07: Afraid

5.2K 420 18
                                    

   Lusie melirik arloji nya yang sudah menunjukkan pukul 8, sudah waktu nya berangkat ke kantor, tapi Kai tidak kunjung menjemput nya, ponsel pria itu juga tidak aktif. Lusie merasa khawatir sejak tadi, padahal semalam mereka baru saja meresmikan hubungan sebagai sepasang kekasih, namun hari ini Kai malah tidak ada kabar.

Tak ingin menunggu lebih lama akhirnya Lusie memutuskan untuk naik taksi saja. Dan di dalam taksi Lusie juga masih mencoba menghubungi Kai namun lagi-lagi nomor nya tidak aktif, akhirnya Lusie menyerah dan memasukkan ponsel nya ke dalam tas.

15 menit kemudian Lusie tiba di kantor ia melangkah masuk namun langkah nya terhenti saat melihat presdir Hollwans yang sedang masuk bersama beberapa orang bodyguard nya. Setelah presdir tersebut tidak terlihat lagi,  akhirnya Lusie memutuskan untuk masuk.

Lusie masuk ke dalam kantor dan sangat ramai orang berbisik-bisik disana, dan Lusie merasa heran. Lusie pun menghampiri Rose.

"Rose apa yang terjadi?".

"Kau tidak tau apa yang terjadi?". Bisik Rose di telinga Lusie. Lusie menggeleng ia memang tidak tau.

"Kau bahkan yang paling dekat dengan Kai, tapi kau tidak tau hal apa yang menimpanya".

"Maksud mu?".

"Kai tewas dalam sebuah kecelakaan dan mobil nya terbakar, dan itu sungguh sangat mengerikan".

Lusie menutup mulut nya ia merasa shock. Tubuh Lusie mendadak lemas, jiwa nya bagaikan terhempas jauh, ini semua bagaikan mimpi buruk yang sangat mengerikan.

"Ti-tidak mungkin!!".

Lusie menggelengkan kepala nya dengan keras air mata sudah jatuh membasahi pipi nya. Semalam Kai baik-baik saja, dan mereka baru saja menyandang status sebagai sepasang kekasih, tetapi kenapa semua ini terjadi begitu cepat, kenapa Tuhan begitu tidak adil.

Rose memeluk Lusie dengan erat, ia tau apa yang sedang di rasakan Lusie saat ini, gadis itu sedang sangat rapuh karena kehilangan sosok pria yang di cintai nya, semua nya tentu tidak mudah.

"Rose tidak mungkin kai..".

"Ikhlaskan Kai Lusie, tidak ada yang bisa memprediksi ajal seseorang bukan?"

Lusie menangis sesegukan di pelukan Rose, Lusie tidak menduga semua hal ini. Kai meninggal dengan cara yang sangat tragis dan polisi sedang menyelidiki kasus tersebut, semua nya terlalu cepat, baru sesaat Lusie bahagia tetapi Tuhan megambil kebahagiaan nya dengan begitu cepat.

--

Hujan turun dengan deras mengguyur kota Seoul. Lusie pulang dengan langkah pelan dan pikiran yang kosong, Lusie hanya bisa termenung dan melamun, semua nya terasa hampa, Lusie merasa sangat kehilangan, walaupun mereka dekat dalam waktu yang singkat tetapi cukup membuat Lusie terkesan. Dan kehilangan Kai rasanya sungguh berat, Lusie merasa tidak sanggup.

Lusie terus berjalan di tengah hujan dengan pikiran yang kosong. Lusie langsung menyebrang tanpa melihat lampu lalu lintas, padahal itu adalah saat nya kendaraan lewat bukan untuk pejalan kaki.

Dan sebuah mobil melaju dengan cepat menuju ke arah Lusie, klakson mobil itu terdengar sangat kuat. Lusie merasa pikiran nya kosong, dan tanpa ia sadari sebuah tangan menarik nya dengan kuat sehingga ia masuk dalam pelukan orang tersebut.

Lusie merasa terkejut dan seolah raga nya kembali. Umpatan pengendara mobil tersebut terdengar jelas di telinga nya, Lusie merasa takut.

"Sudah bosan hidup??"

Suara itu membuat jantung Lusie berpacu dengan cepat, akhirnya Lusie mendongak untuk melihat siapa yang menolong nya, dan alangkah terkejut nya Lusie saat mengetahui ternyata pria itu adalah Oh Sehun CEO Hollwans yang terhormat. Lusie merasa tubuh nya kaku, iris hitam itu menatap nya dengan tajam dan menusuk.

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang