09: Beating Heart

5.3K 372 27
                                    

    Lusie merasa gelisah, ia tidak berani mengantar jas ini ke ruangan Sehun secara langsung, tapi Sehun berpesan bahwa harus dirinya sendiri yang mengantar jas tersebut. Lusie tau Sehun memang berada di dalam ruangan nya tetapi sama saja Lusie merasa sangat gugup.

Akhirnya Lusie memutuskan untuk memberanikan mengetuk pintu ruangan tersebut, ruangan itu bagaikan sebuah tempat terlarang, Lusie merasa sangat takut.

"Masuk!". Suara sarat akan nada perintah itu membuat nyali Lusie semakin menciut. Lusie menarik nafas dan menghembuskan nya, akhirnya Lusie memberanikan diri masuk ke dalam. Ia dapat melihat Sehun duduk di kursi nya dengan angkuh.

"Ada apa menemui saya?".

"Eum s-saya..".

"Jika sedang berbicara jangan melihat ke lantai, itu sangat tidak sopan".

Teguran itu membuat Lusie semakin menciut dan akhirnya memberanikan diri menatap wajah Sehun.

"Maaf tapi s-saya kesini untuk mengantar jas milik anda".

"Letakkan di atas meja".

Lusie pun meletakkan paper bag yang di bawa nya di atas meja kaca di sebelah nya. Setelah itu Lusie langsung berniat untuk kabur.

"Siapa yg menyuruh mu langsung pergi?".

Langkah Lusie pun terhenti, saat mendengar panggilan itu. "Duduklah!".

Akhirnya Lusie menuruti perintah Sehun ia duduk di sofa tersebut, Lusie hanya menunduk sambil memilin ujung kemeja nya, ia merasa sangat gugup saat ini, tangan Lusie sudah dingin karena terlalu gugup.

Kemudian Sehun berdiri dan duduk di hadapan Lusie. Sehun memperhatikan Lusie yang terlihat sangat gugup berhadapan dengan nya.

"Jangan takut, saya tidak akan memakan mu". Suara lembut itu seolah Lusie mengenali nya.

"Jangan menunduk, saya sudah pernah memperingati mu bukan".

Akhirnya Lusie memberanikan diri menatap Sehun yang duduk tepat di hadapan nya, wajah tampan dan aura dingin yang sangat memikat, iris hitam itu menatap nya dengan pandangan datar.

Akhirnya Lusie memberanikan diri menatap Sehun yang duduk tepat di hadapan nya, wajah tampan dan aura dingin yang sangat memikat, iris hitam itu menatap nya dengan pandangan datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lusie mengalihkan pandangan nya ke arah lain ia tidak sanggup menatap wajah Sehun lama-lama. Dan rasanya Lusie ingin keluar sekarang juga dari ruangan ini.

Kemudian suara tawa Sehun membuat Lusie terkejut, ia merasa bingung kenapa Sehun tertawa, padahal kan tidak ada yang lucu, kenapa pria itu tertawa. Tawa itu terhenti dan kemudian Sehun berpindah duduk di sebelah Lusie, hal itu membuat Lusie duduk semakin menjauh.

Sehun mengambil beberapa tissue di atas meja nya. Kemudian tangan nya langsung terulur menyeka keringat di pelipis Lussie. Lussie merasa jantung nya berdetak bagaikan ingin melompat dari sarang nya.

"Apakah segugup itu? Kita sama-sama manusia jadi tidak perlu takut".

Tangan Sehun masih mengusap peluh di pelipis Lusie dan turun ke leher. Akhirnya karena tidak tahan lagi Lussie memegang tangan Sehun yang sedang menyeka peluh nya itu.

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang