.
I know, that i am not the main in your life. No matter how much that i have tried, I could never change your mind.
" bagaimana bisa??? Apa… Hyung??? Bagaimana bisa kau??"
" aku tidak mencintaimu, sungguh. Kau masih kecil, tidak akan mengerti apapun meski aku menjelaskan, Aku mencintai kakak mu… Dan saat ini dia sedang mengandung anakku"
" ta--"
Pemuda tampan berlesung pipi itu menatap tajam pada sosok yang kini menatapnya dengan manik mata berkaca-kaca, ada rasa tidak percaya dan kecewa dengan apa yang didengarnya dari pemuda yang selama dua tahun ini ia percaya untuk berbagi beban hidupnya.
" kau hanya mainanku, untuk melepaskan hasrat yang tentu saja tidak bisa aku lampiaskan pada makluk sesuci kakakmu dan saatnya aku kembali mengambil milikku. Lupakan semua yang terjadi, aku tidak ingin pernikahan ini gagal karena tikus kecil seperti mu. Dan ingat! Jangan sekali-kali mengatakan apa-apa pada hyung! Dia terlalu polos dan suci untuk mendengar omong kosongmu"
Pemuda itu mendorong si mungil hingga jatuh tertunduk di lantai dingin sebelum pergi, tidak peduli dengan rasa yang mengganjal di dalam hatinya sendiri ia memilih untuk mengabaikan apapun yang tengah ia rasakan saat menatap manik kembar milik si mungil.
Tak tak tak
Sepasang sepatu terlihat mendekati si mungil yang menangis dalam diam, tanpa harus mengangkat kepalanya, si mungil sudah bisa mengenali siapa pemilik sepatu mahal tersebut. Seorang yang selalu berusaha menjadi yang terbaik dihadapan semua orang namun menjadi yang terburuk jika hanya berhadapan dengan si mungil.
" heh…kau benar-benar sampah kecil.. Aku benar-benar membencimu"
Bisikan itu terdengar begitu menyakitkan untuk bocah berusia 14 tahun. Tangannya dengan ringan mendorong kepala sang bocah hingga membentur tembok.
" aku muak melihat sampah sepertimu, jja. Sekarang bergegaslah, eoma dan appa sudah menunggu”
.
.
.
Im aware, that i could never even compare with someone that you have in your heart. Just a friend who care from a far in the dark. Because i can't replace the space you save for someone. Can't replace the place that i wasn’t given.
Manik bulat itu melebarkan matanya, menatap sosok yang ia kagumi tengah bercengkramah dengan sosok lain yang sangat ia kenal.
“ Oh, baby?? kau datang?”
Pemuda tampan dengan dua lesung pipi di pipinya itu berjalan mendekati si manis yang terpaku tidak percaya.
“ sayang, ini adikku yang sering aku ceritakan. Jangan cemburu lagi oke?”
Sosok di samping sang kakak.
“ Chagy, bisakah kau kembali membuatkanku coklat?? aku ingin…”
“ tentu saja, Bae. Nah kalian duduk saja, aku akan membuatkan coklat hangat untuk kalian”
Sosok berlesung pipi itu mengangguk semangat, mengacak rambut sang adik dan mencuri ciuman dari sang kekasih sebelum menghilang dari balik tembok menyisakan dua orang yang ia anggap sebagai adik dan kekasihnya.
“ to the point saja, aku tidak suka dengan keberadaanmu di dekat kekasihku. Kau itu benalu yang benar-benar menjengkelkan”
Manik bulat itu mengenyit tidak suka, ia lalu berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Protagonis
FanfictionHold my hand, never lose and make it down Kita memiliki kisah yang sama, tanpa tahu kemana arah takdir membawa kita. Kita sama-sama terluka dan memilih mati karena tidak ingin merasakan luka untuk entah keberapa kian kalinya. Aku menggantungkan...