M.W 6

3.4K 252 0
                                    

Dua tahun kemudian.

Tak terasa waktu bergulir sangat lah cepat. Kini Baekhyun sudah menjadi mahasiswi Universitas Kedokteran sesuai keinginan nya dan Kedua sahabat nya memilih untuk bekerja karena menurut mereka 'Kebutuhan ku banyak. Aku perlu mempercantik diri. Membeli beberapa pakaian, tas, hingga sepatu bermerek ternama' yah, kira-kira seperti itu lah pemikiran mereka kurang lebih.

Kini Baekhyun tengah membaca buku panduan tentang penyakit-penyakit yang ditemani sebuah musik menggunakan earphone favorit nya. Ia fokus mempelajari setiap kata-kata yang ia baca. Saking asiknya membaca, ia tak menyadari bahwa dosen yang akan memberi nya materi tersebut sudah lebih dulu masuk kelas dan sudah memberi kan sebuah materi.

Dengan terburu-buru ia melangkah menuju kelas, ia menabrak seseorang.

Brugh..

Baekhyun mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak. Baekhyun membola kan kedua mata nya karena terkejut.

"Kau?" tanya Baekhyun tak percaya dengan ekspresi melotot plus menganga.

Sementara di lain Negara, seorang namja tengah berusaha untuk menyelesaikan skripsi nya. Ia sedang menerangkan kepada dosen-dosen nya. Dengan sangat jelas dan biarpun singkat, ia sudah menjelaskan secara rinci materi yang ia bawakan.

Tak butuh waktu 1 jam, para dosen sudah memberinya standing applause bertanda bahwa murid nya sudah menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik tanpa membuatnya kecewa.

Kini Chanyeol sudah bernafas lega karena ia sudah menyelesaikan pendidikan nya dengan sangat baik. Chanyeol mengeluarkan ponsel nya untuk menelepon seseorang.

Sudah berkali-kali Chanyeol menelepon nya, tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya ia memilih untuk menelepon ibu nya.

"Yeoboseyo, chagi. Apa kabar sayang?" tanya sang ibu dari seberang sana.

"Aku baik eomma" jawabnya singkat.

"Ada apa sayang?" tanya ibu penasaran.

"Eomma, apa Baekhyun sedang mengunjungi rumah eomma?" tanya nya.

"Hari ini Baekhyun sedang ada ujian di kampusnya. Kenapa memangnya?"

"Tak apa eomma. Sudah berkali-kali aku menelepon nya, tapi tidak di jawab" jawabnya lirih.

Sementara di sebuah kantin Universitas Kedokteran Yonsei, terdapat dua orang berbeda jenis kelamin sedang duduk sambil menyantap makanan sesekali mereka mengobrol.

"Kau, apa kabar?" tanya namja tinggi berkulit putih, layak nya manusia albino.

"Aku baik. Kau?" tanya Baekhyun.

"Aku kurang baik, semenjak kau pergi tanpa kabar dari ku" ucapnya to the point sontak membuat Baekhyun makin merasa bersalah.

"Maaf kan aku Sehun-ah, aku tak bermaksud meninggalkanmu waktu itu" balasnya yang masih menunduk.

Namja tinggi yang berkulit putih itu bernama Oh Sehun. Dia mantan kekasih Baekhyun saat sekolah menengah akhir. Mereka berdua baru 6 bulan menjalin hubungan *masih hangat-hangat nya bukan?* . Mereka harus putus secara sepihak, karena perjodohan kurang jelas akibat kakek nya Baekhyun.

"Apa sekarang kau bisa menjelaskan kepada ku Baekhyun-ah?" tanya Sehun dengan tatapan intens kepada Baekhyun. Merasa di tatapan seperti itu, membuat Baekhyun makin tidak berani kembali menatapnya.

"Maaf kan aku Sehun-ah" ucapnya lirih, namun masih terdengar oleh Sehun.

"Aku akan memaafkanmu, jika kau memberiku sebuah alasan yang masuk akal" jawabnya yang sedikit melunak.

"Apa kau berjanji akan bisa memaafkanku?" tanya Baekhyun yang memastikan.

"Aku akan melakukan apa yang kau inginkan Baekhyun-ah" ucapnya dengan tatapan teduh nya.

Baekhyun pun akhirnya menceritakan semua nya. Dari awal ia dikenalkan oleh namja tersebut, saling mempertemukan kedua belah pihak, menentukan tanggal pernikahan, hingga akhirnya memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius. Baekhyun menceritakan nya secara detail tanpa ada yang dilebih-lebihkan atau di kurang-kurangin.

Baekhyun melihat manik mata Sehun yang terdapat sebuah kekecewaan. Baekhyun tahu akan membuat kekasihnya ups! mantan kekasih maksdunya, kecewa.

"Maaf kan aku Sehun-ah, maaf kan aku" ucapnya yang sedang menahan tangis.

"Tak apa Baekhyun-ah aku mengerti. Aku sudah memaafkan mu. Uljima" jawabnya dengan tangan terulur untuk menghapus setetes air mata di pipi Baekhyun.

"Gomawo Sehun-ah" balasnya dengan senyuman.

"Apa sekarang kita sudah menjadi teman?" sambungnya dengan mengerjapkan kedua mata nya. Dan itu membuat Sehun mencubit pipinya karena gemas.

"Aish sakit tau!!!" protes nya karena tak terima pipi gembul nya di cubit-cubit.

"Aigooo, uri Baekhie jinjja kyeopta" ucap Sehun.

Kini Baekhyun sudah menyelesaikan tugas kampus nya di perpustakaan. Hendak ia ingin berdiri, namun sebuah panggilan telepon membuatnya mengurungkan niatnya. Tanpa menunggu lama ia langsung mengangkatnya.

"Chan oppa" pekiknya girang karena ditelpon namja tampan miliki nya seorang.

"Kenapa baru menjawabnya, Baekhyun-ah?" tanyanya dari seberang sana.

"Mian oppa, tadi ada tugas dadakan" jawabnya yang sedikit berbohong.

"Baiklah. Oh ya, apa kau sudah dirumah?" tanya Chanyeol.

"Ini baru kana pulang" jawabnya yang sambil beranjak keluar perpustakaan.

"Apa kau tak merindukan ku?" tanya Chanyeol yang sedikit menggoda.

"Aku sangat merindukan mu, oppa" batin Baekhyun.

"Hey, kenapa diam eoh?"

"Oppa, aku akan pulang. Kau pun cepat lah pulang, aku sendirian" ucapnya yang langsung mematikan sambungan telepon nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#bersambung.

My Wedding (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang