Dua,-

1K 51 14
                                    

“Oy Ron!” teriak Athallah menghampiri Valeron.

“Si Lino mana?” tanya nya lagi pada Valeron.

“Kebelet dia tadi.”

“Oh yaudah ke lapangan yokks udah di tungguin anak-anak.” ajak Athallah pada Valeron yang baru selesai mengganti sepatunya dengan sepatu sepakbola.

Mereka pun mengikuti latihan ekstra sepakbola di sekolahnya.

Sang pelatih mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada turnamen antar SMA, yang harus membuat mereka berlatih secara giat jika ingin memenangi turnamen tersebut.

Dari kejauhan ada sosok yang dari tadi memperhatikan Valeron dan teman-temannya berlatih. Hampir setiap kali Valeron berlatih ia selalu melihatnya walau hanya sebentar dan dari kejauhan itu sudah di rasa cukup.

Ya, Gyandra Pradista dia memang mengatakan bahwa ia tidak menyukai Valeron tetapi hatinya berkata lain. Tidak ada yang tahu bahwa ia telah lama menyimpan rasa sukanya pada Valeron. Ia hanya bisa menyimpan perasaannya bersama berjuta kebohongan dalam senyumnya.

Ia kini duduk di kursi taman dekat lapangan sepakbola tempat Valeron dkk berlatih.

Ingatan masa lalunya berputar..

Siang itu suasana kelas telah sepi karena kebanyakan siswa telah pulang, Gyandra dan Zhafira masih berkutat dengan tugas kelompok yang di berikan oleh bu fatma, sementara Jivani harus pulang terlebih dahulu karena mendadak sakit perut.

Tiba-tiba Zhafira menutup bukunya dan memandang Gyandra.
“Gyaa, gua mau cerita.”

“Yaudah, cerita aja gua dengerin kok.” ucap Gya sambil menutup bukunya.

“Gua risih sama kelakuannya si Jepe.”

“Hah? Maksud lu Marcel Jepe?”

“Iyya siapa lagii.” ucap Javira kesal.“Dia tuh ya, udah jelas jelas gua tolak tapi dia masih aja kepo sama hidup gua, kan risih jadinya.” lanjutnya.

“Emang gimana keponya?” tanya Gya penasaran.

“Dia kayaknya punya mata-mata yang ngasih tau tentang kehidupan gua.”

“trus nih ya kan udah gua blok nomernya tapi dia masih aja coba chat gua pake nomer yang laen, risih banget pokoknya gua.”

“Oke, sekarang gua tanya, lo emang udah bener bener ga ada rasa sama dia?” tanya Gya.

“Ya enggak lah yaa yang ada gua risih tiap hari iya.”

“Gyaa, Gua boleh jujur ga?” tanya Fira memastikan.

“Boleh jujur aja gua dengerin kok.” Fira menarik napas nya panjang dan mencoba menetralkan suasana hatinya.

“Gua udah suka sama cowo lain setelah gua cuma digantung doang sama si Jepe.”

“Siapa?” Tanya Gya kepo.

“Gua udah lama suka sama Valeron.” 'Deg'.

Entah apa yang sedang terjadi kalimat yang baru saja terucap dari mulut Fira membuat jantung Gya seperti berhenti berdetak.

Bagaimana tidak sahabatnya menyukai laki-laki yang ia sukai juga. Ya, Valeron laki-laki yang terkenal dikalangan para siswi karena ketampanannya serta sikap nya yang bisa membuat wanita takluk seketika.

Kalimat itu membuat Gya tak kan pernah mengatakan perasaannya pada seorang pun karena ia tidak ingin menyakiti perasaan sahabatnya.

“Awalnya gua cuman nge fans sama dia tapi makin kesini gua ngerasa ga cuman ngefans doang tapi ada rasa cinta,” jelas Fira.

My Veron [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang