Yuhuuuu, yang kangen sama Kai-Jou-Jill-Dav, mana suaranya???
Eh, eh, udah pada main belum ke lapak Reiga-Freya yang baru aku rombak? Kali aja kalian pada mau mampir dan kasih komen2 super kaya di sini. 🤭🤭🤭
"Capek?" tanya Leander pada Ranice ketika sang istri baru saja kembali dari kamar setelah menidurkan Camilo. Leander merangkul istrinya dan menariknya duduk lebih dekat.
"Lumayan." Meski lelah, wajahnya tetap tersenyum lembut.
"Sini!" Leander memutar sedikit posisi duduk Ranice.
"Mau apa, Lee?" Ranice menoleh ke belakang dengan heran.
"Aku pijat bahu kamu." Tangan Leander sudah langsung naik ke atas bahu Ranice dan mulai memijatnya.
"Jangan, Lee," tolak Ranice. Bukan ia tidak ingin menerima perhatian suaminya, tapi di ruangan ini banyak orang lain. Dan itu membuat Ranice merasa tidak nyaman.
"Kenapa?" Leander tidak mengindahkan penolakan istrinya.
"Nggak enak dilihat orang lain."
"Cuma pijat istri sendiri, Rae. Apa salahnya?" balas Leander tidak peduli.
"Tau, Rae! Nikamtin aja kali. Jarang-jarang dia baik," celetuk Elle dari arah seberang.
"Berisik, El!" ujar Leander.
"Memang kenyataannya kayak gitu. Nggak mau ngaku!" cibir Elle.
"Eh, Anak Kecil!" desis Leander sebal. "Makanya kalau minum jangan kebanyakan. Kalau kamu mabuk itu bikin semua orang jadi repot tau! Nggak mabuk aja kamu cerewet banget, kalau mabuk kamu nggak ketolong lagi."
"Siapa yang mabuk? Baru minum segini," bantah Elle keras kepala. Padahal sebenarnya, kepalanya memang mulai terasa ringan.
"Ya, ya, terserah kamu!" Leander mengalah dengan tidak rela.
"Sana pijat yang bener!" sembur Elle lagi.
"Sirik, ya?" goda Leander. Ia tahu jelas adiknya sedang kesal karena sang tunangan tidak bisa datang ke Indonesia di momen ini.
"Ngapain juga sirik sama kalian?"
"Shh! Kalian nggak malu dilihat yang lain. Udah setua ini masih suka perang mulut terus." Akhirnya Ranice merasa perlu menengahi kedua kakak beradik ini, sebelum pertengkaran mereka bertambah panjang dan alot.
"Dia duluan!" tuduh Elle seperti anak kecil.
"Lho, jadi aku? Jelas-jelas kamu yang duluan," balas Leander tidak mau kalah.
"Lee," panggil Ranice dengan nada lembut.
Leander memutar bola matanya. Menyerah. "Oke. Fine!"
Para penonton yang sejak tadi menyaksikan pertengkaran kedua kakak beradik ini, menahan senyumnya diam-diam melihat bagaimana Leander yang keras dapat dengan mudahnya takluk pada kelembutan Ranice. Tidak terkecuali Jill.
Ia begitu kagum pada sosok Ranice yang lemah lembut dan tenang. Belum lagi Ranice yang notabene adalah seorang penyanyi dan musisi terkenal, serta menyandang status sebagai istri dari produser besar setingkat Axel Leander Adinata, sama sekali tidak memiliki kesombongan dalam dirinya. Ranice begitu sederhana dan rendah hati. Sikapnya sangat jauh dari bayangan Jill tentang seorang artis besar.
"Mereka lucu, ya?" Dav tersenyum kecil di sebelah Jill.
"Hmm." Jill mengangguk menyetujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL Single Daddy
ChickLitBOOK THREE OF SINGLE DADDY THRILOGY Jillian Christabelle Law adalah sosok naif yang penuh kasih. Jill tidak pernah takut bermimpi tinggi, juga tidak pernah takut mencintai. Hatinya yang luas memiliki cukup ruang untuk mencintai sebanyak dibutuhkan. ...