#26. Pencarian bukti

61 11 2
                                    

"Sial !! bagaimana polisi polisi itu bisa menemukan tempat persembunyian ku?"  Umpat pelaku dalam hatinya.

"Jadi apa yang harus kami lakukan?"
Pelaku menatap ke2 anak buah nya ini.

"Lakukan saja tugas kalian, hal ini biar aku yang mengatur !"  Kata pelaku dalam hati
Dan dengan serempak anak buahnya itu menggangguk pasti.

"Sepertinya ingga telah membongkar semuanya. Dan aku yakin para polisi naif itu pasti sudah menemukan sesajen yang aku siapkan. Kurang ajar ! Dasar manusia !"

.

"Jadi bagaimana kemajuan 2 kasus kalian?" tanya seorang laki laki berbaju polisi kepada pak irfan dan beberapa agen polisi lainnya termasuk pak vian.
"Kami sudah mengetahui tersangka pelaku kasus pertama, tapi kami belum mengetahui sama sekali identitas pelaku kasus ke2 sama sekali tidak ada petunjuk" jelas pak irfan
"Fokus lah irfan, gunakan otak cerdik mu. Kamu harus bisa menyelesaikan kasus ini secepat mungkin. Sebelum nyawa anak anak tak bersalah itu melayang."

Pak irfan hanya terdiam, dia berfikir keras bagaimana dia bisa menemukan pelaku pelaku sialan ini.

"Oh ya, kalau kalian sudah mengetahui tersangka pelaku kasus utama kenapa tidak segera kalian tangkap?"
"Itu masalah nya komandan, dia menghilang." jawab pak vian
"Ini masalah kalian, ini tanggung jawab kalian. Jangan sampai kasus harus kalian tutup, sama seperti kasus kasus yang dulu"
"Kami akan menangkap pelakunya. Kami berjanji." kata pak irfan sembari menatap tajam mata komandan.

Komandan itu hanya tersenyum.
Tak lama ada seorang polisi memasuki ruangan membawa sebuah berkas.
"Permisi pak ! saya berhasil menemukan info info tentang pelaku pertama."

Pak irfan menarik berkas itu. Membaca setiap informasi dengan teliti.

"Rumah dia dekat dengan sekolah" kata pak irfan yang kemudian menatap mata pak vian.

Kemudian dengan sigap, mereka berdua meninggalkan ruangan. Dan menuju ke rumah rahma.

Mobil sedan putih berhenti persis di depan rumah rahma. Mereka ber2 keluar dari mobil dan mengelilingi rumah milik rahma.

"Vian, bukannya ini rumah milik ibu ibu yang menghilang dalam kasus kita dulu?"
"Iya benar, aku baru tau kalau ibu itu memiliki anak."

Kemudian mata pak irfan menatap mata pak vian. Tatapan mata pak irfan menyatakan "Jangan jangan". Kemudian dengan sigap nya mereka berlari ke arah rumah itu. Mencoba membuka engsel pintu depan rumah itu. Namun nihil. Akhirnya mereka mendrobrak pintu itu. Dan ya mereka berhasil.

Mereka berpencar mencari informasi. Dan benar sekali, ini adalah rumah seorang ibu ibu yang sempat menghilang. Dulu mereka di tugaskan untuk memecahkan kasus itu. Namun sayang kasus mereka harus di tutup. Karna mereka ber2 sama sekali tidak bisa menemukan informasi apapun tentang hilang nya ibu ini.

Ketika pak irfan mulai memperhatikan setiap sudut rumah. Dia melihat salah satu foto yang shdah berdebu. Foto ibu dan anak. Dan ya apa yang menjadi dugaan pak irfan ternyata benar. Rahma adalah anak ibu itu.

"Heh irfan !! lihat ini !!"

Lamunan pak irfan buyar, kemudian dia melihat ke arah pak vian, pria itu sedang jongkok memperhatikan salah satu lantaikayu. Kemudian dia mendekati pak vian.

The secret of silence.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang