Duapuluhdua,-

393 44 13
                                    

Valeron dan Gya baru saja keluar dari perpustakaan bersama dengan Andra.

"Gy, Bunda mau ketemu." ucap Valeron.

"Kapan?" tanya Gya.

"Bisanya kapan?" tanya Valeron balik.

"Besok gimana?." kata Gyandra.

"Okey boleh." balas Valeron.

"Hmm.. kalo didepan camer kudu baik Gy." ucap Andra.

"Yee gua setiap saat juga baik kalik Ndra." jawab Gya membela diri.

"Dih mana ada, kerjaannya berantem mulu ama gua mana baik nya coba." kata Andra berhasil membuat Gya sedikit terpojok.

"Itu juga karna elu yang ngeselin Ndra." Gya masih berusaha mempertahankan diri.

"Yang ngeselin tuh elu Gy."

"Elu Ndra."

"Elu."

"Elu."

"Elu elu elu Gyandraaa."

"Eluu Diandraa!"

"Hey mau sampe kapan?" Valeron mengehentikan perdebatan kakak beradik tersebut.

Gyandra dan Diandra menghentikannya dan saling menatap tajam.

Meskipun sudah tidak adu mulut tapi masih saja berlanjut dengan tatapan-tatapan sinis dari keduanya.

Valeron yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala tak percaya.

Esok harinya..

Gya dalam perjalanan menuju rumah Valeron.

Sebelumnya ia terlebih dulu mampir ke toko bunga untuk memberikannya pada Bunda Valeron.

Gya yang berangkat sendiri tanpa di jemput Valeron pun kembali masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanannya.

"Assalamualaikum.." ucap Gya saat sudah sampai di depan pintu rumah Valeron.

"Waalaikumsalam." ucap seorang wanita paruh baya yang diketahui adalah asisten rumah tangga di rumah Valeron.

"Silahkan masuk Non." perintah Bibi agar Gya masuk ke dalam rumah.

"Makasih Bi." ucap Gyandra.

"Saya panggilin Ibu dulu ya Non, Non mau dibikinin minum apa?" kata sang Bibi.

"Apa aja Bi, makasih." ucap Gya ramah.

Gya menunggu cukup lama, saat terdengar suara langkah kaki ia pun menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang wanita yang mengenakan hijab menuruni tangga.

"Lama ya nunggunya?" tanya wanita tadi yang tak lain adalah Bundanya Valeron.

"Ehh engga ko tante baru juga Gya sampai." ucap Gya ramah.

"Oh iya ini Gya tadi mampir ke toko bunga buat beli-in ini katanya Valeron tante suka bunga." ucap Gya jujur.

"Waah makasih, kenapa harus repot-repot sih. Ohh iya jangan panggil tante, panggil Bunda aja. Diandra juga manggilnya Bunda kok." kata Bunda menerima bunga dari Gya.

"Hehe iya Bunda, abang sering main kesini ya?" tanya Gya.

"Iyaa sering banget, tapi belum pernah ngajakin kamu buat main bareng disini." kata Bunda menyetujui.

"Iyaa Bunda soalnya Gya juga jarang keluar rumah sih. Lebih suka main di rumah sendiri." Kata Gya sedikit terkekeh.

"Permisi, ini Non silahkan." kata Bibi sambil meletakkan segelas minuman di meja.

My Veron [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang