Hai, maaf ya dua mingguan aku ga up. Ini juga ga tau kapan bisa up next. Lagi padat banget. Semoga terhibur baca part ini ya.
"Good morning, Boy!" sapa Kai begitu membuka matanya dan menemukan Jourell berbaring di atas dadanya. Setiap pagi selalu seperti ini, Jourell akan mengganggu dan membangunkannya, namun Kai tidak pernah marah. Ia bahkan merasa bahagia dengan gangguan dan serangan kecil Jourell dalam rangka usahanya untuk membangunkan sang ayah.
Melihat Kai sudah bangun, Jourell tersenyum lebar dan mendaratkan kecupannya di puncak hidung Kai.
Kai menahan kepala Jourell dan balas mengecupnya. Mulai dari kedua pipinya, naik ke keningnya dan berakhir di puncak hidung mungil milik Jourell. "Selamat ulang tahun, Jagoan Kesayangannya Daddy!"
Mata Jourell berbinar-binar mendengar ucapan selamat ulang tahun yang Kai berikan padanya. Jourell balas memeluk leher Kai erat-erat.
Kai beringsut bangun sambil tetap memeluk Jourell. Ia duduk bersandar pada kepala ranjang dan mendudukkan Jourell di atas perutnya. Ditangkupnya pipi Jourell sambil bertanya menggoda. "Umur berapa, ya, sekarang?"
Jourell mengangkat tangan kanannya dengan empat jari teracung ke atas. Tidak lupa disertai cengiran lebar penuh bahagia.
"Ah, betul! Jou udah umur empat sekarang. Artinya ...." Kai mendekatkan kepalanya dan menempelkan keningnya di kening Jourell.
Jourell tersenyum malu-malu membalas godaan ayahnya.
"Jou udah tambah besar." Kai menjawil puncak hidung Jourell. "Kalau tambah besar berarti harus makin baik. Makin sayang sama Daddy. Makin nurut. Makin pintar makannya. Makin sabar. Apalagi, ya?"
Kai menjeda sambil berpikir-pikir, sementara Jourell hanya terkikik geli menanggapi ucapan ayahnya.
"Hmm, pokoknya Daddy doain semua yang baik-baik buat Jou, ya?"
Jourell mengangguk kencang mengiyakan perkataan Kai.
Kai memegang kedua bahu Jourell dan memasang wajah sok serius. "Jou mau hadiah apa?"
Jourell terkikik geli sambil menggeleng.
"Nggak tahu?" tanya Kai bingung. "Hmm, Jou mau ngapain hari ini?"
Jourell kembali menggeleng.
"Nggak tahu juga?" Kai semakin bingung. Mungkin Jourell memang tidak terlalu mengerti apa saja yang biasa dilakukan saat ulang tahun. Ketika ulang tahun pertamanya dirayakan, Jourell masih terlalu kecil untuk mengingatnya. Sementara ulang tahunnya yang kedua dan ketiga, Jourell berada di Belanda tanpa dirinya. Dan sepengetahuan Kai, Lien tidak menyiapkan pesta khusus untuk Jourell. Lien hanya memberikan hadiah ulang tahun yang Kai kirimkan.
"Atau Jou mau minta apa? Khusus hari ini, Daddy bakal kasih semua yang Jou mau," ujar Kai lagi.
"Jill." Tiba-tiba Jourell berbisik pelan.
"Hah?" Kai sampai tercengang dibuatnya. Meski pelan dan tidak terlalu jelas, Kai yakin ia mendengar Jourell berbicara.
"Jill," ulang Jourell lagi. Kini suaranya terdengar lebih keras dan jelas.
Tanpa sadar Kai mengguncang pelan tubuh Jourell. "Jou ..., Jou bisa bicara?"
Jourell tersenyum sangat lebar dan mengangguk.
"Jou mau Jill?" tanya Kai lagi.
Jourell mengangguk kencang sambil kembali bersuara. "Jill."
"Jou mau ketemu Jill?" ulang Kai lagi. Ia merasa seperti orang bodoh karena terlalu senang mendapati jagoan kecilnya dapat berbicara. Meski baru satu kata, Kai sudah merasa sangat senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL Single Daddy
ChickLitBOOK THREE OF SINGLE DADDY THRILOGY Jillian Christabelle Law adalah sosok naif yang penuh kasih. Jill tidak pernah takut bermimpi tinggi, juga tidak pernah takut mencintai. Hatinya yang luas memiliki cukup ruang untuk mencintai sebanyak dibutuhkan. ...