#07 Hari itu

86 13 0
                                    

Aku masuk ke dalam ruangan rahasia ku, menaruh 1 mata, sepasang telinga, dan kemaluan. Yaa itu adalah milik lia, sungguh menyenangkan koleksi ku bertambah, hanya saja matanya sudah rusak 1, jika tidak itu akan sangat menyenangkan, sepasang mata dan telinga baru hahahaha..
Aku mulai berjalan menuju foto foto yang akan ku jadi kan mangsa, ku lihat lalu ku ambil pulpen, ku coret 1 foto itu yaa itu adalah foto maulia, dan sisanya akan menyusul haha.

.

Pagi ini aku sarapan dengan makanan yang sangat enak, aku memakan daging lia, kau tau? daging nya sangat enak hahaha.
Aku mulai ketagihan dengan daging manusia, aku tak tahan jika harus menunggu pulang sekolah untuk memakannya lagi, akhirnya aku putuskan membawa bekal ke sekolah, dengan lauk daging maulia.

Aku berangkat dengan riang gembira, aku memasuki kelas, yaaa dan anak anak masih sibuk dengan menghilangnya maulia, hei? kalian bodoh? maulia ada disini, di dalam kotak bekal ku, dan di dalam perut ku hahahaha..

Entah mengapa hari ini perut dan hasrat ku sedikit susah untuk di kendalikan, sungguh aku sudah terlalu kecanduan dengan daging manusia, ouh aku mohon jangan biarkan sifat ku terlihat oleh orang orang bodoh ini. Perut ku terasa amat sakit, aroma daging lia dari dalam kotak nasi begitu membuat ku bergairah. Sungguh aku menginginkan yang lebih dari ini, aku ingin segera memakan daging itu, aku tak bisa untuk menahan nya.. Aku mohon cepatlah bel istirahat berbunyi, aku sudah tidak tahan.
Aku memegangi perut ku, tak lama kemudian muncul lah guru pkn kami, yaa guru ini sangat menyayangi ku, menganggap bahwa aku ini seseorang yang "kurang", yah aku anggap itu sebuah kebodohan darinya.

Tak lama dia melihat ke arah ku

"Mba dinda? itu kursi di sebelah ny siapa??"
"Ngga ada bu" kata dinda
"Trs knp rahma di belakang sendiri? kan bisa di sebelah mu, Rahmaa maju ma sini sebelah dinda"

Aku melihat tatapan dinda mulai malas, aku tau ia tak mau duduk bersama ku, tapi guru itu memaksa aku untuk maju, jadi aku maju untuk duduk di sebelah dinda. Ah sial !! aku sudah kecanduan daging manusia, perut ku dan hasrat ku terus bergejolak minta makan, namun aku tak bisa memakan makanan manusia, yang bisa ku makan hanyalah daging mentah. Aku memegangi perut ku, namun guru itu terus memperhatikan ku, dia menyangka aku sakit.
Dia mendatangi ku, dan mulai jongkok di sebelah ku.

"Rahma kenapa? sakit kah??"
Aku diam.
"Apanya yang sakit? perut nya kah? iyaa?"
Lagi lagi aku diam.
"Adaa yang bawa minyak kayu putih?" tanya ibu itu
"Zahra bu" kata icha
"Mana mba zahra?"
Zahra pun memberi minyak itu kepada guru, guru itu mulai mengoles minyak itu di perutku.
Hey, aku tidak sedang sakit. Bau mu membuat ku ingin memangsamu!! pergilah!!
Guru itu terus mengoles sambil berkata
"Anak kayak gini jangn di jauhin, justru anak kyk gini di temenin, di rangkul, ya mba zahra?"
"hehe iya bu" jawabnya sambil tersenyum paksa.
"Anak kurang kayak gini, jngn di olok olok, kalo nanti kalian punya anak kurang, trs di olok olok gimana? mau?"
"Ngga bu" jawab mereka serempak.
Aku meremas perut ku dengan kuat, aku lapar !! bau mu membuat ku semakin ingin melahap kepala mu !! ish !! pergilah !!
"Rahma? mau ke wc kah nak? yauda ke wc aja, mba zahra? temenin rahma ke wc"
"iya bu" kata zahra sambil mendatangi ku dengan keterpaksaan.
"Ayo ma"
"Uhh mba zahraa" ejek ingga
"Ayo mba zahra di antar adek nyaa" kata icha
"Mba zahra lagi nganu adek nya" kata nisa sambil tertawa.

Aku diam, sambil berjalan ke wc sekolah.
Setelah sampai, aku masuk di tunggu zahra di depan wc. Hati ku berkata terus berkata

Untuk kesekian kali..
Aku menahan hasrat ku..
Aku terlihat aneh di depan mereka..
Namun aku harus tetap bersembunyi...

Terdengar suara ketukan dari luar toilet.
Aku masih terdiam menunduk sambil menahan hasrat itu..
Sungguh memuakan.

"Rahma?? rahma?? wey keluar, udah selesaikah??" kata zahra

Ya dia adalah ketua kelas di kelas ku, karna itu dia mengantar ku, jika tidak dia tidak akan peduli dengan ku, dan terus mengejek ku, seperti anak anak di kelas ku.
Kelas di yang di mana isinya hanyalah orang" yang suka mengejekku.
Orang" yang menganggap ku aneh.
Aku benci mereka. Tapi aku tak ingin mereka tau yang sebenarnya.
Mereka akan tau satu persatu, hanya saja rahasia ku akan terus menjadi rahasia, karna mereka yang tau sudah merelakan tubuh ny untuk menjadi santapan ku, lia contohnya.

Ketukan itu terdengar lagi
"Rahmaa, udah kah?? keluar kalo udah, banyak yg ngantri ini nah"
Aku tetap menunduk diam.

Zahra Pov.

Ku ketuk pintu wc, namun tetap tidak ada jawaban dari rahma.
Aku bingung, ku intip bolongan kecil di pintu, kulihat dia sedang berdiri sambil menunduk, tak melakukan apapun.
Bulu ku bergidik ngeri, aku berlari ke arah kelas, lalu membertiahu guru.

"Bu, rahma nda mau keluar dari wc, saya udah ketokin tetep ngga mau bu" ucap ku, anak anak terdiam, dan terus bertanya kepadaku apaa yang terjadi.

Aku berjalan menuju bangku ku ketika guru itu keluar kelas.
"Eh ra kenapa?" kata ingga
"Iya ra kenapa rahma?" tanya icha
"Nda mau keluar, aku tungguin dia lok di depan wc, trs kok lama betul nda keluar keluar, trs ku ketokin ku bilang rahma udah kah? nda jawab dia, trs ku intip lok dari ituu bolongan kecil, dia berdiri sambil nunduk, aku bingung lah, mana itu banyak yg ngantri kan, yauda ku tinggal aja" jelas ku.
"Jangan jangan tekeluar di celana lagi" kata nisa sambil tertawa
Aku, ingga, dan icha juga ketawa.
"Nda bab dia nis, cmn diem aja" kata ku.
"Ih ngapai dia?" tanya icha dengan muka terheran heran.

Rahma Pov.

Aku terus menahan hasrat bodoh itu, tak lama terdengar ketukan pintu, tapi bukan dari zahra melainkan dari ibu guru.
Dia mengetuk sambil memanggil namaku, aku mau keluar namun perut ku lapar sekali ingin menghabiskan seluruh manusia di sekolah ini.

Aku tetap diam menunduk, tak ingin keluar, hingga bel istirahat.

Akhirnya guru itu menyerah dan meninggalkanku.

.

Bel istirahat berbunyi, aku keluar wc, banyak mata memandangku aneh, yah aku sudah terbiasa, aku tetap jalan sambil menunduk menuju kelas ku.
Kelas ini sepi, aku duduk di bangku ku, lalu membuka kotak nasi yang berisi daging maulia, Humm!! bau nya sangat enak !!

Aku melahap dengan rakus, rasanya kebahagiaan ku muncul bersamaan dengan ku makan daging mentah ini.

Tak lama muncul lah hanin dengan makanan di tanganya memasuki kelas.
Ah !! dia mengganggu ku !! aku masih ingin makan !! sial !!
Ku lihat dia asik makan tanpa memperdulikanku, sambil menunggu teman teman ny memasuki kelas.
Aku juga berusaha tak memperdulikannya, akhirnya aku melanjutkan makan ku.
Tak lama muncul ayuni, dinda, dan avifah.
Duduk di bangku mereka sambil makan, keheningan tercipta, hingga hanin memecah keheningan tersebut.

"Eh din, ni, pah, nyium bau daging mentah ngga si?? bau njir" kata hanin dengan muka kecut nya
"Eh iya lo" kata dinda
"Ih iyaa, bau apa ini" kata avifah
"Kayak bau amis gtu ya din" ujar ayuni

Mereka menatapku. aku menghentikan makan ku.
Sial, sepertinya mereka mulai mencurigai ku.

. . . . . . . . . .

GIMANA? NGEBOSENIN NGGA??
PLIS DONG JNGN KAYAK HANTU GTU...
CMN NUMPANG BAJA.. PLISS BANTU AUTHOR...
VOTEE TINGGAL KLIK BINTANG DI UJUNG KIRI PLISSSS...

PLISSS...

The secret of silence.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang