04

59 17 2
                                    

Bel pulang telah berbunyi, tetapi Aera tak kunjung kembali, Sindy semakin gelisah. Buru-buru keluar dari kelas tak lupa menenteng tas Aera, berlari menuju kelas Taehyung. Melihat presensi kedua teman Taehyung, Sindy berlari menghampiri.

"Jungkook!! Jimin!!" teriak Sindy memanggil keduanya, Jungkook dan Jimin yang merasa terpanggil langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Ada apa, Sindy?" tanya Jungkook saat Sindy sudah berada tepat di depan mereka.

"Apa kalian sudah menemukan Aera?" tanya Sindy to the point, napas tersengal.

"Kami tidak menemukannya," jawab Jungkook pelan. Ada sesal pada ucapan.

"Apa dia belum juga kembali?" tanya Jimin.

"Eoh, aku benar-benar khawatir, tapi di mana Taehyung?" Sindy baru menyadari jika Taehyung tidak bersama Jimin dan Jungkook.

"Ruang kepala sekolah, beberapa hari lagi Taehyung akan mengikuti lomba catur jadi dia harus latihan setiap pulang sekolah," jelas Jungkook, diangguki Jimin.

"Hmm ... begitu." Sindy terdiam membuat Jimin dan Jungkook bingung.

"Mungkin Aera sekarang berada di rumahnya, coba kau cari dia ke rumah dulu," usul Jimin, Jungkook mengamini.

"Tidak salahnya mencoba, bukan?" Tambah Jungkook, Sindy mengangguk.

"Baiklah, tapi jika Aera tidak ada di rumah, aku akan menghubungi kalian," pungkasnya lemah.

"Eemm ...  ayo!" ajak Jungkook. Mereka pun melangkah keluar dari area sekolah.

🎭

Aera meringis, memegang sisi kepala terasa berat, lalu mengedarkan pandangan walaupun penglihatannya masih samar-samar.

"Ahh ...  kepalaku sakit sekali." Aera bersusah payah berdiri karena pusing yang teramat sangat dan lutut Aera juga sakit akibat tendangan Yuna siang tadi. Memegang gagang pintu toilet tersebut dan menariknya. Namun, terkunci, Aera bingung harus apa sekarang dipastikan semua orang sudah meninggalkan sekolah karena hari sudah gelap.

"Jangan lupa beberapa hari lagi kau akan mengikuti lomba, jangan sampai sakit." Pesan Kepala sekolah yang langsung diangguki Taehyung.

"Kalau begitu saya permisi." Pamit Taehyung kepada kepala sekolah dan pelatihnya Choi ssaem. Saat Taehyung keluar dari ruang kepala sekolah tanpa sengaja Taehyung mendengar percakapan guru-guru yang berpapasan dengannya. Guru-guru itu tengah membicarakan tentang membolosnya Aera di jam pelajaran mereka. "Apa dia belum kembali?" gumam Taehyung pelan.

Taehyung menelpon Sindy untuk memastikan keberadaan Aera, tetapi Sindy bilang bahwa Aera belum kembali sejak siang tadi, bahkan Aera tidak ada di rumah. Setelah memutuskan telepon dengan Sindy, Taehyung memutuskan untuk kembali mencari Aera di area sekolah.

"Dia memang menyebalkan, tapi bagaimana pun juga aku teman sekolahnya," monolog Taehyung menaiki tangga menuju atap.

🎭

"Siapa pun tolong aku!" teriak Aera sembari menggedor-gedor pintu toilet. "Tolong aku! Hey! Siapa pun di luar sana!" teriak Aera senyaring mungkin, bahkan kini tenggorokkannya terasa sangat kering karena terlalu lama berteriak.

Taehyung tidak menemukan Aera di atap, bergegas menuruni tangga dan berniat mencari Aera di lapangan basket, sejemang dia menghentikan langkah, teringat sesuatu.

"Jimin dan Jungkook sudah ke sana siang tadi, sangat mustahil jika dia berada di sana. Di mana sebenarnya perempuan itu?" Kembali melanjutkan langkahnya.

Game Of Love [KTH] || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang