Aku ga tahan banget pengin up part ini. Penasaran banget pengin liat reaksi kalian. 🤭🤭🤭
Setelah part ini mungkin galau kalian segera berakhir, hahahah 🤣🤣🤣
"Dav, kita mau ke mana, sih?" tanya Jill penasaran. Sejak Dav mengiriminya paket berisi gaun cantik lengkap dengan sepatu dan tas berwarna senada, kemudian memintanya berdandan cantik, Jill sudah merasakan kejanggalan. Kecurigaanya semakin bertambah ketika Dav muncul di depan kamarnya dengan setelan resmi lalu mengajaknya pergi tanpa mengatakan tujuan mereka.
"Makan malam." Dav menjawab tanpa menoleh, berusaha menghindari tatapan menyelidik Jill yang terus tertuju padanya.
"Di mana?" cecar Jill. Ditatapnya Dav terus menerus sambil dalam hati mengagumi penampilan pria itu malam ini. Bukan Jill tidak pernah menyadari jika Dav memiliki wajah yang menawan, namun malam ini auranya berbeda. Dav seolah terlihat bersinar malam ini.
"Hotel." Lagi-lagi Dav menjawab singkat.
Jill mengernyit heran. "Ngapain makan malam di hotel segala, Dav?"
Dav menoleh sekilas, dan luluh seketika melihat tatapan Jill yang terlihat benar-benar penuh rasa ingin tahu. Ia tersenyum lembut. "Buat merayakan kelulusan kamu."
Jill terkejut sekaligus tersentuh. "Tapi kenapa juga harus di hotel segala, Dav? Padahal cuma makan di kamar sambil nonton juga udah cukup."
"Aku sekalian mau ajak kamu kenalan sama keluarga aku."
Jill membelalak seketika. "Keluarga kamu?"
Dav bisa menangkap kepanikan di wajah Jill. Diambilnya tangan kanan Jill dan digenggamnya. "Tenang aja, cuma sama kakak aku aja, Jill. Nggak perlu tegang."
"Kakak kamu baik?" tanya Jill polos.
Dav terkekeh. "Kakak aku baik banget, kok. Dan dia pasti seneng ketemu kamu."
Sepanjang sisa perjalanan menuju hotel tempat mereka akan makan malam, Jill tidak lagi sibuk bertanya. Yang ada ia mulai sibuk mengatur debar jantungnya yang tidak karuan. Seketika ia berubah menjadi pendiam, dan Jill tetap diam sampai mereka turun dari mobil kemudian menuju area restoran. Kebungkaman Jill semakin menjadi ketika Dav menuntunnya ke arah sebuah meja tempat seorang pria tengah duduk sendiri menunggu mereka.
Jill tidak tahu harus bereaksi seperti apa ketika matanya beradu pandang dengan sosok yang diduganya sebagai kakak Dav. Perutnya terasa mulas seketika.
"Mas, kok, cepet banget sampenya?" sapa Dav ceria begitu sampai di meja tempat kakaknya sudah menunggu.
"Tadi sekalian habis meeting dekat sini," jawabnya tenang sambil tersenyum ke arah Dav, kemudian mengangguk sopan ke arah Jill.
"Jill, ayo, duduk!" Dav menyentuh ringan bahu Jill dan menarikkan kursi untuknya. "Mas pasti kenal 'kan sama Jill? News anchor pertama di Forty Media."
"Hmm, aku kenal." Ia mengangguk kecil.
Dav ikut duduk di sebelah Jill. "Jou nggak ikut, Mas?"
Kai menggeleng. "Takut kemalaman, Dav. Besok masih hari sekolah."
"Oh, iya! Maaf, ya, aku ajaknya sekarang," ujar Dav penuh sesal. "Tadinya mau weekend, tapi kalau weekend Jill nggak bisa."
"Nggak masalah, Dav." Kai mengangguk penuh pengertian. Ia jelas tahu jika Jill tidak akan bisa diganggu saat weekend, karena weekend adalah waktu khusus bagi mereka bertiga. "Jadi ada apa hari ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL Single Daddy
ChickLitBOOK THREE OF SINGLE DADDY THRILOGY Jillian Christabelle Law adalah sosok naif yang penuh kasih. Jill tidak pernah takut bermimpi tinggi, juga tidak pernah takut mencintai. Hatinya yang luas memiliki cukup ruang untuk mencintai sebanyak dibutuhkan. ...