#09 Rasa Itu

61 13 0
                                    

Pagi ini, aku berangkat sekolah seperti biasanya.
Aku menunduk sepanjang jalan, hingga tiba di depan pintu, hanya saja hari ini di depan pintu aku berpaspasan dengan renaldy, ku amati dari bawah hingga ke atas, raut wajahnya berubah ketika melihatku. Tubuhnya bergetar kuat, matanya memancarkan ketakutan yang luar biasa, hanya kita berdua di situ.

"Jangan takut, aku takkan menyakiti mu jika kamu bisa menjaga omonganmu" ucap ku memecah keheningan di antara kita.

Tak lama datanglah ayuni, dia sempat terdiam melihat kita, dan kebingungan apa yang terjadi, lalu aku segera masuk. 1 hal yang aku tau, mereka mempunyai hubungan khusus. Aku duduk di bangku ku, memerhatikan mereka, tampak ayuni menggenggam tangan renaldy dan terus bertanya ada apa, namun renaldy selalu menjawab tidak ada. Aku tersenyum dalam diam Anak yang pintar !.

.

Siang ini guru, polisi, dan orang tua hanin masih mencari tahu tentang kejadian kemarin, mreka masih menyelidiki kasus tersebut. Seharian kami tidak belajar, karna terus di introgasi oleh polisi, tersangka nya adalah renaldy. Yahh ku lihat dia dari sini, tubuh nya selalu bergetar ketakutan setiap di tanya, dan di samping nya selalu setia menemani, yaa itu adalah ayuni, kekasihnya.

"Apa yang kamu lakukan setelah pertunjukan selesai renaldy?" tanya polisi

Aku memincingkan mataku, dan menajamkan indra pendengaranku, untuk mengetahui apa yang akan di katakan renaldy, suasananya sungguh mencengkam.

"E em a-anu, s-saya gak tau p-pak." ucap renaldy gugup

Polisi itu menggebrak meja, dan membentak renaldy.

"Renaldy !! selagi saya dan tim saya tidak kasar, bisakah kamu menjawab dengan benar!?! jika tidak kamu bisa saja kami putuskan sebagai pelaku !! karna semua berkaitan dengan mu !!" ucap polisi itu.

Ayuni terus menguatkan renaldy, hingga akhirnya renaldy mulai bercerita.

"Pak? saya ngga tau, setelah saya selesai pertunjukan, saya meninggalkan ruangan belakang panggung dan menaruh samurai saya di pinggir ruangan. Ya memang saat itu hanin meminta bantuan saya untuk melepas kostum nya, namun saya tidak memperdulikannya, dan segera meninggalkan dia. Bukan saya yang menebas kepala dia." jelas renaldy

Polisi memanggut manggutkan kepala nya, lalu bertanya lagi

"Saat kamu meninggalkan ruangan, siapa saja yang berada di dalam ruangan?"

Semua terfokus menunggu jawaban renaldy. Renaldy terdiam, tampak raut wajahnya menunjukkan kegelisahan. Namun aku suka tatapan itu, dia sungguh menggemaskan.

"Jawab nak, ibu butuh informasi dari kamu" ujar ibu hanin yang sendari tadi menangis tak karuan.

"Oh ya? habis renaldy sma hanin kan yang tampil rahma" ucap ayuni secara tiba tiba.

"Oh iya, rahma"
"Jngn jngn dia lagi"
"Kan dia juga yg megang kepala hanin"

Sial ! ayuni membeberkan semuanya dengan kepintaran nya.
Semua mata tertuju ke arah ku, fuck !
Ku tatap mata ayuni, tatapannya tajam ke arahku, ku lihat renaldy tertunduk di sana.

"Rahma? sini nak" ucap ibu hanin
Aku berjalan ke sana dengan kepala tertunduk, aku duduk dan mulai menatap mata polisi itu.

"Siapa yang menebas kepala hanin?" tanya polisi itu
Aku hanya terdiam.
Sekali lagi polisi itu bertanya "Siapa yang menebas kepala hanin?"
Aku menggelengkan kepala ku.
"Apa tidak ada kata yang lebih jelas nak? ibu mohon, ibu butuh informasi" ucap ibu hanin sambil menangis.
Aku tetap terdiam.

"Ya sudah, biar saya sama tim yang akan menyelidiki, ibu dan bapak tenang, saya akan segera menemukan pelakunya" ucap polisi itu kepada orang tua hanin.

Mereka meninggalkan kelas.
Aku menatap ayuni dan renaldy. Ayuni menatapku balik. Sungguh. Aku ingin menghancurkan hubungan mereka. Sungguh. Entah mengapa aku merasa renaldy adalah milikku. Aku tersenyum dalam diam, lihatlah apa yang akan ku lakukan, tersenyum lah kalian berdua. Dan lihat siapa yang akan tersenyum di kemudian hari.

.

Malam ini, aku berjalan menusuri malam dengan hodie merah yang biasa aku pakai, menutup kepala ku dengan penutup hodie, berjalan menunduk di sepanjangan malam.
Tak sengaja setelah aku menutup mata untuk menghirup udara segar di malam hari, kaki ku tersandung akan sesuatu.
Aku merasakan sakit di lutut ku, aku mencoba berdiri dan tiba tiba ada tangan yang membantu ku untuk berdiri sambil berkata

"Maaf ya, ngga sengaja"

Aku terdiam, seperti mengenal suara ini.

Aku berdiri dan menatap wajahnya, dia sedang memperhatikan apakah aku terluka atau tidak, ya aku kenal dia, seorang laki laki tampan yang akan segera menjadi milikku. Aku tersenyum, dia menatap mata ku, kami bertatapan, dan seketika raut wajahny berubah ketakutan. Ouh aku benci itu. Aku ingin dia menatapku sama dengan dia menatap ayuni.

"Ada apa dengan tatapanmu?" tanya ku
Dia gemetar hebat.
"Takut? hm jangan takut, aku akan menjaga mu agar kau tak masuk penjara."
Dia tersenyum, menaruh harapan.
"Tapi ada syaratnya" sambungku
"A-apa?" tanya nya
"Kau harus menjadi kekasihku. Kau harus memperlakukanku seperti kau memperlakukan ayuni. Kau harus menjauhi nya. Bisa?"
Dia tampak kecewa, raut wajahnya mengatakan ingin menolak.
"Jika kau menolak, kau akan masuk penjara, dan di sel kau akan mendapat paket dari ku, mau tau apa isinya? kepala ayuni." kataku sambil tersenyum devil.
Dia ketakutan, mau tidak mau dia harus menerima.

Renaldy Pov

Malam ini aku terduduk di kursi pinggir jalan, memikirkan kehidupan ku kelak.
Aku tak pernh menyangka, seorang rahma yang diam, yang satu sekolah berfikir bahwa dia adalah anak yang 'kurang' ternyata adalah psikopat berdarah dingin.
Aku mengacak rambutku frustasi.

" Aaaaa !!! bagaimana ini !!!" teriakku

Aku menyenderkan badan ku di kursi, lalu meluruskan kaki ku di tanah, tak lama aku merasa ada seseoarang yang tersandung oleh kaki ku. Aku terkejud dan melihatnya, dia terlihat kesakitan, aku membantu nya.
Aku meminta maaf, dan memperhatikan apa kah dia terluka atau tidak.
Lalu ketika aku menatap mata nya. Sial ! rahma ! aku gemetar aku sungguh takut, bagaimana jika dia membunuh ku disini? aku masih punya cita cita menikahi ayuni.

"Ada apa dengan tatapanmu?" tanya nya tiba tiba
Aku gemetar hebat, aku terus berfikir apa kah aku salah? ohh no !! aku benci !
"Takut? hm jangan takut, aku akan menjaga mu agar kau tak masuk penjara." ucapnya lagi
Aku tersenyum, berharap dia akan melepasku kali ini.
"Tapi ada syaratnya" sambungnya
"A-apa?" tanyaku gugup
"Kau harus menjadi kekasihku. Kau harus memperlakukanku seperti kau memperlakukan ayuni. Kau harus menjauhi nya. Bisa?"
What the fuck !? kekasihnya? apa dia gila? hei !! psikopat ini memiliki otak kan?! aku memiliki gadis !!
"Jika kau menolak, kau akan masuk penjara, dan di sel kau akan mendapat paket dari ku, mau tau apa isinya? kepala ayuni." katany sambil tersenyum.
Ah sial ! plis ku mohon jangan bunuh ayuni ! jangan dia ! ku mohon aku menyayangi nyaa ! Apaa yang harus aku lakukan !! aku sangat mencintai ayuni, aku tak ingin membuat dia sakit karna aku bersama rahma ! tapi aku harus melakukan ini ! Ayunii !! sayang !! pliss maafin aku !! ini buat kitaa !! aku janji, setelah aku lepas dari dia, aku akan nepatin janji ku untuk terus bersama mu !!
Aku mengangguk ragu.
Dia tampak tersenyum bangga.

.

SEGITU AJA YA GUYS? KELANJUTANNYA TUNGGU AJA...

JANGAN LUPA VOMENT !!

The secret of silence.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang