10: Memory Of Coffee

5.2K 392 71
                                    

Malam ini terasa sangat dingin, Lusie sedang menyusuri jalan setapak untuk membeli beberapa makanan ringan karena ia telah kehabisan stok makanan. Udara di Korea sangat dingin saat malam hari, dan itu sering membuat Lusie kelaparan. Lusie berbelanja di sebuah supermarket yang tidak jauh dari apartemen nya, masih jam 9 malam jadi keadaan di luar masih ramai.

Lusie selalu memberi menanyakan keadaan ayah nya di Belanda, ia bahkan tidak bisa pulang karena pekerjaan nya disini tetap, tidak boleh libur sesuka hati atau gaji nya akan terancam. Namun Lusie kembali mengingat tentang Oh sehun, CEO Hollwans yang membuat nya sport jantung ketika mereka bertatap muka.

Dan beberapa hari ini Lusie tidak melihat Sehun di kantor, mungkin sedang sibuk atau ada hal lain, Lusie sama sekali tidak peduli.

Lusie memasukkan beberapa makanan ringan ke dalam keranjang belanjaan, setelah di rasa cukup Lusie pun membayar nya di kasir. Lalu Lusie keluar dari supermarket tersebut. Lusie berjalan pelan sambil membalas pesan Rose yang menanyakan tentang laporan.

Lusie terlalu asik bermain ponsel, sampai tak sadar ia menabrak seseorang dan ponsel nya jatuh ke aspal. Pria tersebut mengambil ponsel Lusie yang terjatuh dan menyerahkan nya.

"Maafkan aku, terimakasih tuan".

"Lain kali hati-hati nona".

Lusie mendongak untuk menatap orang tersebut. Ternyata seorang lelaki tampan dan bertubuh tinggi dengan senyuman ceria yang menghiasi wajah nya.

"Sekali lagi aku minta maaf".

Lelaki tersebut menggeleng dan tersenyum.

"Tidak apa, dan apakah kau tinggal di sekitar sini?".

"Hm aku tinggal di apartemen itu".

"Kebetulan sekali kita tinggal di tempat yang sama".

"Wah benarkah?".

"Hm, jika boleh tau siapa namamu?".

"Jeon Lusie". Ucap Lusie sambil mengulurkan tangan nya.

"Park Chanyeol". Pria bernama Chanyeol itu tersenyum dan menyambut uluran tangan Lusie.

"Sebaiknya kita langsung pulang sekarang".

Lusie mengangguk dan mulai melangkah bersama Chanyeol. Namun sebuah mobil Audy hitam tiba-tiba berhenti di sebelah nya dan itu membuat Lusie sedikit kaget. Dan Lusie semakin kaget saat kaca mobil itu di turunkan ternyata itu adalah Oh Sehun, boss nya.

"Jeon Lusie, masuklah ada yang perlu ku bicarakan!".

"Tapi aku..

"Cepat masuk, ini perintah!".

Akhirnya Lusie menuruti perintah Sehun. Lusie sempat menatap ke arah Chanyeol dan pria itu hanya tersenyum. Akhirnya Lusie masuk ke dalam mobil Sehun. Sehun kemudian melajukan mobil nya dengan kencang membelah jalanan kota Seoul.

Chanyeol menyeringai melihat adegan yang menurut nya menjijikan itu, Sehun hanyalah seorang pecundang bodoh. Padahal Chanyeol belum memulai start yang sesungguhnya tapi Sehun sudah sangat ketakutan.

Sehun merasa sangat marah, Chanyeol sudah berani memperlihatkan wajah nya di depan Lusie. Pria brengsek itu menginginkan Lusie sebagai umpan, bahkan mungkin lebih dari sekedar umpan. Semua nya ada hubungan dengan masalalu. Chanyeol selalu berusaha untuk menghancurkan Sehun dengan cara apapun. Dendam di antara mereka tidak pernah terkikis, Chanyeol dan Sehun ibarat minyak dan Air yang tidak akan pernah bersatu walau bagaimanapun cara nya, semua nya berkaitan dengan dendam dan luka di masalalu yang tidak pernah ada ujung nya.

Lusie merasa bingung Sehun terus melajukan mobil nya tanpa sepatah kata pun. Lusie mengeratkan genggaman di kantung belanjaan nya.

"Maaf sajangnim kita mau kemana?".

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang