Seminggu berlalu setelah malam itu. Kini hampir seluruh murid tahu hubungan Taehyung dan Aera, bukan lagi si Pengganggu dan si Baik hati, melainkan sepasang kekasih.
Tentu, banyak siswi yang semakin kesal kepada Aera, menganggap kelakuan Aera dua tahun yang lalu itu memang rencana untuk mendekati seorang siswa popular di sekolah ini. Aera yang sudah terbiasa menerima cacian dari warga sekolah nampaknya tidak terlalu peduli pada cacian menyebalkan yang ditujukan untuknya.
Pertama, Aera memberitahu Sindy jika dia dan Taehyung sudah menjadi sepasang kekasih, tebak bagaimana reaksi perempuan satu itu. Tentu saja, Sindylah yang paling heboh dan juga mendukung apa pun keputusan Aera asalkan tidak membebani orang lain.
Aera juga tidak lupa memberitahu Mark, sahabatnya satu itu pun langsung memberikan selamat, dan tak lupa memberi Aera sedikit masukkan. Aera tidak bisa melupakan wajah dingin Mark saat mengatakan 'jika Taehyung menyakitimu maka aku akan menjadi tameng dan tombakmu secara bersamaan.' Aera tahu betul bagaimana pedulinya seorang Mark Tuan kepadanya.
Jujur saja, selama satu minggu menjalin hubungan dengan Taehyung, Taehyung benar-benar peduli dan sering menempel padanya. Aera baru tahu jika Taehyung itu termasuk pria protektif dan pencemburu, bahkan Taehyung akan menekuk wajahnya saat dia sedang bercanda bersama Mark. Taehyung juga sering ke rumah karena dia bilang tidak sanggup LDR dengannya.
Aera tersadar dari lamunan kala Taehyung menjentikkan jari di depan wajahnya. Saat ini mereka berada di belakang rumah Aera. Setelah pulang sekolah Taehyung langsung ke rumah karena ingin makan siang gratis. Hari ini para guru sedang rapat, sebab itu mereka bisa pulang lebih awal.
"Duduklah di depanku," titah Taehyung yang langsung dilakukan Aera. Taehyung sudah berjanji jika hari ini dia akan membantu Aera memotong rambut bagian depan, niatnya ingin membuat poni.
Sebenarnya Aera kurang percaya jika Taehyung dapat melakukan hal itu dengar benar, tetapi pria itu terus meyakinkan Aera dengan kata-katanya.
"Taehyung, jangan aneh-aneh," ujar Aeea sedikit khawatir.
"Percaya padaku, aku tidak mungkin membuat pacarku sendiri jelek, sekarang diam dan biarkan aku bekerja." Taehyung mulai menyisir rambut bagian depan Aera.
"Perasaanku tidak enak," gumam Aera pelan yang masih dapat didengar Taehyung.
Taehyung menghela napas kasar mendengar perkataan Aera yang jelas meragukan kemampuannya.
"Aera, dengarkan aku, jika aku membuat kesalahan kau bisa memangkas rambutku sesuka hati." Aera mengangguk mencoba meyakinkan diri.
"Em, aku percaya kepadamu," ujar Aera yakin dan membuat Taehyung menarik hidungnya gemas. Memejamkan mata saat Taehyung mengarahkan gunting ke arah wajahnya. Aera berdoa dalam hati berharap Taehyung tidak melakukan kesalahan. Hanya butuh lima menit bagi Taehyung untuk merapikan poni kekasihnya itu.
"Buka matamu," titah Taehyung. Perlahan mata Aera terbuka, mengambil ponsel di pangkuan, menekan ikon kamera untuk melihat hasil kerja keras Taehyung. Menatap refleksi diri pada kamera, senyuman Aera merekah.
"Tidak kusangka kau juga hebat dalam hal ini." Dia berkata takjub seraya menatap Taehyung.
"Tentu saja, apa yang tidak bisa Kim Taehyung lakukan?" Aera berdecak geli melihat kecongkakkan pria yang bisa melakukan apa saja.
"Hmm, kekuranganmu kau mempunyai penyakit dalam," ujar Aera asal sambil terkekeh geli.
Deg!
Rasanya jantung Taehyung berhenti berdetak mendengar perkataan Aera barusan. Melihat air wajah Taehyung yang berubah membuat Aera menghentikan kekehannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Of Love [KTH] || [END]
FanficCerita klasik perjalanan cinta anak remaja. Menceritakan awal hubungan dari benci menjadi cinta. Aera si tengil yang sering mencari gara-gara si tampan, Taehyung.