saat itu hidupnya betul-betul tidak sama.

Dari dibully kakak kelas lah sampai berjumpa dengan playboy otak mesum, itu semua karena Axelle! Grisella berharap dia tidak akan pernah berjumpa dengan Axelle lagi.

"Pengumuman! Siswa dan siswi diharapkan tidak pulang sebelum mendengar pengarahan dari kepala sekolah, diharapkan untuk berkumpul di lapangan sekolah setelah bel pulang berbunyi! Terima kasih!" Speaker sekolah baru saja memberikan sebuah pengumuman.

"Kalian dengar itu anak-anak? Nanti setelah bel pulang berbunyi, jangan pada pulang dulu! Dengar?" Tanya guru biologi Grisella yang sedang menjelaskan saat disela bunyi speaker tadi.

Heartless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang