24: Disappointed

5.5K 302 9
                                    

   Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, karyawan lain nya sudah pulang sejak tadi, Sehun memerintahkan semua karyawan nya pulang lebih awal hari ini. Sehun masuk ke dalam kamar istirahat nya, Lusie masih tertidur bahkan ini sudah pukul 6 sore, Sehun mencoba membangunkan gadis itu

"Lusie ayo bangun sweety".

Sehun mengecup pipi Lusie berkali-kali, dan ia merasakan pipi itu menghangat, Sehun meraba kening Lusie, terasa sangat panas, mendadak Sehun langsung panik. Lusie demam tinggi. Dengan cepat Sehun meraih pakaian Lusie dan memakaikan nya.

Lusie mencoba membuka mata nya yang terasa sangat berat. Ia merasakan Sehun memakaikan nya pakaian.

"Sehun.."

"Jangan berisik, kau sedang sakit dan ini semua karena ku".

Tanpa berpikir panjang Sehun menggendong Lusie seperti koala, Lusie sadar, Sehun menggendong, ia tidak ada kekuatan untuk melawan karena kepala nya sangat pusing, Lusie menenggelamkan kepala nya di dada bidang Sehun. Sehun sangat khawatir ia menekan tombol lift dengan Lusie yang masih berada di gendongan nya.

Mereka tiba di basement, Sehun memasukkan tubuh Lusie terlebih dahulu ke dalam mobil, barulah ia menyusul, kemudian Sehun memacu mobil nya dengan cepat agar segera sampai dirumah.

--

Para maid disana di buat bertanya-tanya, saat Sehun masuk ke dalam rumah dengan menggendong Lusie, Maria juga sangat terkejut.

"Maria cepat telfon dokter!!".

"Baik tuan".

Sehun menggendong Lusie, sedangkan Lusie mengalungkan tangan nya di leher Sehun, ia hanya sedikit pusing dan demam tapi reaksi Sehun sangat berlebihan, ia bisa melihat sorot mata itu sangat mengkhawatirkan nya, Sehun peduli pada nya.

--

Dokter Kim keluar dari kamar dan menghampiri Sehun, yang sudah menunggu di luar sejak tadi.

"Bagaimana keadaan nya?"

"Dia Baik-baik saja Sehun, mungkin dia sedikit kelelahan, aku sudah menuliskan beberapa resep obat dan vitamin untuk nya".

"Terimakasih Hyung".

Dokter bernama Kim Suho itu menepuk pundak Sehun sambil tersenyum.

"Jangan khawatir Sehun, aku yakin ingatan nya akan segera kembali, aku tidak menyangka kau berhasil membawa nya kembali".

"Aku ingin dia mengingat ku kembali, tapi tidak dengan hal buruk lain nya, aku ingin dia hadir dengan sosok yang baru, tapi dia sama sekali tidak mengenali ku,  aku ingin ingatan nya kembali tetapi aku takut dia akan trauma".

"Kau serius ingin ingatan Lusie kembali? Walaupun kita melakukan perawatan dengan cara medis, hal itu tidak menjamin bahwa ingatan Lusie akan kembali sepenuh nya, karena amnesia yang di alami Lusie termasuk ke dalam tingkat yang serius, ia bahkan tidak bisa mengingat sama sekali tentang masalalu nya sedikit pun".

Suho menepuk pundak Sehun, ia sudah sangat dekat dengan lelaki itu sejak dulu, dimana Sehun begitu terpuruk dan bangkit kembali menjadi sosok pria yang begitu kejam, tapi sebenarnya hati nya sangat rapuh, sandaran nya hanyalah gadis yang saat ini bersama nya.

"Buatlah dia mengingat mu dengan sendiri nya Sehun, cara itu akan lebih baik di bandingkan medis, ulang lah semua kenangan indah kalian bersama, aku yakin kau pasti bisa".

"Aku sedang berusaha".

"Teruskan usaha mu".

Suho tersenyum sebelum akhirnya ia meninggalkan Sehun yang berdiri sendirian disana, setelah Suho pergi Sehun masuk ke dalam kamar Lusie ia melihat gadis itu telah membuka mata nya, Lusie terlihat lebih baik. Sehun mendekati Lusie dan duduk di pinggir ranjang, dan mengelus rambut coklat itu.

"Sudah minum obat nya?".

Lusie tersenyum dan mengangguk.

"Ini hanya demam biasa Sehun, aku baik-baik saja".

"Bagiku tidak biasa, aku sangat khawatir".

"Terimakasih, sudah mengkhawatirkan ku Sehun".

Lusie tersenyum manis ke arah Sehun, jujur seperti nya Lusie mulai terbuai akan sikap manis yang di berikan oleh Sehun. Sehun juga tersenyum menatap ke arah Lusie, namun senyuman itu perlahan memudar saat Sehun menemukan sebuah tablet obat di atas meja, itu bukan obat dari Suho.

Sehun meraih tablet obat itu, dan rasanya emosi nya langsung memuncak, Lusie meminum pil kontrasepsi, tatapan Sehun ke arah Lusie langsung berubah menjadi dingin.

"Apa ini?!".

"Itu aku meminum nya Sehun".

"Kenapa kau meminum nya".

"Kita bercinta dengan rutin, kau tidak ingin aku hamil kan".

Sehun menatap Lusie dengan tatapan dingin dan menusuk, hal itu membuat nyali Lusie langsung menciut.

"Aku tidak menyuruh nya!!! Kenapa kau meminum pil sialan ini!!, Kau tidak mematuhi perintahku!!".

Sehun membuang pil tersebut ke lantai, ia begitu marah ternyata selama ini Lusie meminum pil sialan itu, jika seperti ini terus rencana nya akan gagal. Lusie di buat bingung dengan sikap Sehun, kenapa lelaki itu harus marah, hal itu juga membuat emosi Lusie tersulut, ia merasa tidak melakukan kesalahan disini.

"Sehun, aku bukan siapa-siapa, aku tidak ingin hamil dengan lelaki yang sudah jelas ada pemilik nya".

Sehun merasa emosi nya semakin naik, ia mencengkram lengan Lusie, Sehun bahkan tidak memperdulikan Lusie yang meringis kesakitan.

"Iya, aku memang sudah ada pemilik nya, tapi pemilik nya sama sekali tidak tahu tentang siapa diriku sebenarnya!!!".

"Berhenti Sehun, tolong jangan buat aku bingung!!, mungkin kau selama ini menargetkan orang yang salah, karena aku sama sekali tidak pernah mengenal orang seperti mu dalam hidup ku!!".

Ucapan Lusie cukup membuat hati Sehun terpukul, dengan perlahan Sehun melepaskan cengkraman nya di lengan Lusie. Lusie melihat tatapan mata itu langsung berubah menjadi sebuah tatapan sendu dan sangat kecewa.

"Aku tidak salah target, mungkin aku yang telah menargetkan hal yang tidak mungkin kembali".

Setelah mengatakan hal itu, Sehun keluar dari kamar Lusie dengan bantingan pintu yang terdengar begitu keras. Lusie memang sempat tersulut emosi, dan Sehun terlihat kecewa pada nya, Lusie sungguh merasa tidak enak hati terhadap Sehun. Namun sikap Sehun terlalu manis sangat perhatian sehingga membuat Lusie jatuh dalam pesona Sehun dan menjadi seperti ini.

Lusie mengusap wajah nya kasar perasaan bingung, gusar dan juga marah bersarang dalam dirinya. Lusie rasanya ingin berteriak, rasanya ia sudah putus asa mencari tau kunci dari semua hal itu, Lusie sudah lelah, sampai tidak sadar air matanya keluar begitu saja, sama sekali tidak ada titik terang yang membantu nya.

Next?? Vote dan komen nya dong jangan lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next?? Vote dan komen nya dong jangan lupa..

Chapter ini sengaja pendek, next chapter kita bakalan masuk ke bagian konflik, siap siap dong..

See u next chapter

❤️❤️❤️

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang