M.W 14

2.6K 203 7
                                    

Tak terasa kandungan Baekhyun sudah menginjak 5 bulan. Ia tidak pernah mengidam yg aneh aneh seperti ibu hamil lain nya. Ia hanya mengidam ingin dibuatkan oleh Chanyeol jus strawberry, pancake strawberry, susu rasa strawberry, dan lain lain yg berhubungan dengan strawberry.

Chanyeol pun kini telah bekerja menggantikan ayah nya yg menjadi Direktur Keuangan sekaligus CEO diperusahaan baru yg telah ayah nya wariskan untuk anak bungsu nya itu.

Kini Chanyeol sudah rapi dengan pakaian santai nya. Ia cuti karena besok pagi akan melakukan penerbangan ke Singapura untuk mengadiri sebuah rapat penting peluncuran produk baru nya. Baekhyun pun sudah merapihkan seluruh pakaian Chanyeol kedalam koper untuk dibawa nya beberapa hari kedepan.

"Oppa. Kapan kau akan pulang?" tanya Baekhyun yg sedang melipat baju Chanyeol.

"Tidak tau sayang. Kemungkinan lusa" jawabnya yg baru selesai mandi.

"Oh baiklah" lirih Baekhyun.

"Nanti aku akan meminta Bibi Song untuk menginap disini selama aku pergi" jawab Chanyeol sembari mengelus pucuk kepala Baekhyun.

Pasalnya Baekhyun sangat takut ditinggal oleh Chanyeol barang sedetik pun. Karena waktu tiga bulan yg lalu, ia hampir kehilangan calon bayi nya akibat kakak tiri nya yg mencoba menjahati nya. Untung suami nya, Chanyeol, selalu sigap dalam memperhatikan dan menjaga Baekhyun. Ia masih trauma akan kejadian itu kembali terulang, jika Chanyeol tidak ada disampingnya nanti. Biarpun seluruh keluarga nya selalu siaga dan empat orang bodyguard untuk menjaga nya, kakak tiri nya masih bisa untuk mencelakainya.

"Kau kenapa melamun, sayang?" tanya Chanyeol yg sudah duduk dihadapan Baekhyun.

"Aku takut, oppa" jawabnya dengan menundukan kepala nya.

"Tidak usah takut sayang. Aku akan meminta Kai, Chen, Suho hyung, serta kepercayaanku si Jaehyun, memantau dan menjaga mu dari wanita licik itu" ucap Chanyeol berusaha menenangkan istri mungilnya.

Chanyeo pun memeluk tubuh mungil Baekhyun dengan erat. Tak lupa untuk memberika kecupan pada kening nya. Karena Baekhyun akan tenang, jika Chanyeol memeluknya serta mencium kening nya.

Sungguh sederhana bukan, keinginan Baekhyun? Itu lah, yg membuat Chanyeol semakin jatuh cinta serta sangat menyayangi istri mungilnya.

"Sudah yah, jangan menangis" ucap Chanyeol saat mengetahui baju nya sedikit basah.

Baekhyun pun langsung menyeka air mata. Ia tidak ingin membebankan pikiran Chanyeol karena tingkahnya. Ia pun sangat mencintai dan menyayangi suami tinggi nya itu. Ia selalu mengagumi setiap inci dari seluruh anggota tubuh yg Chanyeol miliki. Tak jarang, Baekhyun lebih agresif saat meminta nya untuk berciuman.

"Yasudah, oppa sekarang tidur ya. Besok kan harus bangun pagi" ucap Baekhyun yg sudah lebih dulu merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

Bukannya ikut berbaring disamping istri nya, Chanyeol malah mengambil laptop dan beberapa lembar dokumen yg ada diatas nakas nya. Ia mengotak atik dahulu ponselnya, seperti mencari nama kontak untuk ditelpon. Setelah dapat, ia pun langsung menelpon tanpa meninggalkan istri nya yg sudah tertidur pulas.

"Halo?" ucap Chanyeol.

"Ada apa Chan?" ucap seorang pria dari seberang telpon sana.

"Besok aku akan pergi ke Singapura. Aku mohon, untuk menemani dan menjaga istri ku yah, Hyung" ucap Chanyeol.

"Baiklah. Aku juga akan membawa beberapa asisten rumah tangga serta beberapa bodyguard kantorku" jawab pria itu.

"Terima kasih banyak, Hyung" ucap Chanyeol kpd pria itu yg diketahui bernama Suho a.k.a Kim Junmyeon.

Setelah terputus, Chanyeol pun kembali mengotak atik ponselnya lagi untuk kembali mencari nomor. Setelah ketemu, ia langsung menelpon nomor itu.

"Halo, Kai?" ucap Chanyeol.

"Ya, Hyung?" jawab Kai.

"Besok kau tolong kerumah bersama Kyungsoo, dan juga Luhan ya" ucap Chanyeol.

"Ada apa?" tanya nya.

"Besok aku akan pergi. Jadi, kau tolong jaga dan temani istri ku ya" ucap Chanyeol tegas.

"Baiklah, Hyung" ucapnya yg langsung mematikan panggilan telpon itu.

"Dasar bosah laknat!" ucap Chanyeol geram yg menatap layar ponsel nya, sesaat setelah Kai menutup nya.

Chanyeol pun kembali memeriksa file serta berkas berkas penting untuk dibawa nya besok pagi.

==*==

Sementara di Apartemen mewah tinggal lah seorang pria berkulit putih, bertubuh tinggi, serta berwajah datar sedang berendam didalam bethup nya dengan memejamkan kedua mata nya. Saat sedang menikmati ritualnya, poselnya berdering. Tanpa melihat nama si penelpon, pria itu langsung mengangkatnya.

"Halo?"

"Kau sedang apa, Pria albino?"

"Cepat katakan, atau ku tutup?!"

"Galak sekali! Santai sedikit bisa?"

"Katakan atau ku tutup?!"

"Baiklah, baiklah. Besok kau ada waktu tidak?"

"Ada apa?"

"Chanyeol hyung menyuruhku untuk menemani istri nya. Karena dia akan pergi ke Singapura"

"Tidak! Aku sibuk!"

"Ayolah! Aku ajak Luhan juga kok" goda nya.

"Baiklah. Jam berapa?"

"Siang saja. Skalian beli makanan dan minuman dulu" ucapnya dari seberang sana.

"Ok!" ucap pria itu yg langsung mematikan ponselnya dan kembali melanjutkan ritualnya untuk berendam.

==*==

Keesokan pagi nya Chanyeol sudah tiba di Bandara Incheon, Korea, menuju Singapura. Baekhyun tidak ikut mengantar, tetapi ia melakukan panggilan video dari awal keberangkatan nya dari rumah hingga sampai ke Bandara, tanpa ingin mematikan nya.

"Yasudah, Sayang. Pesawat nya sebentar lagi take off. Sudah dulu ya" ucap Chanyeol yg langsung mematikan ponselnya.

Sementara dirumah, Baekhyun sedang mencuci piring setelah melakukan panggilan video. Saat sedang membilas piring terakhir, bel pintu nya berbunyi, ia langsung mengahampiri untuk membukakan pintu.

"Selamat pagi, Nyonya" sapa wanita paruh baya itu dari luar rumah.

"Iya. Siapa ya?" tanya Baekhyun seramah mungkin.

"Saya yg tadi malam ditelpon oleh Tuan Chanyeol untuk menemani anda" jawab wanita paruh baya itu.

Wanita paruh baya itu mengenakan celana panjang hitam dan juga kaos tangan panjang serta rambut yg di cepol dan juga kulit wajah yg sudah sedikit berkeriput itu tersenyum ke arah Baekhyun.

"Oh yah masuk, Bibi" ucap nya yg mempersilahkan masuk.

"Terima kasih, Nyonya" jawabnya sedikit membungkuk.

"Tidak usah seperti itu Bibi. Panggil saja aku Baekhyun" ucap Baekhyun.

"Baik nyonya. Ah, eh, Baekhie maksud saya".

Baekhyun terkejut akan panggilan nama nya yg diubah oleh wanita tua itu. Namun sedetik kemudian, ia melemparkan senyuman manis ke wanita tua itu.

"Nama panggilan yg cantik" ucap Baekhyun. Kedua nya pun tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#bersambung.

My Wedding (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang