Distance

3.2K 285 11
                                    

Jimin pov

“Aku memberimu jarak untuk membersihkan pikiranmu, aku tak masalah. Tetapi kumohon, kembalilah kerumah.”

“Aku memberimu jarak untuk membersihkan pikiranmu, aku tak masalah. Tetapi kumohon, kembalilah kerumah.”

“Aku memberimu jarak untuk membersihkan pikiranmu, aku tak masalah. Tetapi kumohon, kembalilah kerumah.”

Kata-kata itu terus berulang di kepalaku. Aku menggeliat di atas kasur dan menyugar rambut coklatku sambil menatap langit-langit kamar.

Sudah seminggu aku kehilangan kontak Yoongi hyung atau pulang kerumah.

Aku tinggal di apartemen Taehyung. Saat aku pergi meninggalkan hyung, aku menghubungi Tae dan berkata aku membutuhkan tempat tinggal sementara.

Dia tahu apa yang terjadi minggu lalu, aku dan hyung butuh ruang. Tetapi aku lebih membutuhkan banyak ruang daripada dia.

Kami semakin jauh tiap harinya. Aku hanya fokus sekolah dan hal lainnya.

Tiba-tiba aku mendengar ketukan di pintu. “Chim?” teriak Tae diluar kamarku.

“Masuklah.” Jawabku.

Dia membuka pintu dan berjalan kearah samping kasurku. “Apa kau merasa baik sekarang?” gumam Tae dengan nada yang khawatir.

Dia selalu bertanya apakah aku baik-baik saja atau tidak. Dia berbicara padaku dan aku merasa semakin baik, lalu memberiku beberapa lelucon untuk membuatku tertawa.

Aku senang dengan dia dan Jungkook, juga Jin hyung yang tau hal ini. Dia selalu khawatir kepadaku, dia memberiku saran yang baik saat aku curhat kepadanya. Aku butuh ketenangan dan selalu mendengarkan sarannya.

Aku tersenyum kepada Tae dan menganggukkan kepalaku sekali. Dia memelukku lagi “aku harap sekarang kau baik Chim. Kami semua sangat khawatir padamu. Kau jarang berbicara dan selalu melamun. Hampir seminggu kau begini semenjak kau pergi dari Yoongi hyung.”

Yah, Taehyung benar. Saat kami pergi kesekolah atau pulang kerumah bersama Jungkook, mereka selalu melihat aku lebih banyak berdiam diri di kamar dan jarang berbicara dengan mereka.

Aku tak bisa membuang perasaan ini jauh dari hatiku, karena ini hal baru untukku. Aku butuh waktu lebih banyak, waktu untuk berpikir.

“Aku tak tahu Tae. Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan, ini seperti bukan aku. Aku hanya ingin kembali seperti dulu tetapi aku takut Tae.” Aku menatap kearah Tae dengan tatapan yang sedih dan putus asa.

“Aku tahu Chim, aku tahu kau akan segera kembali. Kau perlu berpikir untuk membuat dirimu nyaman dengan pilihanmu.” Dia tersenyum kepadaku dan mengelus pelan punggungku, membuatku semakin nyaman dengan perlakuan Taehyung.

“Oh tunggu aku lupa. Yoongi hyung memberikanku surat ini untukmu, dia memberikannya di restoran milik Jin hyung saat aku mengantarkan beberapa file kesana.”

Dia menarik kertas putih dari sakunya dan memberikannya kepadaku lalu tersenyum kepadaku.

“Terima kasih Tae.” Aku balas tersenyum kemudian dia pergi meninggalkanku. Karena dia ingin pergi membeli sesuatu di toko seberang.

Aku menarik nafas dalam sebelum membuka surat itu.

Dear Jimin.

Aku minta maaf atas semua yang telah aku lakukan padamu. Aku tak tahu harus melakukan apa. Aku merasa kesepian dan sangat merindukanmu. Sudah 3 minggu kau tidak pulang kerumah. Aku harap kau  pulang. Kumohon Jimin, jika aku melakukan kesalahan kita bisa membicarakannya. Aku harap kau membaca ini. Kuharap kau baik-baik saja.

Yoongi

Saat aku membaca ini, aku merasa pipiku memanas dan air mata mulai menuruni pipiku. Aku menangis lagi hanya karena kau merindukannya. Dan aku mulai berpikir jika aku berbicara padanya, mungkin hal ini tidak akan terjadi.

“Jangan khawatir hyung. Aku akan mencoba untuk pulang kerumah, tetapi tidak sekarang. Aku butuh waktu untuk menemukan cara agar tidak menampakkan wajah kecewaku kepadamu jika aku mendengar kalau kau dan Hoseok hyung menjalani hubungan.”

Tbc






Plis, makin rumit.

ᴛᴇᴀsᴇ || ʏᴏᴏɴᴍɪɴ (ᴛʀᴀɴsʟᴀᴛᴇᴅ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang