BOOK THREE OF SINGLE DADDY THRILOGY
Jillian Christabelle Law adalah sosok naif yang penuh kasih. Jill tidak pernah takut bermimpi tinggi, juga tidak pernah takut mencintai. Hatinya yang luas memiliki cukup ruang untuk mencintai sebanyak dibutuhkan.
...
Aku mintamaaf karena belumbisa update cepetapalagi update tiaphari. Tapitenangaja, ceritaini ga akan hiatus koq.
Makasihbuatkomen2 kalian yang, apalagi yang selalu royal kasihkomen. 😘😘😘
"Lho, mana Citra?" tanya seorang pria yang baru memasuki ruang wardrobe pada Dito.
"Citra kecelakaan," ujar Dito.
"Wah, kapan?"
"Tiga hari yang lalu."
Pria itu menatap gadis yang duduk di sebelah Dito. Wajah gadis yang sedang dirias ini belum pernah ia lihat sebelumnya. "Penyiar baru, ya?" Pria itu melambai pada Jill melalui cermin.
"Eh? Iya." Jill yang merasa tengah dipandangi dari cermin, tersenyum kecil pada pria tadi.
"Kenalan dulu, dong! Aku Dav, host-nya You Rock." Pria tadi mengulurkan tangannya.
Jill memutar otaknya untuk mengingat program apa yang dimaksud. "Ohh, yang acara musik itu, ya?"
"Yup!" Dav tersenyum ramah.
"..." Jill balas tersenyum. Dari wajahnya, sepertinya Dav adalah seorang pria yang ramah, berpembawaan ceria dan supel. Senyumnya tulus dan cepat menular pada lawan bicaranya, membuat Jill merasa akrab seketika meski mereka baru saja bertemu.
"Eh, nama kamu siapa?" tanya Dav.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya Jill."
"Nice to meet you, Jill. Kita bakal sering ketemu, nih."
"Oh, ya?" tanya Jill tidak mengerti.
"Jam tayang In-Time Evening itu barengan sama jam tapping You Rock. Jadi kita pasti ketemu di sini tiap sore." Forty Media memang menyediakan jasa make up artist untuk setiap talent yang akan tampil.
Jill mengangguk paham. "Kalo You Rock selalu pakai tapping?"
"Senin sampai Jumat, iya. Khusus Sabtu malam live." Dav menjelaskan. "Eh, kamu kok bisa tiba-tiba gantiin Citra? Ada kenalan?"
"Nggak ada, Mas. Aku cuma anak magang yang kebetulan lagi stay di In-Time."
"Ohh, paham paham. Ngomong-ngomong, panggil aku Dav aja. Nggak usah pake embel-embel mas," protes Dav. Ia yang terbiasa tinggal di luar negeri, merasa janggal dengan panggilan semacam ini.
"Ih, nggak sopan tau," tolak Jill.
"Aku masih muda, kok. Umur kita kayaknya cuma selisih dikit."