03: Strange

5.5K 428 23
                                    

   Lusie mengerjapkan mata nya saat sinar mentari masuk melalu celah ventilasi kamar nya. Lusie berusaha mengumpulkan kesadaran nya dan mengingat hal apa yang menimpa nya, akhirnya Lusie ingat bahwa ia hampir di lecehkan semalam dan dia di selamatkan oleh seorang pria misterius yang sama sekali tidak di kenali nya.

Tapi bagaimana bisa ia berada di rumah sekarang? Apakah pria itu mengantar nya?, Lusie memeriksa pakaian nya dan ia terkejut melihat sebuah jaket hitam membalut tubuh nya. Harum aroma musk terasa begitu kental di jaket tersebut, Lusie yakin ini punya pria itu, mungkin pria itu berinisiatif menutup bagian tubuh nya yang terekspose.

Lusie akan segera mencuci jaket tersebut dan mengembalikan nya kepada pria tersebut jika mereka bertemu lagi. Akhirnya Lusie memutuskan untuk mandi dan berangkat ke kantor.

--

Lusie tiba di kantor dan ia melihat semua orang sangat sibuk padahal ini masih sangat pagi.

"Rose, ada apa ini? Kenapa terlihat sangat sibuk".

"Presdir kita akan mengunjungi kantor besok, dan semua laporan harus selesai hari ini".

"Benarkah?".

"Iya makanya cepat bantu aku".

Lusie mengangguk dan membantu Rose menyelesaikan laporan nya. Lusie sungguh merasa aneh dengan semua ini, apakah presdir Hollwans itu orang yang sangat sibuk? Dan jarang berada di kantor.

-

Lusie berjalan tergesa-gesa sambil memegang tumpukan proposal nya, Lusie baru saja makan siang dan Rose menitipkan beberapa berkas pada nya. Lusie berjalan dengan terburu-buru sampai akhirnya ia menabrak seseorang sampai berkas nya semua berhamburan ke lantai.

"Maaf, maafkan aku". Ucap Lusie sambil berjongkok mengutip berkas-berkas tersebut. Pria yang di tabrak nya itu juga membantu mengutip berkas Lusie, kemudian menyerahkan nya kepada Lusie.

"Maaf aku tidak sengaja". Akhirnya Lusie mendongak menatap pria tersebut, dan Lusie akui pria itu tampan dan senyuman nya memikat, pria itu pun tersenyum dan seolah terpesona dengan kecantikan Lusie.

"Lain kali hati-hati nona, kau terlihat sangat terburu-buru".

"Iya maafkan aku, aku pergi dulu".

"Tunggu!, Setidaknya biarkan aku tau siapa namamu".

"Jeon Lusie".

"Aku Kim kai dari departemen keuangan".

"Baiklah aku permisi dulu".

Kai ingin menahan Lusie namun gadis itu sudah berlari menjauh. Kai tersenyum dan ia sangat terpesona dengan kecantikan Lusie wajah blasteran dan sangat memikat. Kai berharap ia bisa bertemu lagi dengan Lusie dan bodoh nya ia tidak ia bertanya Lusie berada di departemen apa.

--

Lusie memutuskan pulang naik taksi karena ia sudah trauma jika naik bus, kejadian buruk kemarin terus saja terngiang di kepala Lusie dan membuat nya sangat takut. Lusie melewati halte tersebut dan ia melihat di balik kaca, ia melihat pria kemarin, lagi-lagi pria itu memakai jaket hitam dengan tudung yang di naikkan ke atas kepala, dan Lusie tidak melihat wajah nya secara jelas. Dan Lusie merasa terkesiap saat iris hitam itu kembali menatap nya.

Lusie mulai berpikir, apakah sebaiknya ia menemui pria itu dan mengucapkan terimakasih?. Akhirnya tanpa pikir panjang Lusie menyuruh supir untuk menghentikan taksi, dan membayar ongkos nya.

Lusie kemudian melangkah pelan mendekati pria yang sedang memainkan ponsel tersebut. Sepertinya pria itu belum menyadari bahwa Lusie sudah berada di dekat nya, dan Lusie dapat melihat hidung mancung dan bibir tipis yang merah muda itu dari samping.

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang