Jam masih menunjukkan pukul 14.20
Masih ada 10 menit lagi untuk kita pulang sekolah.
Dan aku sudah tak kuasa menahan rasa lapar ku.
Perut ku terus berbunyi keras, aku menunduk menahan lapar ku.
Berusaha keras agar aku tak memangsa mereka.
Tak lama kemudian bel tanda pulang telah berbunyi, anak anak berlarian keluar kelas, aku hanya diam di bangku ku menunggu tempat ini sepi.
Sengaja ku lakukan, agar aku tak berdesak desakan dengan manusia normal, yang bisa membuat aku gila dengan bau mereka.Sekolah mulai sepi, aku berjalan menunduk sambil keluar dari area sekolah, perut ku masih saja berbunyi keras.
Dan ajaib ny di jalan sepi aku menemukan seekor kucing tengah tidur.
Aku tersenyum lebar, mengeluarkan cutter dari kantong ku, yang selalu ku bawa di mana pun dan kapan pun.
Aku diam diam mendekati kucing itu, berusaha terlihat biasa, aku mulai mengelus bulu bulu lembut nya.
Lalu ketika aku kira kondisi sudah aman, aku mulai menikam perut kucing itu.
Kucing itu kaget dan berteriak, namun sayang nyawanya telah habis di tangan ku.
Lalu ku ambil kresek dan menaruh bangkai kucing itu di kresek itu.
Lalu aku bergegas pulang dengan wajah yang bahagia.Aku tinggal sendirian di rumah kumuh, tak ada yg perduli dengan keadaan ku termasuk tetangga" ku.
Aku memasuki rumah, lalu menaruh kresek yang berisi kucing malang itu di atas meja makan.
Lalu aku segera mengganti baju, setelah selesai aku berlari menuju ruang makan.
Aku buka kresek itu, aku lihat darah ny mengalir, dan senyuman ku terukir"Hehe sepertinya cukup untuk beberapa hari, haha kucing yang malang, kamu menjadi santapan ku sekaranggg" kata ku gembira
Ku ambil pisau dapur dan gelas.
Ku remas kucing itu sehingga darah segar mengalir deras, dan darah itu ku letakan ke dalam gelas, setelah itu ku masukkan gelas itu ke dalam lemari pendingin ku.
Ku kuliti kucing itu.. Aku nampak biasa saja, karna kucing bodoh ini sudah mati.
Andaikan yang ku mainkan seperti ini manusia.. manusia yang sangat ku benci..
Ouh itu sangat menyenangkan...
Setelah ku kuliti, mulai ku potong" daging kucing itu..
Ku taruh daging untuk makan ku sekarang di piring, dan sisanya akan ku masukan kedalam lemari pendingin.
Aku mengambil darah yang sudah dingin tadi, aku ambil garpu dan pisau untuk makan hidangan lezat ku ini.
Aku mulai melahap dengan rakus, hingga mulut ku di penuhi darah, aku tertawa lepas, entah mengapa setelah makan daging mentah dan darah segar semangat ku kembali terbangun.🗡🗡🗡🗡🗡🗡🗡🗡
Keesokan harinya...
Iyaa, pagi ini aku harus memasuki kelas memuakan itu.
Aku masuk ke dalam kelas, dengan menunduk, sama seperti biasanya, tatapan mereka tetap sama.
Ouh i hate this. Jika saja mereka tau aku seperti apa, mungkin untuk menatap ku saja mereka tak akan berani.
Aku duduk di bangku ku, terdiam sendiri.
Lalu tiba tiba salah seorang murid yaitu lia mendatangi ku."Rahmaa" katanya sambil tertawa
Anak-anak yang lain pun tertawa, seperti gembira aku di ganggu seperti ini.
Aku hanya diam.
"Ayo senyum rahma senyum" ejek dia lagi
Mungkin mereka fikir, aku anak aneh, yang bodoh, dan tidak bisa melawan mereka. Aku bisa. Namun aku tahan.
Mereka nampak tertawa lepas.
Aku menidurkan kepala ku di atas meja.
Lalu aku mendengar zahra berkata kepada rudy
"Eh yam, rumah mu deket rahma ya??"
"Iyaaa cuy" jawab rudy
"Eh anjir jangan jangan jodoh" Celoteh dinda
"Ih najis"
Mereka tertawa lagi, lagi dan lagi.
Namun aku tak memperdulikan itu. Aku terfokus dengan kalimat, rumah rudy dekat dengan rumah ku. Dan rudy adalah anak pengusaha ayam.
Haha, aku mendapat lauk baru.
Aku tersenyum dalam diam.🗡🗡🗡🗡🗡🗡🗡🗡
UDAHH DULU YAA !?!?
BUNTU SUMPAH BUNTU !!
MAAF YA KALO GARING !!
MAKANYA KLO AD YG KURANG KOMEN!! SUPAYA AKU BISA DAPET INSPIRASII...
DAH DAH, JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOK KANAN!!
MAKASIH !!
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of silence.
RandomTak semua yang kamu lihat itu sesuai dengan yang kamu fikirkan. Berhati hati lah, kematian selalu mengincarmu. Bahkan dari orang yang kau anggap remeh dan tak penting. -R