Enam,-

762 53 21
                                    

Pagi harinya..

"Dek, hoyy." teriak Andra dari luar kamar Gya.

"Iya-iya sabar kenapa sihh," ucap Gya yang sedikit kesal, karena sedari tadi kembarannya sudah teriak-teriak engga jelas kenapa.

Gya beranjak membukakan pintu.

"Apa sih pagi-pagi udah teriak-teriak kaga jelas,"

"Udah di tungguin sama temen lo tuh di depan," kata Andra.

"Hah? Siapa Fira? Vani? Tumben banget kan gue ga nyuruh dia dateng." ucap Gya tak percaya.

"Bukan mereka, cowok yang nungguin elo," balas Andra sambil beranjak berjalan meninggalkan Gya yang masih diam mematung.

'Siapa? Athallah?' Batin Gya.

"Ntar gue berangkat belakangan lo duluan aja," kata Andra pada laki-laki yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

Gya masih belum bisa melihat dengan jelas siapa laki-laki itu karena Andra menutupi pandangannya.

"Dek? Udah di tungguin dari tadi loh, baru turun?" tanya Ayah yang melihat Gyandra baru saja turun dari kamarnya.

"Iya Yah,soalnya Abang ga ngasih tau kalau Gya udah di tungguin." balas Gya menjelaskan.

"Yaudah buruan berangkat nanti kesiangan,"

"Iya Yah, Assalamu'alaikum." pamit Gyandra sambil menyalimi Ayahnya.

"Ehmm.." Gya mencoba mengalihkan fokus Diandra dan laki-laki di samping Diandra yang tidak menyadari kedatangan Gya.

Saat Diandra berdiri dan beranjak dari sofa yang tadi ia duduki baru-lah terlihat siapa laki-laki yang tadi Andra katakan teman Gya.

'Tuh kan gue batin juga apa tadii..' batin Gyandra yang melihat laki-laki yang di maksud Andra adalah Athallah.

"Yuk buruan berangkat, pegel gue nungguin lo." kata Athallah saat melihat Gya sudah berdiri di sampingnya.

"Siapa juga yang nyuruh elo jemput gue," balas Gya tak mau kalah.

"Kaga ada sih," ucap Athallah bangun dari sofa dan berjalan keluar.

Athallah menyalakan mesin motornya dan memberikan helm warna pink kepada Gya.

"Dih sejak kapan lo punya helm warna pink kaya gini?" tanya Gyandra.

"Sejak tadi, waktu gue mau berangkat gue beliin tuh helm buat lo ntar kalau ada polisi biar ga di tilang." jawab Athallah sedikit bercanda.

"Yee pake helm itu bukan buat kaga di tilang polisi tapi buat keselamatan kalo jatoh kepalanya kaga pecah." Gyandra menjelaskan.

"Iya iya tauu,"

"Buruan naik!" kata Athallah yang sudah menunggu Gya lama memakai helm nya tadi.

Gya segera menuruti perintah Athallah, dan mereka pun berangkat ke sekolah.

Tanpa sepengetahuan Gya dan Athallah, sedari tadi Valeron sebenarnya berada di samping rumah Gya, ia datang sesaat setelah Athallah masuk ke rumah Gyandra.

Valeron sedari tadi memperhatikan Athallah dan Gyandra yang akhir-akhir ini mulai dekat, Valeron merasa seperti ada yang mengganjal di dalam hatinya.

Sebenarnya ia ingin sekali bisa seperti Athallah, selalu berada di dekat Gya.

'Apakah ini yang namanya cemburu' batin Valeron yang masih berdiri di samping rumah Gya.

Sesaat kemudian Andra keluar dari rumahnya dan menghampiri Valeron.

My Veron [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang