seusai adanya kebersamaan akan berakhir dengan perpisahan
🕊🕊🕊
Tepat saat aku menginjakkan kakiku di halaman sekolah. Bel tanda upacara akan di mulai berbunyi nyaring.
Dan sasaranku adalah berlari melewati kerumunan untuk sampai di uks.
"ZAHRA ASHILA"
Langkahku berhenti tepat di depan pintu uks. Suara itu sangat jelas. Dan aku sangat mengenalnya.
"Sakit lagi?" Tanyanya seolah sudah bosan melihatku berada di uks.
"Saya telat bangun pak, belom sempat sarapan. Mag saya kayanya kambuh" kataku sembari memegang perut untuk mendukung peran.
"Kamu ini mau ya jadi orang penyakitan" kata pak Wani dengan tajam.
"Ya engga pak"
"Penyakit kok tiap hari senin ganti terus. Saya doain beneran sakit baru tau rasa kamu"
Aku langsung bergidik ngeri mendengan ucapan pak Wani. Ucapanya benar-benar diluar dugaan.
"Masa bapak tega doain saya yang jelek-jelek" kataku memelas.
"Sudah cepat sana ikut upacara. Bosen saya lihat kamu pura-pura terus. Dibiarin kok malah ngelunjak"
Pak Wani menarikku ketengah barisan.
"Kalo saya pingsan gimana pak?"
"Ngga akan. Sudah diam, laksanakan upacara dengan kidmat"
Sejarah baru seorang Ashila mengikuti upacara bendera.
"Ssstt"
Aku menolehkan kepalaku kearah kanan dan menemukan Khanza yang berdiri tidak jauh dari tempatku. Mataku membulat, perasaan senang langsung membuncah dalam hatiku. Hampir saja aku menjerit, tapi kemunculan pak Wani dari belakang Khanza membuatku menunduk diam dan dengan terpaksa mengikuti upacara ini.
Terlepas dari upacara yang membuat kakiku pegal dan pandanganku yang mengabur karena kepanasan. Kini kantin adalah tempat ternyaman yang siap menampung siswa-siswi yang kehausan.
Aku hanya duduk sendiri, tanpa ada yang menemani. Dulu aku selalu duduk bersama Avan, tapi kini dia sudah tidak ada disini. Khanza? Sebelum upacara selesai dia sudah mundur kebelakang dan tidak kembali. Mungkin berada di UKS.
Segera kuteguk habis es teh yang kupesan. Dan dengan terburu-buru aku berlari menuju UKS. Bodoh. Bagaimana aku bisa santai sedangkan sahabatku berada di UKS.
"Astaga" ucapku spontan
Pak Wani muncul saat kubuka pintu UKS.Pak Wani melotot kearahku. "Upacara sudah selesai dan kamu balik lagi ke UKS. Mau bolos pelajaran?" Tanyanya dengan nada ketus.
"Eh engga kok pak. Saya nyari Khanza".
"Khanza tidak ada di UKS"
"Masa sih pak?" Kulongokkan kepalaku kedalam. Melihat siapa saja yang ada di dalam.
"Kamu ini nanya atau gimana?"
Aku hanya menampilkan cengiranku. Dan pamit kepada pak Wani untuk kembali ke kelas.
Sesampainya di kelas tatapanku langsung tertuju pada Khanza yang tersenyum kearahku.
"Dari mana Ra?" Tanyanya saat aku sudah duduk di kursiku.
"Ngantin dong"
"Kantin tetep jadi tempat favorit ya?" Katanya dengan tersenyum. Senyum yang sudah lama kurindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILA
Random"Kita selesai baik-baik. Maaf kalau aku menorehkan luka pada hatimu. Tapi percaya, aku tak pernah main-main. Kelak bila kita berjodoh, apapun rintangannya kita akan tetap bersatu." "Pergilah, aku ikhlas. Temukan dirimu yang sesungguhnya. Bila meman...