26: Destroyed

5K 314 33
                                    

      Sehun meluapkan amarah nya dengan menghancurkan seluruh isi rumah nya, para pelayan yang berada dirumah semua ketakutan, Sehun mengamuk saat mengetahui Lusie telah kabur, dan lebih parah nya lagi yang membawa Lusie adalah Chanyeol. Sehun membanting layar monitor CCTV yang memperlihatkan adegan Lusie bersama Chanyeol  di hadapan nya hingga jatuh ke lantai, darah Sehun sudah mendidih, ia ingin memenggal kepala Chanyeol sekarang juga, Chanyeol sudah melampau batas, jika permainan inti telah di mulai maka Sehun juga telah menyiapkan permainan inti yang luar biasa.

"Brengsek!!!, Lacak keberadaan Chanyeol sekarang juga!!".

"Baik tuan!!!".

"Tuan seperti nya nona Lusie dan tuan Chanyeol sedang dalam perjalanan menuju Amsterdam".

Sehun menyeringai jahat, Lusie pasti sudah tau bahwa George telah meninggal.

"Siapkan Jet nya Mark, kita akan segera ke Amsterdam".

'jangan harap aku akan melepaskan mu Lusie'.

--

Lusie menangis sepanjang jalan air mata nya tidak pernah berhenti keluar, mereka baru tiba di Amsterdam dan sekarang Chanyeol mengendarai mobil nya menuju jembatan untuk masuk ke Giethoorn. Chanyeol mencoba menenangkan Lusie dengan mengenggam erat tangan wanita itu.

"Jangan menangis Lusie, aku akan membawa mu ikut bersama ku, dan kau tidak akan pernah bertemu dengan Sehun lagi".

"Aku mohon jangan sebut namanya Chan, aku sangat membencinya".

Rasa benci terhadap Sehun muncul begitu saja, siapa yang tidak marah jika orang tua tersayang kalian di bunuh oleh seseorang yang kalian sukai, Lusie merasa sangat terpukul.

"Chan, aku ingin Sehun di penjara, aku harus melaporkan nya ke polisi"

"Percuma Lusie, bahkan polisi tertinggi sekalipun bukan tandingan Sehun, polisi itu semua kaki tangan Sehun, sebanyak apapun dia membunuh orang ia akan tetap aman, kau tau siapa dalang di balik tewas nya kim kai?"

Lusie menatap ke arah Chanyeol, Kim Kai? Tentu ia mengingat nama itu, Kai adalah cinta pertama Lusie saat di Korea yang meninggal karena kecelakaan.

"Kau tau, dalang nya ialah Sehun, ia menyabotase mobil Kai, membunuh pria itu, membakar mobil nya beserta mayat nya, lalu mendorong nya ke jurang, itu semua di lakukan dengan tangan nya sendiri".

Mata Lusie membulat ia terlihat sangat shock, Lusie menutup mulut dengan kedua tangan nya. Lusie tidak pernah menyangka dalang nya ialah Sehun, tapi sampai saat ini polisi tidak menemukan pelaku nya, dan itu adalah Sehun. Lusie menggelengkan kepala nya, Sehun benar-benar seorang iblis.

"Kau tau kenapa Sehun membunuh Kai? Karena Kai mendekati mu, dan aku akan senasib dengan Kai karena aku mendekati mu Lusie".

Lusie memejamkan matanya dan kembali menangis, kenapa ia harus mengenal manusia mengerikan seperti Sehun, rasanya Lusie ingin lepas dari Sehun selama nya.

"Bawa aku Chan, bawa aku pergi dari Sehun".

Chanyeol tersenyum menatap ke arah Lusie, ini adalah kesempatan emas bagi nya, Chanyeol tidak akan melepaskan Lusie lagi.

--

Lusie dan Chanyeol tiba di Giethoorn, Lusie sempat  bertemu dengan sahabat nya Abby, gadis itu memeluk nya dengan sangat erat sambil menangis dan menceritakan segalanya, Abby berkata bahwa suara tembakan itu terdengar begitu jelas, namun sampai saat ini polisi belum menemukan siapa pelaku nya , rumah Lusie sudah di beri garis polisi, dan siapapun tidak di ijinkan masuk di lokasi TKP. Namun Lusie masuk ke sana, mata nya memburam saat melihat bekas darah di lantai kayu rumah nya, itu adalah bekas darah George yang menjadi korban penembakan, Lusie merasa ini semua bagaikan mimpi, terbayang dalam pikiran nya di setiap sudut rumah ini penuh dengan kenangan nya bersama George, air mata Lusie jatuh begitu saja membayangkan semua kenangan itu.

Dan saat ini Lusie berada di makan George. Chanyeol menemani Lusie disana. Lusie menangis dan menyentuh tanah pemakaman yang masih basah itu, George langsung di makamkan sebelum Lusie kembali

"Daddy.. hiks..".

Lusie menangis, ia tidak sanggup berucap, George benar-benar telah tiada, ayah tercinta nya telah merenggang nyawa karena pria iblis itu. Rasa benci kepada Sehun semakin menjadi, Lusie mengepalkan tangan nya dengan kuat hati nya begitu sakit.

"Dad, maafkan putri mu karena gagal menjaga mu, tapi aku berjanji akan membayar perbuatan orang itu dengan setimpal, aku menyanyangi mu dad, semoga daddy bahagia di alam sana".

Ucap Lusie dengan penuh keyakinan, air matanya jatuh membasahi tanah pemakaman itu, Lusie merelakan kepergian George, namun dia tidak merelakan Sehun yang hidup dengan tenang setelah menghilangkan nyawa ayah nya, Lusie memang tidak bisa melakukan apapun sekarang, namun dia akan mengumpulkan kekuatan itu dan membalas Sehun.

"Chan, ayo kita pergi".

Setelah selesai, Lusie mengajak Chanyeol pergi dari tempat pemakaman. Chanyeol melihat wajah Lusie begitu pucat dengan tatapan mata yang sangat kosong, Chanyeol mendekap tubuh itu seolah memberi kekuatan, Lusie terlihat sangat rapuh sekarang.

Saat ini Lusie duduk di sebuah bangku panjang mereka sudah keluar dari Giethoorn, Chanyeol sedang pergi sebentar untuk membeli minuman yang kedai nya tidak jauh dari tempat duduk Lusie. Lusie tetap waspada matanya selalu melirik ke kiri dan ke kanan, ia takut Sehun tiba-tiba muncul dan membawa nya lagi. Ingatan Lusie kembali melayang kepada Sehun, di balik semua sikap manis itu ternyata Sehun sangat mengerikan, Lusie telah menanamkan kebencian dalam dirinya terhadap Sehun, rasa cinta yang sempat tumbuh itu semua sudah tertutup oleh rasa benci yang begitu dalam.

Lusie merasa jantung nya hampir berhenti berdetak saat merasakan sepasang tangan memeluk tubuh nya dari belakang. Lusie melirik tangan itu, Lusie yakin itu bukan tangan Chanyeol. Lusie merasa sangat ketakutan, ia hendak lari namun tangan itu memeluk nya begitu erat.

"Kau tidak bisa lari dariku my sweety".

DEG.

Detak jantung Lusie berpacu dengan hebat, ia sangat tau persis suara siapa itu, keringat dingin langsung membanjiri pelipis Lusie, untuk sekedar berbalik saja Lusie tidak berani. Sehun menemukan nya, Lusia harus berteriak, ia harus berteriak minta tolong agar Chanyeol cepat datang.

"Tolo... Hmphh"

Lusie merasakan mulut nya di bekap dengan sebuah kain dan tak lama kemudian Lusie kehilangan kesadaran nya, kain tersebut berisi obat bius untuk melumpuhkan kesadaran seseorang. Sehun menyeringai, ia lalu menggendong Lusie dan membawa nya pergi. Sehun sudah mengatakan bahwa ia akan menghalalkan segala cara untuk membuat Lusie bersamanya, dan Sehun tidak akan pernah melepaskan Lusie. Sehun akan membawa Lusie ke suatu tempat yang jauh, dimana tidak ada seorang pun yang mengusik mereka.

 Sehun akan membawa Lusie ke suatu tempat yang jauh, dimana tidak ada seorang pun yang mengusik mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double up dong, karena komen nya pada bagus bagus author senang ☺️

Vote dan spam komen terus ya ,biar author makin semangat.

Kira-kira Lusie bakalan di bawa kemana ya? Sehun semakin menggila guys..

Next chapter puncak konflik nya

See you next chap..

❤️❤️❤️

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang