Dinda dan okta turun setelah menaiki kora kora.
"Wuhh seruuu coyy" kata dinda
"Din sek din, tak ke belakang sek"
"Yowes, ojo suwi suwi"
"Yoo"Dinda hanya berdiri di situ menunggu okta kembali. Tak lama datanglah ayuni dan renaldy mendatangi dinda, mereka bergandengan tangan bercanda ria, sambil memakan caton candy.
"Loh? ngapain din?" tanya ayuni
"Ha? nunggu okta, mau ke belakang tdi dia katanya"
"Ati ati din, ada wewe wewe" jail renaldy
"Ihhh renaldy naahh !!! nda usah kaya gtu cobaa!!" kata dinda berteriak, membuat semua mata tertuju padanya.
Ayuni dan renaldy hanya tertawa melihat kelakuan aneh teman nya itu."AAAAAAAAAAA !!!!!!!!!"
Suara melengking itu bersumber dari rumah hantu, sontak semua mata tertuju pada rumah hantu. Zahra dan rohim yang sedang berkelahi pun seketika berhenti, fokus semua orang teralihkan. Awalnya mereka semua berfikir mungkin itu teriakan salah aatu pengunjung yang kaget melihat hantu, namun sepertinya tidak, itu terlalu berlebihan.
Semua berlari ke arah rumah hantu. Beberapa staf pasar malam memasuki rumah hantu, bahkan beberapa hantu samaran terlihat lari terbirit birit keluar dari wahana.
Tak lama kemudian, para staf dan beberapa pengunjung keluar dari pintu depan."Din? yang lainnya bukannya masuk sini ya?" tanya ayuni
"Iya ni" jawab dinda
"Loh iya kah? trus ini manaa mereka??" sambung zahraTak lama kemudian, icha, nisa, dan ingga keluar dari wahana. Di belakang nya terlihat para staf dan okta membopong avifah dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Darah terus mengalir deras dari lehernya, kulit lehernya sudah terpotong sudah teriris.
Teman teman nya mendekati avifah. Raut wajah bingung, sedih, terkejut, semua campur aduk. Seakan mereka tidak bisa hidup damai.
Salah satu staf sudah menghubungi polisi dan ambulance. Tak lama terdengar suara ambulance, avifah di bawa ke dalam untuk mendapatkan pertolongan pertama. Dinda, ayuni, renaldy, zahra, dan rohim ikut menaiki ambulance. Sedangkan ingga, icha, nisa, dan okta mereka harus menjadi saksi atas kejadian ini.
"Permisi, Bisa ikut saya masuk ke dalam mobil?" kata polisi
Mereka pun memasuki mobil, saat hendak masuk ke dalam mobil, okta melihat bayangan di balik pohon. Namun ia tak sempat melihat dengan jelas karna disana sangat gelap.
Rumah Sakit.
Avifah di bawa ke dalam ruang gawat darurat, dia kehabisan banyak sekali darah. Teman teman nya sangat ketakutan.
"Ya allah" kata dinda risau
Tak lama datanglah mas nya dinda.
"Din? itu teman mu kenapa??" tanya nya
"Gtauu mas, dia kan lg di dalam rumah hantu, trs ada yg teriak kenceng, pas udh gtu keluar keluar dia udah gtu" jelas dinda
"Hem yaudah, doain aja yg terbaik. Mas aja yg ngurus administrasi nya"
"Iya mas makasih.Kantor Polisi
Mereka ber4 sudah duduk di dalam ruangan. Para polisi sedang mengurus sesuatu yang entah apa.
Tak lama salah satu polisi datang menghampiri mereka. Polisi ini merupakan polisi yang juga menangani kasus peneror di sekolah mereka.
"Kalian lagi, masih ingat saya?"
"Masih pak" jawab icha
"Oh ya saya belum memperkenalkan diri, saya irfandi prabangkara, panggil saja pak irfan."Mereka hanya mengangguk, kecuali okta dia tak mengetahui apapun.
"Ya, jdi gimana ceritanya? bisa tolong ceritakan dengan deatil?"
Mereka menatap satu sama lain.
Flashback on.
"Ih kok serem ya, ah nda berani aku masuk" kata avifah
"Nahh, samaaa. Udah pah kita cari mainan lain aja pah" kata icha
"Ihh gpp, orang hantu nya boongan aja kok" ujar nisa
"Makanya tuh, ayo dah? seru ini. Biar ada tantangan nya" sambung ingga
"Kamu nda takut kah ngga" tanya avifah
"Takut" jawab ingga santai
"Udah ah ayooo" kata nisa sambil mendorong teman teman nya yang ketakutan ini.Di dalam, avifah selalu berpegangan kepada ingga. Menyembunyikan badan nya di belakang ingga.
Saat hantu muncul pun, dia selalu menutup matanya dan berteriak. Sambil istighfar.
Kemudian mereka ber4 di bingung kan oleh sebuah cabang, di dalam sini ada persimpangan. Mereka tak tau harus memasuki yang mana.
"Ih kita ke mana?" tanya icha sambil brbisik
"Udh kita ke kanan aja ayo" jawab nisa juga berbisikTapi karena ingga dan avifah terlalu sibuk memperhatikan di belakang mereka. Mereka tak tau kemana Icha dan nisa pergi.
"Ih pah mereka kemana?" tanya ingga
Pipah hanya menunjukan ekspresi takut nya. Di saat ingga tengah memperhatikan sekeliling untuk mencari tahu keberadaan icha dan nisa. Tiba tiba saja avifah di tarik ke tikungan kiri. Ingga sangat terkejut dia pun berlari menelusuri lorong itu.Sampailah dia di sebuah ruangan, di ruangan itu terdapat sebuah kaca, dia hanya melihat kegelapan. Tak lama kemudian, dia menemukan avifah tergeletak di dalam nya. Dia berlari kearah pipah dan panik. Tak lama datanglah icha dan nisa, karna icha terkejut icha pun berteriak sangat keras.
Flashback off
"Pas kita tau kita kepisah, saya sama icha coba buat nyari mereka. Makanya kita bisa ada disitu. Trus ga lama icha teriak, okta dateng buat nyelametin." kata nisa
"Emm seperti itu. . ." kata pak irfan sambil mengangguk dan menulis sesuatu di kertas
"Okta? kenapa kamu bisa ada di situ?" tanya pak irfan lagi
"Saya bingung nyari wc pak, trus saya malah nyasar ke belakang rumah hantu. Jdi ya pas ada teriakan saya masuk. Trus ketemu" Jelas okta"hem baiklah. . terima kasih atas saksi ny. Sekarang lebih baik kalian pulang, istirahatin badan, baru jenguk temen kalian di sana."
Mereka hanya mengangguk lemas.
.
TNF.
GIMANA GIMANAA?? SIAPA SIH PELAKUNYAA???
JANGAN LUPA VOMENT YAW ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of silence.
RastgeleTak semua yang kamu lihat itu sesuai dengan yang kamu fikirkan. Berhati hati lah, kematian selalu mengincarmu. Bahkan dari orang yang kau anggap remeh dan tak penting. -R