Red Marks

4.4K 345 11
                                    

Jimin dan Yoongi makan dengan tenang, tetapi Jimin tahu kalau mereka sedang terbang di angkasa. Seperti pikirannya yang kembali mengingat ucapan Yoongi padanya.

"Aku akan menciummu lagi Jimin saat kita sudah selesai sarapan, baby."

Jimin menggelengkan kepalanya beberapa kalai dan melanjutkan makannya. Tetapi pikirannya tidak peduli padanya, jadi pikirannya selalu mengingat apa yang Yoongi katakan padanya barusan.

Saat mereka berdua telah selesai sarapan dan Yoongi bertugas untuk mencuci piring. Sedangkan Jimin bertugas membersihkan meja.

Jimin pov

Aku mendengar suara air yang berhenti mengalir dan beberapa suara langkah ke arahku, tetapi aku terkejut saat dua tangan melingkar disekitar pingangku.

Aku merasakan nafas Yoongi hyung di leherku dan berbisik ditelinga ku. "Kuberitahu, aku akan menciummu lagi." Aku berdeham dan menatapnya.

"A-aku kira ini hanya candaan?" aku membalas padanya, aku menatap matanya dan melihat tidak ada kebohongan di matanya saat mengatakan ucapan itu. "Tidak. Aku bukan kau. Kau tahu aku kan? Aku tak bercanda pada kata-kataku. Benarkan?"

Hyung semakin mengeratkan tangannya padaku, "Wahhh- apa yang harus aku lakukan padanya, ohh- tunggu, mungkin aku akan menggoda dia lagi hmm...." Aku kembali tersadar dari pikirannku saat merasa bibir Yoongi hyung padaku.

"H-hyung?!" aku berteriak padanya karena aku terkejut saat dia mencium bibirku. Aku melihat hyung tersenyum dan tertawa padaku. "Hahaha kau sangat lucu Jimin." Yoongi mencubit pipiku dan tersenyum.

Tetapi aku terkejut dengan apa yang dia katakan padaku. "Bolehkah aku menciummu lagi?" aku tak tahu harus mengatakan apa dan pada kenyataanya aku mengatakan 'ya' padanya.

Aku merasakan bibirnya pada bibirku yang basah dan berisiku, ciumannya sangat baik karena dia melakuakannya dengan perlahan dan manis. Aku merasa lidahnya menari didalam tubuhku dan berakhir dengan ciuman yang semakin kasar dan intense.

Dia melumat bibir bawahku dan aku mendengar bibirku mengeluarkan desahan dalam ciuman ini, dia mendorong tubuhnya semakin mendekat padaku. Dan tangannya sedikit melonggar karena tangannya yang besar mulai mengusap tangannya dipunggungku.

Saat lidah kami sedang bertarung siapa yang mendominasi ciuman ini, tapi aku tahu kalau dia akan memenangkannya dan aku akan kalah karena lidahnya. Kami ciuman begitu lama dan semangat dengan begitu kasar dan panas.

Kami mulai melepas ciuman ini tetapi dia mencium lehernya dan aku merasa terkejut karena sensasi baru yang dia berikan padaku. Bibir tipisnya mulai melumat leherku.

"Aaahhh h-hyung?" aku mengeluarkan kataku padanya dan aku tak tahu apa yang harus lakukan. Aku merasa panas dan aku menyukainya saat dia membubuhkan ciuman pada lubang telinga ku dan tulang selangka ku.

"Kau menyukainya Jimin? Apa kau ingin lebih?" dia berkata sembari mencium lubang terlingaku. "Y- ya h-hyung." Kataku bergetar. Yoongi berhenti dan aku merasa dia menyeringai di leherku.

Dia melumat leherku lagi, tetapi kali ini dia membubuhkan bercak merah pada legerku. Aku kembali mendesah dan merasa bagaimana Yoongi hyung menyukai saat aku mendesah karenanya.

Tulang selangka, lubang telinga dan belakang legerku mempunyai bercak merah dan ungu. Dia berhenti dan melihat padaku lalu berkata. "Kau cantik, dan bercak merah itu cocok dengamu." Aku merasa pipiku memanas dan dia memandangku dengan tersenyum lebar melihat senyumanku.

"Awww kau sungguh menggemaskan ugh-" dia mencubit pipiku dan dia menjauhkan dirinya dariku lalu merapihkan rambutku yang berantakan.

"Be-berhenti hyung!" aku berteriak padanya lagi dan menyenbunyikan wajahku darinya dengan tanganku yang kecil dan gemuk.

"Oke oke aku berhenti, sial- hahaha" aku mendengar Yoongi berjalan menjauh dariku dan mendengar tv menyala. Aku melepaskan tanganku dari wajahku dan tersenyum lebar.

"Aku pikir, aku jatuh cinta kepada sahabatku."

Tbc






Woahhhh, Jimin mulai sadar!!


ᴛᴇᴀsᴇ || ʏᴏᴏɴᴍɪɴ (ᴛʀᴀɴsʟᴀᴛᴇᴅ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang