#.24 Terbongkar

48 9 0
                                    

Polisi dan tentara mengejar seseorang tersebut.
Pak irfan mendatangi pak vian yang terbaring di lantai, dan membantu pak vian untuk berdiri.

"Kok kalian ada di sini??" tanya  pak vian
"Iya tadi kita denger suara lolongan anjing, trus kita ikutin." jawab pak irfan
"Ohh"

Kemudian renaldy memasuki gubuk itu, di ikuti oleh pak irfan dan pak vian. Di tempat itu, banyak sekali tengkorak manusia, beberapa pajangan tentang organ tubuh, dan beberapa bercak darah.

Mereka berpencar, mencari tau apa saja petunjuk yang bisa mereka dapatkan.

Pak vian mengelilingi ruangan, dan melihat pajangan pajangan organ manusia.
Pak irfan mendekati meja, matanya beredar mencari petunjuk tentang peneror ini. Mata nya berhenti di sudut meja, dia melihat beberapa sesajen, pak irfan mendekati sesajen itu, dan betapa terkejutnya dia setelah melihat sebuah foto di sesajen itu. Dia pun mengambil foto itu, dia melihat ingga sedang berbaring di tempat tidur dengan badan yang diikat, dan beberapa bercak darah ada di baju nya. Bahkan di sesajen itu ada setetes darah ingga. Pak irfab tidak tau apa mksudnya, namun pasti ini ada hubungannya dengan keadaan ingga selama ini.

"Pak liat ini" kata renaldy
Renaldy mendekat ke pak irfan dan memperlihatkan tulisan tangan yang berada di atas kertas. Kmudian pak irfan dan pak vian membaca kertas kertas itu.

"Hai. kau tau siapa aku? aku yang membunuh teman teman mu, dan aku juga yang terus terusan meneror kalian, tapi kenapa kamu yang di tuduh? haha gadis malang."

"Tidak ada. Aku hanya membenci manusia."

"Jangan samakan aku dengan makhluk makhluk sialan itu."

"Aku bisu."

"Hanya saran. Jangan membuat pemikiran sendiri tentang kehidupan ku. Dan jangan sok tau."

Mereka saling menatap.

"Kemarin ingga sempet kaya gumam gtu, dan bener apa yang dia gumamin, dia bilang kalau peneror ga suka manusia, trus dia bilang peneror juga bisu. Berarti ini percakapan mereka berdua selama ingga di sekap." jelas renaldy

"Iya kamu benar, berarti kita hampir menemukan peneror itu." kata pak irfan.

Tak lama kemudian, salah satu polisi memasuki gubuk itu. Dengan nafas yang tersengal sengal ia mencoba  memberitahukan sesuatu.

"Maaf pak, kami tidak bisa menemukan dia. Dia seperti menghilang saat keluar hutan. Kami sudah mencari kemana mana, namun kami tidak bisa menemukan dia di manapun." jelas polisi itu

"Hem baiklah. Renaldy? jangan beri tahu siapapun tentang ini. Berjanjilah sebagai lelaki sejati." kata pak irfan

Renaldy hanya mengangguk.

.

Avifah telah keluar dari rumah sakit, badan nya masih lemah namun ia terus bersikeras bahwa dia tidak apa apa.
Jadi teman teman nya tidak bisa melakukan apapun selain menuruti nya.

"Wehh pipaahh, dah sembuh kah??" heboh rohim setelah mereka ber7 masuk kelas.
"Wes waras??" tanya okta
"Durung taa" jawab dinda
"Loh? piyee to"
"Yo ngono"
"Belum sembuh total kok udah masuk sih?" tanya renaldy lagi
"Banyak tanya kam anak anak nya ni eh, munyak" kata zahra kesal
"Lohh ra, org nanya keadaan temen masa  ga boleh, kenapa? cemburu kahh??" jawab rohim sambil menggoda zahra
"Ihh apaa sihh kamu tuhh !!" teriak zahra
"Pergi sana nahh pergiii!!" teriak zahra lagi

Mereka hanya tertawa melihat tingkah laku zahra dan rohim yang terus bertengkar.

Tak lama kemudian wali kelas mereka memasuki kelas. Membuat murid murid kaget.

"Ada yang tau rumah nya rahma?"
"Nda adaa bu" jawab anak anak
"Astaga, udah berapa lama dia ga  pernah masuk??"
"Banyak bu banyak, berbulan bulan mungkin" jawab rohim
"Yaudah makasih"

Kemudian wali kelas mereka meninggalkan kelas.

"Rahma tuh kemana sih?" tanya icha
"Makanya tuh" sahut nisa
"Ih soal lia sama hanin itu gimana? itu kan rahma yang bunuh, apa kita ga kasih tau pak irfan??" tanya ingga
"Ih iya, kasih tau aja yok? biar di cari tau sama pak irfan. kasian juga keluarganya mereka" kata dinda
"Iyaa  din, nanti dia ganggu aku sama renaldy lagi" sambung ayuni.

Mereka hanya tertawa melihat ayuni yang masih dendam karna rahma sempat mengancam renaldy.

Tak lama kemudian, pak irfan memasuki kelas.

"Pagi anak anak" sapa pak irfan
"Pagi paakk" jawab anak anak serempak
"Saya mau bicara dengan ingga dan avifah, bisa??"
"Saya pak?"
"Iyaa, ayo ikuti saya"

Kemudian ingga dan avifah mengikuti pak irfan ke kantor guru.

"Silahkan duduk"

Mereka pun duduk.

"Ada apa pak?" tanya ingga
"Ceritakan apa yang kamu tau, ceritakan semuanya saat kamu di sekap. Bisa?"

Ingga tampak terkejut. Tapi hati nya sama sekali tidak takut untuk mengatakan itu.

"Bisa."

.

TNF.

HAYOO LOHHH :V

WKWKW VOMETT YAWWW


The secret of silence.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang