M.W 27

2.1K 168 1
                                    

Baekhyun merasa aneh dengan sikap Chanyeol yg memberi pengamanan ketat pada rumahnya.

"Oppa? Kenapa dirumah kita banyak penjaga seperti ini? Memangnya ada apa? Kenapa kau belum cerita?" tanya Baekhyun beruntun.

"Aku hanya khawatir padamu dan juga anak anak sayang"

"Coba cerita oppa. Jangan buatku takut"

"Jadi gini...." Chanyeol mencerita semuanya kepada Baekhyun serinci mungkin.

"Oh seperti itu. Kenapa dia masih jahat oppa? Katanya ingin meminta maaf padaku?"

"Makanya sayang, kita jangan terlalu mudah percaya pada seseorang hanya dari ucapannya saja. Siapa tau ucapan dengan hati nya berbeda, sama seperti sekarang ini"

"Baiklah oppa. Aku menurut apa kata mu saja"

"Sudah cantik, baik, telaten, penurut pula. Aku makin sayang deh" puji Chanyeol.

Rona merah pada pipi Baekhyun timbul dengan sendirinya setelah mendengar pujian dari sang suami.

"Kau makin cantik dengan rona merah itu Baek" goda Chanyeol.

"Aishh, kenapa senang sekali menggodaku oppa" kesal Baekhyun sembari menenggelamkan wajahnya didada bidang Chanyeol.

Sementara diluar halaman rumah ChanBaek, semua pengawal sudah berjaga. Chanyeol juga tak lupa memasang cctv yg bisa merekam gerakan serta suara, kalau kalau wanita licik itu nekat menghampiri rumahnya.

"Oppa, aku kasihan dengan Kai"

"Waeyo?"

"Kai kan meminta nya menjadi istri, tetapi respon Kyungsoo biasa saja"

"Aku tahu Kyungsoo orangnya sangat cuek dan jutek, tapi, kalo sekali nya dia sayang dia sangat peduli pada orang tersebut" lanjut Baekhyun.

"Memang nya Kai cerita apa padamu?"

"Iya, dia cerita kemarin malam sebelum acara pernikahan Luhan. Dia bilang kalau orang tua nya sudah menanyakan mana calon istri nya. Sedangkan, Kyungsoo sangat susah untuk diajak kesana"

"Kau kan dekat dengan Kyungsoo, kenapa kau tak bilang saja"

"Bilangnya bagaimana ya? Dia kan sangat sensitif soal pernikahan"

"Yah kau bilang saja padanya, kalau kau kasihan pada Kai yg masih hidup sendiri. Sedangkan semua sahabatnya sudah menikah dan memiliki anak"

"Pasti Kyungsoo mengerti, sayang. Kan dia sudah dewasa" sambung Chanyeol sembari mengelus rambut panjang Baekhyun.

"Oh gitu ya. Baiklah, aku akan bicara padanya" jawab Baekhyun.

.

.

.

Kyungsoo sudah berpakaian rapi. Ia mengenakan rok sebatas lutut dan blouse berwarna hitam. Rambutnya ia ikat seperti buntut kuda, dan riasan make-up yg sangat natural. Tak tertinggal tas selempangnya dan sneakers hitam favorit nya.

Tangannya gemetar dan sudah mengeluarkan keringat ditelapak nya. Perasaannya tidak karuan, ada rasa bahagia, sedih, gugup, khawatir, yg bercampur menjadi satu. Pasalnya hari ini ia akan dijemput oleh kekasihnya untuk menemui kedua orang tua nya di Ansan.

"Sayang, apa kau sudah siap?" ucap pria tersebut dari balik telpon.

"Sudah. Kenapa kau lama sekali? Perasaanku sudah tidak menentu ini!" kesal Kyungsoo.

"Bukalah pintu. Aku sudah didepan"

Dengan cepat, Kyungsoo membuka pintu rumahnya. Dan menampilkan pria tinggi, berkulit tan, dan wajah yg sangat tampan. Siapa lagi kalau bukan Kim Jongin atau Kai, kekasihnya Kyungsoo.

"Kau ini, aku sudah gugup tau. Perasaanku tidak enak"

"Tidak apa sayang. Aku yakin, Mama dan Papa akan menyukaimu"

"Apa aku bisa mempercayai mu, Kim Jongin terhormat?" ketus Kyungsoo.

"Percayalah padaku sayang. Ayo" ajak Kai.

Kyungsoo dan Kai sudah dalam perjalanan menuju Ansan, tempat tinggal Kai semasa kecil dulu. Kai lahir disana, dan menghabiskan masa kecilnya disana, sebelum akhirnya ia memutuskan berpindah ke Seoul seorang diri. Kedua orang tua Kai seorang pembisnis Acrylic yg sudah terkenal di daerah nya. Kai anak semata wayang dari keluarga Kim, maka dari itu kedua orangtuanya sangat overprotektif kepadanya tentang segala hal. Salah satunya tentang pasangan hidup Kai. Orangtua nya hampir menjodohkan nya pada salah satu anak dari rekan kerja nya, namun Kai menolak keras karena ia sudah memiliki Kyungsoo, kekasihnya saat ini yg sedang duduk manis disampingnya.

.

.

.

Sesampainya mereka didepan pintu rumah besar milik orang tua nya Kai, Kyungsoo mencengkram kuat lengan Kai.

"Tenang sayang. Mama dan Papa baik ko" ucap Kai menenangkan Kyungsoo yg terlihat gugup.

"Aku khawatir mereka tidak menyukai ku, Kai" ucap panik Kyungsoo.

"Tidak sayang, percayakan semua pada ku ya"

"Ayo. Tidak usah gugup ya" sambung Kai sembari menggandeng tangan mungil Kyungsoo.

Kai memencet bel pintu rumahnya dan seorang maid paruh baya membuka kan nya.

"Selamat siang Tuan Muda. Nyonya dan Tuan Kim sudah menunggu anda diruang tengah" ucap maid paruh baya itu.

"Terima kasih Bibi"

Kai Setia menggenggam tangan mungil Kyungsoo dengan kuat. Kyungsoo berjalan menuju ruang tengah dengan perasaan yg tak karuan.

"Ma, Pa. Aku pulang" ucap Kai.

"Oh sayang. Kemarilah" panggil Ny. Kim

"Ayo" ajak Kai pada Kyungsoo.

"Do Kyungsoo imnida" ucap Kyungsoo pada kedua orang tua Kai.

"Kai, ini kekasihmu?" tanya Tn. Kim

"Iya Pa. Nama nya Kyungsoo" jawab Kai.

"Umur mu berapa?" tanya Ny. Kim

"Saya baru berusia 21 tahun, Nyonya" jawab sopan Kyungsoo.

"Tidak usah panggil Nyonya. Panggil Mama saja"

Mama? Kyungsoo diperbolehkan memanggil Mama? Apa itu artinya ia diterima baik oleh keluarga Kai?

"Oh iya Mama" ucap Kyungsoo gugup.

"Tidak usah gugup, Kyungsoo. Kamu gadis baik baik, aku tahu. Kai sudah menceritakan semua tentangmu" ucap Ny. Kim

Kyungsoo mendongak menatap wajah cantik Mama nya Kai. Ia tersenyum manis kearah nya.

"Apa kalian sudah makan? Ayo makan siang bersama" ajak Ny. Kim sembari meraih tangah Kyungsoo menuju dapur.

Kyungsoo tersenyum penuh kebahagiaan ke arah Kai. Akhirnya ia bisa percaya sepenuhnya terhadap kekasih tan nya itu. Berkat dukungan Kai agar Kyungsoo bisa percaya diri, hasilnya ia bisa diterima baik oleh Keluarga kekasihnya. Kyungsoo beruntung memiliki Kai yg selalu mendukungnya dalam hal apapun.
.
.
.
.
.
#bersambung.

My Wedding (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang