26

36 4 4
                                    

Besok adalah hari pertunangan Aera dan Mark. Setelah kejadian malam itu, Aera ingin membatalkan pertunangan ini dan mendengarkan penjelasan Taehyung terlebih dahulu.

Menghela napas lelah, Aera hanya dapat menengadahkan kepalanya menatap langit cerah siang ini.

"Hoy!" seru sebuah suara membuat Aera sedikit tersentak kaget. Lekas dia menoleh ke arah sumber suara. Tidak jauh darinya ketiga perempuan berdiri.

"Ternyata kau di atap, kami mencarimu sedari tadi," gerutu Fanny setelah mereka sudah berdiri di hadapan Aera.

"Kenapa mencariku?" tanya Aera terlihat bingung. Biasanya jika mereka berempat bertemu ujung-ujungnya adalah pertengkaran.

"Ingin membalas budi." Sebelah alis Aera terangakat menatap Yuna semakin bingung.

"Ini." Hoshi menyodorkan sebuah kotak kecil transparan, di dalam wadah itu terdapat satu pil obat.

"Apa ini?" tanya Aera saat menerima kotak tersebut. Lalu Aera mengamati isi dari kotak itu, seakan pernah melihatnya, tapi dia lupa di mana

"Itu pil yang sering di konsumsi Taehyung," ujar Hoshi mengerti dengan air wajah bingung Aera. Aera baru ingat sekarang.

"Kenapa kalian memberikan ini kepadaku?" tanya Aera masih bingung.

"Aku yakin kau belum mengetahui penyakit Taehyung." Aera menggeleng dan kaget mendengar penuturan Yuna.

"Penyakit? Taehyung selama ini sakit?" Ketiga perempuan menatap Aera miris, sudah mereka duga Aera tidak mengetahui jika selama ini Taehyung tengah sakit dan sering keluar masuk rumah sakit.

"Kau bisa cari tahu sendiri, kami sudah membantumu dengan cara mengambil pil itu diam-diam. Ya ... walaupun dibantu Jungkook dan Jimin," jelas Hoshi.

"Jungkook dan Jimin tahu?"

"Mereka sahabatnya, sudah pasti mereka tahu kondisi Taehyung yang tidak diketahui orang lain." Aera hanya dapat mengamini perkataan Fanny barusan.

Hoshi, Fany dan Yuna  harus mengancam Jungkook dan Jimin agar mau membantu mereka mengambil alias mencuri satu pil obat Taehyung. Mengancam akan memberitahu ayah Taehyung dan Aera jika akhir-akhir ini Taehyung sering keluar masuk rumah sakit. Pun akhirnya mau tidak mau Jimin dan Jungkook menyutujui permintaan mereka bertiga.

"Sekarang terserah kepadamu, sekarang kami tidak memiliki hutang budi lagi. Ayo!" Mereka berlalu meninggalkan Aera yang masih diam dengan pikirannya yang entah ke mana.

🎭

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Aera menuju ke rumahnya dengan langkah berat. Pikirannya masih tertuju pada sakitnya Taehyung yang selama ini tidak dia ketahui. Pasalnya Taehyung tidak pernah terlihat sakit saat bersamanya.

🎭

-Kang Aera-

"Sebenarnya sakit apa kau, Tae?"

Menghentikan langkah lalu menajamkan penglihatan saat melihat ibu dengan entah siapa itu dari kejauhan terlihat sedang berbincang. Dia yang tengah berbincang dengan ibu adalah seorang pria, aku yakin itu. Namun, aku tidak dapat melihat wajahnya karena posisi pria itu memunggungiku, dan dia juga memakai hoodie putih beserta kupluknya.

Entah kenapa aku merasa dia seakan berpamitan kepada ibu, lalu memeluk ibu dan ibu balas memeluknya seraya menepuk punggung pria itu. Mataku teralihkan oleh boneka beruang lucu yang ibu pegang. Setelah pelukan mereka terlepas aku melihat ibu menyeka air matanya. Apa yang sebenarnya yang terjadi? Mengapa mereka terlihat sangat akrab.

Game Of Love [KTH] || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang