10

46 9 2
                                    

"Ibu! Ayah! Aku pulang!" Serunya dengan senyuman terukir manis di wajah. Tiba-tiba dia terdiam melihat seseorang yang sangat dikenali berada di rumahnya, tengah asik mengobrol  bersama ayah dan ibu.

"Kau sudah pulang ternyata."

Ibu menghampiri, merangkul bahu Aera, menggiringnya untuk menuju meja makan. "Ayo kita makan malam bersama, Taehyung sudah lama menunggu kepulanganmu."

Aera melongo, Taehyung untuk apa menunggunya.

"Kenapa kau ada di sini?!" Aera memasang mimik tidak suka.

"Apa kau lupa, ibu dan ayah memperbolehkan aku ke sini kapan pun aku mau. Rumahmu selalu terbuka untuk kekasihmu ini." Menunjukkan senyum manis yang membuat Nk semakin murka, senyuman Taehyung seakan mengejek Aera.

"Hya! Kau .... " Aera sudah bersiap melayangkan tinju jika saja ayah tidak menyela.

"Tidak baik berkelahi di depan makanan. Ayo, Aera, duduk!"

"Aku mau mandi dulu!" Menghentakkan kaki menuju kamar. Aera sangat kesal sebab ibu dan ayah sangat menerima atensi Taehyung di rumah ini, padahal mereka baru bertemu Kim bermuka dua Taehyung.

Aera duduk di samping Taehyung dengan terpaksa, tidak, sangat terpaksa tepatnya, bahkan mimik wajah perempuan sedari pulang sekolah terus ditekuk.

Ibu menegur Aera agar tidak memasang tampang masam di depan makanan, juga wanita itu menggerutu karena Aera terlalu lama membuang-buang waktu saat mandi.

"Menunggumu mandi membuat sup yang Ibu buat menjadi dingin. Ayo, kita cepat makan."

Ketiganya terbahak saling berbagi cerita, sedang Aera mengaduk nasi dalam mangkok sambil menggerutu pelan.

"Kenapa makhluk ini bisa kemari? Hah! Wirusu ini benar-benar menebar virus mematikannya kepada orang tuaku."

Taehyung diam-diam memperhatikan Aera yang tengah makan sambil menggerutu, itu benar-benar menggemaskan pikir Taehyung. Aera yang merasa diperhatikan langsung menoleh ke samping dan matanya langsung bertemu dengan mata elang milik Taehyung.

"Kau lihat apa?!" Aera kembali fokus pada nasi di depan.

"Kudengar kau mencariku di sekolah tadi," sahut Taehyung santai.

"Uhuk ... uhuk ... uhuk .... " Aera tersedak nasinya sendiri dan dengan cepat Taehyung menyodorkan segelas air padanya. Aera meminum air itu lekas.

"Kenapa sampai tersedak seperti itu, Aera? Ibu tahu kau lapar, tapi bisa tidak pelan-pelan sedikit." Mendengar ucapan ibu membuat Aera langsung melirik Taehyung nyalang. Taehyung mengangkat bahu, memasang wajah polos.

๛๛๛๛

Makan malam yang menyebalkan telah selesai, kini mereka semua berada di ruang tengah, menonton televisi.

"Aera, kau tidak belajar?" tanya ibu tiba-tiba tanpa mengalihkan wajah pada layar televisi.

"Tidak," jawab Aera santai sambil terus memasukkan cemilan ke dalam mulutnya. Dia tidak pernah belajar, sebenarnya.

"Belajarlah dengan Taehyung, Ibu dengar Taehyung itu berada di kelas unggul "

"Tidak, aku tidak perlu belajar, ahh ... Ibu kenapa memukulku?!" Aera mengusap bahu yang baru saja dipukul ibu, lalu menatap wanita itu yang kini juga tengah menatapnya. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum simpul melihat keluarga ini yang kadang bertengkar kadang saling sayang. Membuat Taehyung iri.

"Mau jadi apa kau, hah?! Sana! Belajar dengan Taehyung!"

"Tidak mau!"

Aera yang kesal memilih pergi. Tidakkah ibu merasakan jika Aera benar-benar tidak menyukai presensi Taehyung di rumah mereka.

Game Of Love [KTH] || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang