23: The Weapon

6.1K 313 15
                                    

Warning 19++, rawan bocah..

   Lusie mendadak lemas dan kepala nya pusing saat mendengar apa yang di katakan Chanyeol tadi, wajah Chanyeol cukup menjadi bukti bahwa itu bekas pukulan bertubi-tubi, tapi fakta Sehun seorang pembunuh, itu pasti tidak nyata bukan, Chanyeol membenci Sehun bisa saja lelaki itu sengaja menjelek-jelekkan Sehun. Di tengah kekhawatiran nya, Lusie merasakan ponsel nya berbunyi. Sebuah pesan dari Sehun tertera jelas disana, Sehun menyuruh Lusie keruangan nya, dengan menyingkirkan seluruh pemikiran buruk di otak nya Lusie langsung memencet tombol lift untuk menuju ke ruangan Sehun yang berada di atas.

Lusie tiba disana dan langsung masuk ke dalam ruangan Sehun, ia melihat pria itu sedang duduk di atas kursi nya sambil memeriksa beberapa dokumen. Namun kedatangan Lusie mengalihkan pandangan Sehun, senyuman kecil langsung terlihat di wajah tampan itu, Sehun menutup dokumen nya, lalu memandang ke arah Lusie.

"Kemarilah, aku merindukan mu".

Ucap Sehun dengan merentangkan kedua tangan nya, Lusie berjalan ragu menuju ke arah Sehun, dan kini ia sudah berada di depan Sehun. Sehun kemudian menarik Lusie duduk di pangkuan nya dan memeluk tubuh Lusie dengan erat.

"Aku sangat merindukan mu, Rose mengatakan kau tidak ada ruangan, kemana saja?".

"Em, aku baru saja membeli kopi di kedai dekat kantor".

Ucap Lusie, ia tidak mengatakan bahwa ia bertemu dengan Chanyeol tadi, jika Lusie jujur maka masalah akan semakin besar.

"Sudah makan siang? Ingin memesan sesuatu?".

Lusie menggeleng, ia semakin menenggelamkan kepala nya di dada bidang Sehun, dan menghirup aroma musk yang begitu kental. Ia tidak lapar, melihat begitu lembut nya sikap Sehun, membuat Lusie semakin tidak yakin dengan apa yang di katakan Chanyeol, tidak mungkin Sehun sekejam itu.

"Sehun..".

"Hem, ada apa?". Suara itu bahkan terdengar lembut di telinga Lusie, Sehun hanya terlihat mengerikan saat marah, namun selebihnya lelaki itu sangat baik dan manis.

"Tentang Chanyeol, apakah kau melakukan sesuatu padanya?".

Sontak raut wajah Sehun langsung berubah menjadi dingin, bahkan Lusie merasakan usapan di kepala nya terhenti saat Lusie menyebut nama Chanyeol, Sehun melepaskan pelukan nya dan menatap iris coklat Lusie.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa dia menemui mu lagi?".

"Tidak Sehun, aku hanya penasaran, kau terlihat begitu marah saat di pantai itu".

"Aku tidak suka dia mengusik milik ku, aku tidak melakukan apapun, hanya memberi sedikit pelajaran untuk nya".

"Sehun sebenarnya ada apa di antara kalian? Kenapa kalian saling membenci".

"Kau tidak perlu tau itu, tetap lah di samping ku maka kau akan aman, aku tidak akan pernah menyakiti orang yang aku sayangi".

Mendadak semua prasangka buruk tentang Sehun menghilang begitu saja, Lusie yakin Sehun tidak yang seperti Chanyeol katakan, Sehun bukan orang jahat, Sehun sudah banyak menolong nya dari berbagai insiden kejahatan, Lusie yakin semua yang dikatakan oleh Chanyeol tidak benar.

Sehun mengelus rambut Lusie dan mengecup kening gadis itu dengan lembut, Lusie memejamkan matanya meresapi kecupan tersebut. Kemudian Sehun menyatukan kedua bibir mereka dalam sebuah ciuman yang begitu panas, Lusie membalas ciuman Sehun, dengan senang hati ia menyeimbangi ciuman tersebut. Ciuman Sehun semakin panas sampai turun ke leher, Sehun menghirup aroma harum di leher itu dan kemudian menyesap kulit leher Lusie hingga menimbulkan ruam kemerahan.

"Aku menginginkan mu sekarang".

Bisik Sehun dengan rendah di telinga Lusie di sertai gigitan dan jilatan, Lusie merasa seluruh tubuh nya merinding, dan bagian intim nya mulai berkedut. Tangan Sehun mulai menelusup masuk ke dalam rok span Lusie, Lusie memejamkan mata dan mengigit bibir nya saat tangan Sehun menekan sesuatu disana.

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang