Empatbelas,-

732 47 25
                                    

Gyandra membuka ponselnya yang sedari tadi di silent.

Terdapat banyak notif dari aplikasi WA nya.

Gya membuka salah satu pesan dari seseorang.

Athallah si sengklek

Gy, where?

Dirumah,

Tadi pulang sama Valeron?

Iyya,

Oh, yaudah..
tidur gih, udah malem.

Tumben perhatian,

Sekali-kali,
Masa kaga boleh.

Yaudah, iya btw makasih..

Yoii

Gyandra menutup chatnya dengan Athallah. Kemudian beranjak menuju kamarnya.

♡♡♡

"Pagi Yah," sapa Gya saat sampai di meja makan.

"Pagi juga, sarapan dulu Dek," ucap sang Ayah.

"Siap yah." kata Gya sambil menarik kursi di depannya.

"Bundaa," teriak Andra dari tangga.

"Iyaa.." balas Bunda yang masih berada di dapur.

"Kumat deh penyakitnya, pagi-pagi udah teriak-teriak." kata Gya yang sudah hafal dengan kebiasaan Abangnya.

Andra tak menggubris perkataan Gya dan memilih berjalan ke arah meja makan sambil menenteng sepatunya.

"Bunda, sepatu Abang yang satunya mana?" tanya Andra pada Bundanya yang baru saja datang dari dapur.

"Coba cari di rak sepatu dulu deh Bang," kata Bunda menunjukkan arah rak sepatu.

"Ga ada Bun, Abang udah cari sampe ke pojok-pojokan engga ada." kata Andra sambil sedikit mendramatisir.

Bunda menghela napas.

"Kalo sampe ketemu sama Bunda gimana?" tanya Bunda sambil beranjak menuju rak sepatu.

Andra yang mendengar hanya terdiam, takut jika Bunda nya akan marah padanya.

"Bang, ini apa?" tanya Bunda sambil menjinjing sepatu hitam bermotif garis putih milik Diandra.

"Hehe," ucap Andra sambil nyengir tanpa dosa.

"Kok ketemu?" kata Andra lagi.

"Makannya di cari yang bener Bang." ucap Gyandra yang dari tadi hanya menyimak.

"Udah bener, tapi tadi matanya rada rabun." ucap Andra tanpa melihat yang di ajak bicara karena sedang memakai sepatu yang di berikan Bundanya barusan.

"Berangkat sama Abang Dek?" kata Ayah kini bersuara.

"Belum tau," balas Gya sebelum meminum segelas susu yang di siapkan untuknya.

My Veron [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang