Wajah cantik Bundahara Pers Kampus menyapa lensa kamera Dana.
Dana ikut tersenyum, Hanna dengan senyum Keibuannya memang menular.
"Happy banget kayaknya Teh?"
"Engga ah, biasa aja."
"Bohong. Dari tadi itu senyum - senyum terus," sahut Mark.
"Seneng mau dibikinin video bareng Kak Hanif ya?" tanya Nana sembari memeriksa script. Memastikan bagian Hanna dan Hanif sesuai.
Bukan, ini bukan script yang menentukan Hanna dan Hanif akan bicara apa. Apa yang mereka katakan akan murni dari mereka sendiri. Mark, Dana dan Nana sebagai anak Departemen Perusahaan hanya bertugas membuat daftar pertanyaan dan script editing tiap bagian.
Video project ini adalah project yang mereka usulkan saat Raker dulu. Mereka bertiga sebagai Trio Perus bertugas sebagai perancang dan eksekutor. Adapun Arya, Brian, Wira dan Naresh akan mengeevaluasi dan membantu jika ada kesulitan. Itu merupakan keputusan Trio Perus, katanya mereka membuat ini untuk mengangkat sisi humanisme Pers Kampus. Ini merupakan konten PK TV mereka.
"Yu! Kapan mulai?"
Hanif masuk ke Sekre, tangannya menggandeng Ayesha yang asik menyedot sekotak susu pisang.
"Aye nggak bakal ilang kali Bang," cetus Dana.
Hanif tidak peduli, dia masuk dan membawa Ayesha duduk bersisian dengannya di sofa. Tangannya masih digenggam. Duh.
"Bucin kabina - bina dasar," desis Dana sambil mengoprek kameranya.
"Udah sih Dan, namanya juga bucin," ujar Hanna diselingi tawa menatap Dana yang terlihat kesal.
"Ayo Kak mulai! Bang Hanif abis Kak Hanna ya," ingat Nana pada keduanya. Hanif dan Hanna mengangguk.
Hanna dan Hanif itu apa?
Dagunya ia tumpu dengan tangan diatas kaki yang Ia silangkan.
"Hmm... soulmate?"
Senyum diberikan Mahasiswa Farmasi 2016 itu.
"Gue kenal Hanif udah lebih dari 8 tahun. Kita UN bareng, daftar SMA bareng, daftar Kuliah bareng, paling ntar skripsi juga bareng. Semoga nanti wisuda juga bareng. Ngelewatin babak masa puber, remaja, bahkan mendewasakan diri bersama. Sampai kita ada di tahap ini sekarang bersama juga. Udah sejiwa banget kan?"
"Kita sama - sama tahu ketika satu sama lain baru aja kenal yang namanya cinta monyet sampai cinta yang bener - bener bikin lo gila. Sedekat itu. Iya gak, Nif?"
Hanif tersenyum membalasnya, lalu mengangguk.
Lelaki itu pun mengakuinya.
Apa yang bikin kalian betah sama satu sama lain?
"Kalo gue sih, soalnya Hanna galak, rewel banget. Sosok Ibu yang jarang ada di hidup gue, serasa tiba - tiba hadir dengan adanya Hanna."
Mata Hanif sudah mulai berkaca - kaca. Ia mengusap ujung hidungnya dengan ibu jari.
"Apa ya? Engga tau, tau - tau sering bareng aja. Tau - tau udah 8 tahun juga."
"Kadang keliatan kaya bocah, tapi sering juga jadi sosok yang bisa gue andelin. Selalu percaya gue, ada buat gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pers Kampus ✔ [Open PO Pers Kampus 1.0 & 2.0 check IG allyoori]
Fiction générale╰Pers Kampus ╮ • College life • Lokal • Semi baku Kisah mereka mencari berita hingga cinta. Dari nggak kenal, jadi kolega, katanya teman, kemudian sahabat, hingga jadi keluarga cemara. Prinsipnya, nyari berita sampe mampus! Mereka itu, • Peka sama g...