#29. Amarah

38 9 0
                                    

"Bagaimana itu bisa terjadi irfan ? vian ? mereka mempercayai kita untuk menjaga berarti itu merupakan suatu tanggung jawab , kenapa kalian lalai seperti ini !?"

Pak irfan dan pak vian hanya tertunduk mendengar amarah komandan mereka.

"Saya tidak mau tahu , kalian harus bisa menemukan semua siswa yang hilang dengan kondisi yang baik !"

"Kami akan berusaha pak" jawab pak irfan

Tak lama kemudian , sebuah pesawat mainan mendarat di atas meja komandan. Tentu saja komandan itu kebingungan , bahkan pak vian dan pak irfan pun sangat terkejut , kemudian komandan itu membuka lipatan pesawat itu.

"Ayoo lahh jangan berdiam saja memarahi kedua polisi payah itu , ayoo kejar aku , ayo temukan aku ! seperti yang biasanya kalian lakukan. Cepatlahh sebelum para manusia malang ini habis di tangan ku"

Komandan itu menendang meja sedetik setelah ia membaca tulisan dalam pesawat itu.
Pak irfan dan pak vian hampir loncat karna terkejut.

"Cepat cari pelakunya , nyawa bukan suatu hal yang bisa dipermainkan" kata komandan dengan rahang yang mengeras

.

"Ahh kitaa mau UN lohhh, culak culik aja sihh ituu orang" kata avifah

Mereka sedang berkumpul di taman kota , menikmati pemandangan indah , dan membahas tentang teman teman nya yang hilang.

"shttt , ini masalah nyawa sayang. Yang bisa kita lakuin berdoa semoga mereka ber4 nda kenapa napa , dan semoga polisi juga bisa nyelamatin mereka." kata zaky menenangkan avifah

Tiba tiba suasana hening , mereka sedih tentu saja bagaimana tidak , bahkan  mereka sama sekali tidak punya waktu untuk belajar dengan fokus.

Renaldy mengepalkan tangan nya , mata nya memerah , urat di kepalanya mulai terlihat , dia sangat marah , dia takut ayuni kenapa napa.

"Ren , doa semoga ayuni ngga kenapa napa jangan kaya gini" kata rohim mencoba menenangkan
"Ah diam kamu tuh ! nda tau apa apa kamu !" jawab renaldy
"Ren , yang sedih ngga cuma kamu , kita semua juga sedih , dani juga sedih , tenangin pikiran mu , jangan pake emosi" kata dinda
"Ya gimana si din ? aku sayang bngt sama uni"
"kita semua sayang sama uni , sama icha , sama nisa juga, sama okta juga. Kita berteman udah 3 tahun. Aku tau kamu khawatir tapi jangan kaya gini , emg kita bisa ngelakuin apa selain doa dan berharap sama polisi?" jelas ingga
"Tapi kenapa harus kita ! waktu dia nyekap kamu juga dia bilang kan ? dia cuman nda suka sama manusia , yang manusia ngga cuman kita , semua nih orang orang juga manusia. Tapi kenapa cuman kita !? kenapa kaya seolah olah kita udh jahatin dia !?." kata renaldy sambil menunjuk orang orang yang berada di sekeliling nya.
"Ren , udah" kata zahra
"Iya , kenapa cuman kalian ?" tanya rizky
"mungkin ada alasan nya ?" jawab dani
"Iya alasan nya itu apa ?!" kata renaldy dengan emosi yang sudah meluap luap

Diam , tidak ada yang bisa menjawab. Ingga dan avifah saling menatap. Ingga menaikan alisnya , tapi avifah membalas dengan gelengan.

Tiba tiba ponsel rohim berdering , dia pun mengangkat.

Okta Memanggil. . .  .

Mata rohim terbelalak kaget , teman teman nya memperhatikan , lalu renaldy melihat layar ponsel rohim. Dengan cepat ia mengambil dan mengangkat panggilan telefon dari okta.

"Ta ! Oktaa !!" teriak renaldy
Tidak ada jawaban , lalu zahra mengisyaratkan untuk speker panggilan itu.

"Oktaa !!" teriak renaldy lagi
Masih sama tidak ada jawaban , hening.
Tiba tiba , terdengar suara cutter ,  dan teriakan. lalu panggilan itu mati.
Renaldy terpaku dalam diam , ia tau betul itu teriakan siapa , ayuni itu teriakan ayuni.

Semua diam , terlarut dalam pikirannya masing masing. Pikiran buruk terus bermunculan di otak mereka masing masing.

"Bangs*t" kata renaldy kemudian dia berlari pergi dari teman teman nya dengan mata nya yang memerah dan emosi yang meluap.
Teman teman nya mengejar renaldy.

"Ren !! renaldy !!" teriak teman teman nya dari belakang.

Renaldy terus berlari sangat kencang , dia mengarah ke hutan belakang sekolah , tempat di mana teman teman nya ditarik.  tentu saja teman teman nya mengikuti nya dari belakang.

Saat ingin memasuki hutan , tangan renaldy di tarik oleh seseorang. Renaldy balik badan dan ingin marah , namun ia tahan karna yang menarik adalah pak irfan.

Kemudian teman teman nya yang mengejar renaldy pun datang dengan nafas yang ngos ngosan.

"Aku cape ni" kata dinda
Kemudian dia terdiam , melihat di samping nya tidak ada ayuni.
"Biasanya kamu selalu ada di samping ku ni" monolog dinda pada dirinya sendiri.

"Mau apa kamu?" tanya pak irfan pada renaldy
"Mau nyari ayuni" kata renaldy sambil berbalik badan namun kembali di tahan oleh pak irfan
"Jangan gegabah renaldy , kamu bisa aja menjadi korban" jelas pak irfan
"Trus ? gunanya aku di sini apa ? kalo ayuni di sana di siksa !? apaa !?" teriak renaldy kepada pak irfan
"Tenangin diri mu renaldy" sambung pak vian
"Ren , nda cuma pacar mu yang ada di sana , pacar ku juga , temen kita juga , tenangin diri mu , emosi ngga bikin ayuni selamat di sana." kata dani
"Ha? apa? mksd mu ayuni ga selamat di sana !? iya !?"
"Sadar , marah mu bikin pelakunya seneng" sahut zaky
"Tadi kalian denger kan !? uni teriak !! dia pasti di apa apain sama pelaku bangs*t itu !! ga ngerti apa !?"
"dia ngga cuma pacar mu ren , dia temen kita juga. ngga cuma ayuni , semua nya juga dalam bahaya ! mikir mu cuma ayuni aja to? ada nisa ! ada icha ! ada okta ! SADAR ! KITA HARUS NYELAMATIN SEMUA ! BUKAN CUMAN AYUNI ! JANGAN EGOIS !" teriak avifah

Renaldy terdiam , dia berlutut dan menangis. Tangisan nya menyesakkan dada , terlihat betapa dia sangat menyayangi ayuni dan teman nya.

.

Jeng jeng jengggg :b

gimana gimanaa ??? wkwkwk

JANGAN SIDER MULUU NAPAA , BTWW PARA RIDERS KUUU STAY SAFE YAAAA DI SANAA ^^

JANGAN LUPA VOMENT.

The secret of silence.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang