Empat hari berlalu sejak kejadian malam itu, Aera merasa Taehyung mulai menjauhinya. Entah apa yang telah dia lakukan, Taehyung tidak pernah menjelaskan, malah sering menghindar.
"Taehyung!" panggil Aera membuat Taehyung menghentikan langkah yang ingin memasuki kelas. Aera melangkah cepat menghampiri. "Bisa kita bicara?" Menatap wajah Taehyung dari samping, Taehyung tidak berniat menatap wajah Aera membuat perempuan itu tersenyum miris.
"Bicarakan saja di sini," ujar Taehyung dingin, Aera sedikit terkejut atas perubahan Taehyung yang tiba-tiba. Apakah dalam waktu empat hari mampu membuat seorang Kim Taehyung menjadi sosok yang berbeda.
"Kenapa kau seperti ini? Kim Taehyung!" Tolaknya keras membuat Taehyung menatapnya dingin.
"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan aku duluan." Taehyung melangkah masuk ke dalam kelas, meninggalkan Aera yang masih terlihat shock dengan perubah Taehyung.
"Pasti dia masih dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, aku harus mengerti dan memberikan waktu untuknya untuk menenangkan diri," monolog Aera menyemangati diri sendiri. Dia sekilas melihat Taehyung yang duduk tenang di kursi seraya membaca buku pelajaran, Aera tersenyum getir dan berlalu dari depan kelas Taehyung.
Mark melihat semuanya, dia bingung kenapa Taehyung yang selama ini selalu menempel pada Aera tiba-tiba seperti tidak mempedulikan Aera lagi. Bahkan Jimin dan Jungkook yang melihat perubahan Taehyung tidak bisa berbuat apa-apa. Semenjak Taehyung kembali ke sekolah dia tidak menceritakan apa pun kepada Jimin dan Jungkook.
Sindy melihat Aera yang baru memasuki kelas, melihat wajah cemberut Aera membuat Sindy semakin penasaran.
"Apa yang terjadi?" tanya Sindy saat Aera sudah duduk di kursinya.
Aera menggeleng, lantas tersenyum kepada Sindy. "Aku tidak apa-apa, tidak perlu khawatir," ujar Aera meyakinkan.
Tidak. Mana mungkin Sindy percaya jika sahabatnya tengah baik-baik saja saat ini. Apakah ada di dunia ini orang baik-baik saja dengan tampang murung. "Apa hubunganmu dan Taehyung baik-baik saja?" tanya Sindy tiba-tiba membuat senyuman Nk memudar.
"Eeemm, tentu saja." Aer mengusap tengkuk, bingung. Entahlah hubungannya dengan Taehyung sekarang sedang dalam keadaan baik-baik saja atau tidak.
Sindy mengurungkan niat ingin kembali bertanya saat bel masuk tiba,tiba berbunyi. Melihat Aera tidak bersemangat Sindy hanya bisa menghela napas lelah.
🎭
Taehyung hanya fokus pada Song saem yang sedang menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Bahkan semenjak tadi pagi dia tidak menyapa kedua sahabatnya, bahkan saat Jimin dan Jungkook yang duluan menyapa Taehyung, mereka malah diabaikan. Ternyata sikap tidak acuh Taehyung tidak hanya berlaku kepada Aera saja, tetapi kepada teman-teman sekolah juga.
"Aku sungguh tidak mengerti dengan pria itu," gumam Jimin yang duduk di kursi belakang Jungkook, sedangkan kursi Jungkook satu baris sama dengan Taehyung. Jungkook yang mendengar gumaman Jimin melirik Taehyung sebentar dan menghembuskan napas lelah.
Jungkook sedang memasukkan beberapa buku ke dalam tas, sesekali melirik Taehyung yang sedang melakukan hal yang sama. Biasanya jika jam istirahat seperti ini Taehyunglah yang lebih dulu mengajak mereka ke kantin, tetapi hari ini pria itu sangat pendiam.
Jungkook melirik Jimin yang terus-menerus menunjuk Taehyung, isyarat agar Jungkook berbicara kepada Taehyung. "Tae, kau ingin ke kantin?" tanya Jungkook.
"Duluan saja," jawab Taehyung seadanya, dia keluar kelas lebih dulu.
Jimin dan Jungkook menatap nanar punggung Taehyung yang semakin menjauh dan menghilang dari balik pintu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Of Love [KTH] || [END]
FanfictionCerita klasik perjalanan cinta anak remaja. Menceritakan awal hubungan dari benci menjadi cinta. Aera si tengil yang sering mencari gara-gara si tampan, Taehyung.