20: The Third Person

6.2K 304 14
                                    

     Sehun memandang Lusie yang masih tertidur lelap. Gadis itu terlihat sangat lelah karena aktivitas yang baru saja mereka lakukan. Sehun terlihat sudah rapi dengan setelan formal nya. Sehun tersenyum lalu merapikan rambut Lusie yang terlihat berantakan itu. Ada hal lain yang harus di lakukan di luar sana, dan kali ini Sehun terpaksa meninggalkan Lusie saat dini hari.

Sehun terlalu asik memperhatikan wajah cantik itu, sampai akhirnya ponsel nya berbunyi, panggilan dari Mark, Sehun menjauh untuk mengangkat panggilan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun terlalu asik memperhatikan wajah cantik itu, sampai akhirnya ponsel nya berbunyi, panggilan dari Mark, Sehun menjauh untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Hancurkan mereka semua, jangan sampai ada yang tersisa!".

Nada penuh perintah terdengar begitu jelas dari kata-kata Sehun. Setelah menutup panggilan nya, Sehun kembali mendekati Lusie dan mengecup kening gadis itu.

"Aku akan segera kembali".

Setelah mengucapkan hal tersebut, Sehun langsung melangkah keluar kamar. Ia sudah memerintahkan kepada semua pelayan dan pengawal dirumah nya untuk berjaga dengan ketat, ia ingin Lusie selalu aman. Sehun berangkat mengendarai mobil nya sendiri, ia sudah berjanji bertemu dengan Mark. Ada hal yang harus di lakukan Sehun, ini semua demi Lusie ia harus menyingkirkan musuh-musuh nya hanya demi melindungi Lusie.

--

Lusie mengerjapkan mata nya, ia merasakan kamar yang di tempati nya saat ini sangat asing, Lusie juga melihat tidak ada siapapun di sebelah nya. Seingatnya tadi malam mereka baru saja bercinta, dan kini Sehun menghilang begitu saja. Lusie tidak mengerti entah kenapa Sehun sering menghilang begitu saja. Lusie merasa sangat asing, kamar Sehun sangat luas.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat Lusie mengalihkan pandangan nya. Lusie dengan cepat mengenakan kemeja Sehun yang tercecer di lantai dan membuka pintu kamar nya. Seorang wanita paruh baya tersenyum ramah ke arah Lusie.

"Maaf nyonya, saya Maria kepala pelayan disini, saya ingin mengantarkan pakaian anda".

Lusie tersenyum kikuk dan mengangguk. Ia menerima sepotong pakaian dari tangan Maria.

"Terimakasih Maria"

"Jangan sungkan nyonya, anggaplah ini seperti rumah mu sendiri, Tuan Oh sudah berpesan bahwa kami harus menjaga anda dengan baik".

Lusie hanya tersenyum kemudian mengangguk.

"Setelah anda selesai, silahkan turun ke bawah untuk sarapan, atau anda ingin aku membawa nya ke kamar?".

Lusie menggeleng ia

Akhirnya Maria pergi meninggalkan Lusie. Lusie kemudian menutup pintu nya kembali, saat Lusie menutup pintu, senyuman di wajah Maria berubah menjadi senyuman penuh kesedihan, namun ada rasa bahagia disana. Senyum itu seolah seperti menyambut kembali majikan nya yang sudah lama tidak pulang.

--

Lusie turun ke lantai bawah, ia merasa sangat takjub dengan interior mansion Sehun yang luar biasa, mansion Sehun memiliki begitu banyak lorong dan tangga karena terlalu luas, namun aneh nya Lusie bisa dengan mudah memilih tangga mana yang langsung menuju ke ruang makan.

Love With The Dark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang