Delapan,-

719 60 135
                                    

Gyandra dan Diandra telah sampai di kelas. Suasana kelas terlihat ramai karena para siswa saling berebut menyalin pr fisika milik Fira.

Tak terlewatkan Vani yang sangat anti dengan pelajaran menghitung seperti fisika, ia memilih menyalin pekerjaan temannya dari pada harus pusing sendiri dengan memaksakan mengerjakannya yang hasilnya pasti akan sia-sia.

"Gy, udah selesai fisika lo?" tanya Vani yang masih fokus dengan buku Fira yang sedang ia salin.

"Udah," jawab Gya singkat.

"Kenapa tadi malem kaga lo pap ke gue sih," keluh Vani yang masih fokus menyalin pr.

"Lah orang gue ngerjainnya tadi subuh." jawab Gyandra jujur.

"Iyain dah gue mah ikut aja."

Vani menutup bukunya dan memberikan buku Fira pada teman-temannya yang sudah menunggu untuk menyalin pr juga.

"Tumben si Fira baek, biasanya kaga mau tuh anak kalo pr nya di salin sama temen-temennya." kata Gyandra yang heran dengan Fira.

"Kaga tau gue kaya nya sih kemaren abis olim kesambet deh," ucap Vani asal.

"Enak aja lo ngomong." ucap Fira yang baru datang dari kantin yang mendengar percakapan kedua sahabatnya itu.

"Duh pake muncul segala nih orang,"

"Yee, apa kaga suka lo?" tanya Fira dengan nada sedikit sensi.

"Eey selow-selow masih pagi ini Raa." kata Gya menengahi.

"Tapi beneran sih tumben lo mau ngasih pr lo ke anak-anak?" tanya Gya yang jiwa kekepoannya sudah meronta.

"Ya gitu deh karena hari ini gue lagi baek aja ke anak-anak," jawab Fira.

"Kaga ada udang di balik batu kan ini Raa?" tanya Vani curiga.

"Emm.." ucap Fira menggantung, karena salah seorang guru mapel masuk ke kelas mereka.

"Assalamu'alaikum wr. wb." ucap sang guru yang barusan masuk.

"Waalaikumsalam wr. wb." jawab semua murid kompak.

"Oke anak-anak tugasnya dikumpulkan!" Perintah sang guru.

Skip aja ya geeess

Bel istirahat telah berbunyi, para siswa dan siswi telah berpencar ke seluruh penjuru sekolah.

Fira, Gya dan Vani duduk di gazebo taman dekat kantin.

"Kayanya ini bakal jadi hari-hari terakhir gue sama kalian deh," ucap Fira tiba-tiba membuat Gya dan Vani heran.

"Hah? lo ngomong apaan sih Raa gausah aneh-aneh deh," kata Gya yang heran dengan ucapan Fira barusan.

"Gue belum cerita ya?" tanya Fira pada kedua sahabatnya itu

"Belum, cerita buruan, apaan, cerita kaga lo," desak Vani pada Fira yang membuatnya kepo.

Fira menghembuskan napasnya kasar.

"Gue mau pindah," kata Fira yang berhasil membuat Gya dan Vani saling bertatapan kaget.

"Pindah kemana? Ngapain harus pindah? Kenapa ga disini aja sama kita?" tanya Gyandra yang mulai kacau.

"Gy, gue pindah karena papa pindah tugas ke Jogja," ucap Fira sedikit menundukkan pandangannya.

"Gue disini udah ga ada siapa-siapa, kaga ada saudara, makannya mau ga mau gue harus ikut papa pindah." jelas Fira dengan mata sedikit berkaca-kaca.

Gyandra dan Vani terdiam, mereka tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, rasanya seperti di bungkam seketika.

"Okee, mungkin ini emang udah jalannya, ada pertemuan pasti ada perpisahan, dan ini saatnya untuk berpisah." ucap Gyandra yang mencoba menenangkan hatinya dan perasaan teman-temannya.

My Veron [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang