25

31 5 0
                                    

Enam bulan kemudian.

Mereka baru menyelesaikan ujian sekolah beberapa hari yang lalu.

Kini para murid tengah berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Selama enam bulan ini hubungan Taehyung dan Aera sama sekali tidak membaik, malah tambah buruk karena keduanya saling menghindar satu sama lain.

Suara gelak tawa dari meja yang di tempati Aera, Sindy dan Mark menjadi pusat perhatian Jungkook dan Jimin. Kedua sahabat Taehyung menyadari jika Taehyung masih belum bisa melupakan Aera.

"Aku dengar tidak lama lagi Mark dan Aera akan bertunangan," ujar Jimin tiba-tiba membuat Taehyung terdiam beberapa detik, tapi tak lama Taehyung bersikap tak acuh dan kembali menyantap makanannya. Jungkook memolototi Jimin karena bibir tebal itu seenaknya saja berkicau tanpa memikirkan perasaan sang sahabat. Jimin menggidikkan bahu tidak acuh kala menerima pelototan Jungkook, Jimin memilih menoleh ke arah Taehyung.

"Hah, kapan drama ini akan berakhir? Aku tahu kalian masih saling suka!" seru Jimin menatap sendu Taehyung. Taehyung masih bersikap sama, tidak menanggapi Jimin sedikit pun.

"Biarkan dia, Jim. Dia tahu apa yang dia lakukan. Walaupun jika itu menyakiti dirinya sendiri dia tidak akan peduli," sindir Jungkook.

🎭

Sindy tanpa sengaja menatap genggaman tangan Mark pada Aera. Sindy berdecak geli lalu berteriak, "Hya! Jika ingin bermesraan lihat sekeliling, masih ada yang single di sini." Mark dan Aera tersenyum malu-malu.

"Mungkin dengan bertunangan dengan Mark aku bisa melupakan Taehyung dengan cepat," batin Aera miris.

Manik Aera bergerak ke arah Taehyung yang kini berjalan di hadapan, berjalan keluar kantin tepatnya.

"Dia benar-benar tidak pernah menganggapku." Aera menunduk, berusaha agar tidak berpaling menatap Taehyung hingga benar-benar hilang dari pandangan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mark menyadari perubahan Aera yang tiba-tiba setelah kepergian Taehyung.

Aera mendongak lalu mengulas senyum. "Emm, aku baik-baik saja." Seraya melepas genggaman Mark.

🎭

Taehyung melangkah menuju atap untuk menenangkan pikiran. Menerima kenyataan bahwa Aera dan Mark akan bertunangan minggu ini membuat setetes air mata keluar dari mata indah itu. Buru-buru Taehyung menyeka.

"Omo! Apa aku salah lihat? Seorang Kim Taehyung menangis?" ejek Yuna. Mereka melangkah mendekati Taehyung. Taehyung memilih menundukkan wajah, tidak ingin menimpali.

Hoshi dan Fanny duduk di kiri dan kanan Taehyung, sedangkan Yuna berdiri di hadapan Taehyung menatap pria miris.

"Kau terlihat tidak-baik baik saja," ujar Yuna sedikit melihat bagian wajah pucat Taehyung.

"Kau sakit?" tanya Hoshi membuat Taehyung menoleh ke arahnya.

"Apa itu penting?" Kini menatap Yuna. Taehyung berniat menjauh, tetapi perkataan Yuna membuat langkahnya terhenti.

"Beberapa bulan ini kami sering melihatmu keluar masuk rumah sakit, apa sesuatu yang buruk terjadi?" Sejemang, Taehyung menatap mereka bertiga dengan raut terkejut.

"Kalian mengikutiku?" tebak Taehyung.

"Tidak, kami tidak sengaja melihatnya," sargah Fanny.

"Kami hanya penasaran," timpal Hoshi.

"Anggap saja kalian tidak pernah melihat itu, dan berhenti mengusik hidupku." Taehyung melangkah cepat meninggalkan mereka.

"Kalian lihat wajah terkejut itu?" Yuna ber-smirk.

Game Of Love [KTH] || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang